Padang, 24 Februari 2009. Bangun pagi sangat menyenangkan, bisa bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa melihat kebesaranNya masih memberikan waktu bertambah sehari dalam kehidupan saya. Ini yang paling penting dalam kehidupan umat beragama. Apalagi begitu keluar pintu kamar, bisa melihat sejuknya kehijauan alam disekitarnya membuat pikiran menjadi terang , hilang dari dugaan dugaan picik seperti segelintir manusia pelaku tenis yang hidupnya penuh dengan kecurigaan memenuhi dan meramaikan bagaikan pasar malam komentar komentar di situs pelti selama ini. Apa gerangan tempat ini, ternyata ada golf green yang sepi , apalagi semalam turunnya hujan membuat udara sangat bersih seperti didalam pikiran jika melintasinya.
Ternyata disekitar golf green ini ada jejak jejak binatang hutan yaitu babi hutan yang juga masih banyak berkeliaran ditempat ini.
Tepat pukul 12.00 memasuki Universitas Negeri Padang yang terletak di jalan Prof.Dr. Hamka, Air Tawar Padang. Memasuki halaman Universitas Negeri Padang terlihat ada 4 lapangan tenis dalam satu lokasi disamping kolam renang yang sedang dalam proses pembangunan dan 2 lapangan tenis lainnya. Ada apa ke Universitas Negeri Padang, dan mau ketemu siapa gerangan.
Naik kekantor Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan bertemu teman lama Drs. Syahrial Bakhtiar, M.Pd, yang akhir akhir ini sering bertemu dalam rapat KONI Pusat. Selain jabatan Dekan juga sebagai Ketua Umum KONI Provinsi Sumatra Barat yang baru dijabatnya. " Terima kasih memberikan waktu bertemu. Selamat ya Ketua Umum KONI Provinsi Sumbar." ujar saya menyapanya.
Ternyata Alfred Henry Raturandang belum sadar mau ketemu siapa siang ini. Begitu membaca papan nama diatas pintu masuk, Alfredpun bertanya tanya karena nama itu sudah dikenalnya. Drs. Syahrial Bakhtiar M.Pd juga salah satu pelatih di Padang. Pertemuan terakhir di Malaysia saat ikuti Asian Coaches Workshop beberapa tahun silam.
Terlihat badan sudah gemuk karena diakuinya lama tidak main tenis akibat minimnya waktu yang luang padanya apalagi ada 3 bulan di Ohio University USA udara dingin kurang olahraga.
Kemudian diperkenalkan juga dengan Pembatu Dekan 1, PD 2, dan PD 3 dari Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Padang ( ex IKIP).
"Kami sekarang sedang mencoba merintis Liga Tenis Mahasiswa di tahun 2009 ini." ujar saya kepadanya. Langsung disambutnya pula program ini dengan anjuran agar lebih melibatkan Badan Pembinaan Olahraga Mahasiswa (BAPOMI) sehingga bisa masuk dalam kalender kegiatan BAPOMI, ini lebih memudahkan kegiatan dikalangan kampus. "Ini masukan yang baik." ujar saya menyambut masukan masukan yang diberikannya.
Pembicaraan mulai menghangat ketika berbicara pertenisan di Sumatra Barat. Saat beliau ini aktip membawa tim tenis (karena pernah duduk dalam kepengurusan Pengda Pelti Sumatra Barat) ke Jakarta mulai ikuti Piala Thamrin sehingga perkenalan dimulai dengan saya di Jakarta. Keprihatiannnya terhadap tenis di Sumatra Barat cukup menarik perhatian saya bersama teman teman yang hadir saat itu yaitu Alfred Henry Raturandang, Amin Pudjanto(Humas Pelti) maupun Damrah selaku administrator PP Pelti. Kemudian ada permintaan juga agar di Padang dilaksanakan penataran wasit tenis kepada mahasiswa FIK UNP. Permintaan ini akan direspons baik dengan segera setelah saya kembali ke Jakarta.
Kepeduliannya terhadap tenis cukup besar, sangat disayangkan jika tidak dimanfaatkan oleh Pengprov Pelti Sumatra Barat. Kedudukan sebagai Ketua Umum KONI Provinsi Sumbar juga bisa membantu poertenisan di Sumatara. Ya, semoga rekan rekan di Indarung menyadarinya kepentingan tenis di Sumatra Barat.
Setelah itu acara makan siang dilakukan disalah satu restoran di Padang. "Kalau resto Padang di Jakarta itu enak, tetapi lebih enak lagi resto di Padangnya." begitulah promosi Damrah kepada rekan rekan di Jakarta.
Memang makanan di Padang berbeda dengan di Jakarta. Dihidangkannya pula gulai kepala ikan gurame dengan beberapa ikan lainnya. Tapi saya lebih konsentrasi di gulai kepala ikan gurame. Maknyus .
"Kalau ikan di Jakarta itu mati 3 kali, tapi didaerah hanya sekali saja." ujar saya membuat yang lainnya tertawa. memang kalau dipikir rata rata makan ikan laut diluar Jakarta sangat berbeda. Karena sudah berpindah pindah masuk cold storage baru sampai ke meja makan. Beda dengan didaerah daerah, dari laut bisa sampai ke meja makan tanpa melalui jalur jalur lainnya. Itulah kenikmatan didapat jika berjalan jalan sambil wisata kuliner bisa dilakukan didaerah daerah. Memang maknyus !
Setelah itu langsung kendaraan diarahkan ke bandara Minangkabau mengejar pesawat Mandala yang dijadwalkan berangkat ke Jakarta pukul 16.30. Akhirnya tiba pula di Jakarta dan langsung membuka situs Pelti untuk men-DELETE komentar komentar yang sudah menjurus ke pribadi. Kerjaan rutin sebelum tidur merupakan menu setiap hari sebelum acara selanjutnya. Asyiik !
1 komentar:
Saya sangat setuju dengan di adakannya Liga tenis mahasiswa.
kalau bisa di adakan secepatnya.
Liga tenis ini sebagai wadah pertenisan mahasiswa,mengingat sangat jarangnya turnamen antar mahasiswa
Posting Komentar