Jumat, 29 Juli 2016

Permintaan wild card PP Pelti tidak dilayani seluruhnya

Jakarta, 28 Juli 2016. Rendahnya komunikasi antara induk organisasi Pelti Pusat dengan Daerah sehingga muncullah berbagai permasalahan. Sebagai contoh hari ini saya terima informasi kalau PP Pelti minta jatah wild card ke Panpel Piala Gubernur DKI Jakarta melalui  Pengda Pelrti DKI Jakarta ternyata ditolak olehPengda Pelti DKI Jakarta yang juga panitia pelaksana Kejuaraan Nasional Piala Gubernur DKI Jakarta yang akan berlangsung tgl 1-7 Agustus 2016.
Ketika saya diinformasikan oleh rekan dari Pengda masalah ini yang mengatakan kalau ada permintaan PP Pelti melalui surat yang ditanda tangani oleh Sekjen PP Pelti setelah selesai rapat penentuan wild card oleh Panpel ataupun Pengda Pelti DKI Jakarta.

Rabu, 27 Juli 2016

Nasib lapangan gravel Senayan diujung tanduk

Jakarta, 27 Juli 2016. Setelah menerima pesan dari mantan ketua umum PP Pelti MW, saya sempat melaporkan masalah lapangan tenis GBK Senayan yang mau digusur. Kemudian timbul inisiatip agar diangkat kembali ke media agar ada kepedulian Pemerintah dalam hal ini Sekneg yang memiliki GBK tersbut bukan Kemenporan.
Kemudian mencari info kelanjutan dari hasil pertemuan Pemerintah, GBK dan Pelti dikantor Kemenpora beberapa bulan lalu (awal Juni). Ternyata ada info kalau GBK melalui Satgas Renovasi GBK tetap berpegang teguh dengan hasil pertemuan April dimana PP Pelti ukut hadir dan menanda tangani hasil pertemuan tersbut. Disini ternyata hasil pertemuan salah satunya adalah lapangan gravel digusur jadi lapangan baseball. Ini baru masalah besar. Sayapun kirim WA dengan wakil sekjen, sekjen dan Ketua Umum PP Pelti yang sedang berada diluar negeri

Ikuti Kegiatan WTA Future Stars

Jakarta, 26 Juli 2016. Kesibukan akhir akhir ini terkait dengan kinerja PP Pelti dengan senang hati bisa dikerjakan. Sabtu 23 Juli 2016 diundang hadiri acara WTA dengan Pelti di Yayuk Basuki Tennis Academy di lap tenis indoor Bulungan Jakarta Selatan.
Acara disusun apik oleh WYA yang cukup profesional memperkenalkan masyarakat awam tentang tenis. Diundang anak2 dari Panti Asuhan yang sebenarnya menurut saya tidak tepat karena yang diperlukan adalah kelanjutan acara tersbut apakah mereka mau bermain tenis setelah diberikan bantuan raket2 tenis untuk ukuran anak anak. Tapi itu menurut peikiran saya karena siapa tahu setelah acara tersbut ada donatur yang mau berikan bantuan sehingga anak anak Panti Asuhan ( sekelas Sekolah Dasar) mau bermain tenis untuk seterusnya.

Minggu, 17 Juli 2016

Adakah Keinginan Adakan Rakernas Pelti ditahun 2016 ?

Jakarta, 18 Juli 2016. Setelah berhasil lolos dari degradasi tim Davis Cup sudah harus dipersiapkan kembali untuk kompetisi tahun 2017 mendatang. Rencana tersebut sudah diungkapkan oleh PP Pelti merupakan langkah positip untuk memperbaiki pembinaan yang amburadul selama 3 tahun ini.  Tetapi yang jadi masalah sekarang apa benar keinginan tersebut juga datang dari Ketua Umum PP Pelti, karena yang terungkap dimedia memang Ketua Umum juga berkeinginan seperti keinginan kapten tim.

Adakalanya akibat program tidak jelas berdampak labilnya setiap program dibenturkan dengan keinginan sesaat saja bagi kepentingan pribadi pribadi belaka. Inilah kehancurannya.

Kemenangan Itu Bukan Prestasi

Jakarta, 15 Juli 2016. Hari ini saya sempat bertemu dengan salah satu petinggi PP Pelti dilapangan tenis di Jakarta. Ada satu pernyataannya yang dikemukakan yaitu masalah pertandingan Davis Cup Indonesia melawan Sri Lanka yang sedang berlangsung karena hari ini 15 Juli 2016 adalah hari pertama dimana Indonesia sudah unggul 2-0.

Menarik pernyataan tersebut karena dia katakan kalau kemenangan lawan Sri Lanka itu bukan prestasi karena dia tahu kualitas anggota tim Sri Lanka. Ini berbeda dengan yang lainnya.

Selasa, 12 Juli 2016

Mimpi Yang ada Dalam Pelti

Jakarta, 12 Juli 2016. Masih ada mimpi dari rekan rekan Pengurus Pusat Pelti disampaikan kepada saya. yaitu agar Maman Wirjawan bisa kembali menjadi Ketua Umum PP Pelti 2017-2012 dalam Munas Pelti 2017 dikota Banjarmasin. Karena dianggap berhasil selama ini dimata mereka sendiri walaupun tahu kalau saat ini masih ada ketidak harmonisan sesama anggota pengurus. Info ini didapat dari rekan2 PP Pelti sendiri dalam pembicaraan dengan saya. Dan saya cukup kaget juga.

Kesan yang muncul saat ini kalau kepengurusan PP Pelti tidak jalan roda organisasinya karena dikendalikan oleh wakil sekjen. Keputusan Ketua Umum hanya berdasarkan masukan dari wakil sekjen bukan hasil rapat pengurus harian sebagai wadah resmi yang bisa dipertanggung jawabkan.

Persiapan tim Davis Cup Indonesia Cukup Prihatin

Jakarta, 12 Juli 2016. Ada satu informasi yang saya terima dari rekan2 tenis lainnya adalah masalah tim Davis Cup Indonesia, timbul ketidak harmonisan didalamnya. Saya sebenarnya bisa saja bertanya langsung kepada keponakan sendiri Andrian Raturandang. Tetapi tidak saya lakukan karena akan menggangu konsentrasi mereka yang saat ini sudah berada di Solo.

Memang ada sedikit keanehan dalam tim pelatnas saat ini, karena minggu lalu tim komplet latihan bersama di Ragunan tanpa Sunu Wahyu Trijati yang sedang ikuti turnamen di Korena mendampingi asuhannya Armando C Soemarno di Korea ikuti ITF Futures USD 10,000. Armando gagal dibabak pertama dan pasangan Armando dan Sunu gagal dibabak pertama juga.

Kenapa Bertanya Kepada Saya ?

Jakarta, 12 Juli 2016. Beberapa minggu lalu tepatnya hari Senin, saya berkunjung kelapangan tenis kediaman Martina Widjaja untuk ngobrol dengan beliau maiupun lainnya. Sayapun sempat bertemu dengan dua rekan anggota pengurus PP Pelti saat ini. Tetapi yang menarik saya melihat latihan tim Davis Cup yang sudah ditampung dikediaman Martina Widjaja. Ternyata ketemu dengan rekan Suresh Menon yang ditunjuk sebagai konsultan pelatih tim nasional yang menurut Wakil Sekjen sampai Asian Games 2018.
Dari anggota Tim Davis Cup ada 2 ;petenis baru yaitu Anthony Susanto (adik dari David Agung Susanto) dan Arief Rachman ikut latihan dibawah komando Suresh Menon didampingi oleh Andrian Raturandang selaku pelatih tim Davis Cup dan pelatih fisik Oki Yonda

Satu pertanyaan datang dari Suresh kepada saya adalah, siapa lagi petenis muda selain kedua petenis tersebut ( Anthony dan Arief). Saya tidak langsung menjawab dan tidak mau menjawab kuatir akan mengganggu program yang sudah ditetapkan oleh Pelti. Beberapa bulan lalu sekitar April saya sempat melihat latihan tim nasional ini di lap tenis hotel Atlet Century. Yang ikut saat itu selain Christopher Rungkat adalah Aditya Hari Sasongko, David Agung Susanto dan 2 petenis yunior yaitu Anthony Susanto dan Christian Alvin Edison.

Senin, 11 Juli 2016

Tiga Kali ditawarin

Jakarta, 12 Juli 2016. Dalam percakapan dengan salah satu petinggi PP Pelti saya sampaikan kalau saya sudah 3 kali ditawarkan masuk dalam kepengurusan PP Pelti saat ini yaitu pertama kali bulan Desember 2012 diminta oleh Ketua Umum terpilih karena waktu itu belum terbentuk pengurus baru dan saya tolak , sedangkan yang kedua ditahun 2013, ditawarkan oleh Sekjen PP Pelti sebagai staff ahli ketua umum PP Pelti karena saat itu suasana didalam kepengurusan tersebut sedang ricuh dengan masing2 kepentingan dan yang ketiga ditahun 2016 saat bertemu dengan wakil sekjen PP Pelti , dan saya tolak dan katakan kalau ini yang ketiga kalinya saya diminta.


Kepada rekan saya ini saya sampaikan kalau saya tidak mau masuk karena akan bentrok sama rekan rekan lainnya yang saya anggap kepala batu. Dia merasa tidak adil kalau saya hanya bisa mengoreksi kinerja mereka. 

Sayapun katakan kalau kritikan saya ini bukan untuk menjatuhkan kepengurusan mereka. Karena saya selalu berikan jalan keluarnya, tetapi ada yang didengar tetapi ada yang tidak, itu hak mereka. 


Lapangan Tenis GBK mau dialihfungsikan jadi lapangan bisbol

Jakarta, 12 Juli 2016. Absen menulis diblogger selama beberapa bulan, Suatu saat saya menerima gambar melalui WA tentang rencana pengalihan fungsi lapangan tenis GBK menjadi lapangan Bisbal. Sayapun tergerak langsung untuk kontak langsung ke mantan petenis nasional yang sudah duduk sebagai anggota DPR RI Yayuk Basuki melalui WA. Sayapun minta kesediaannya untuk aktip menggagalkan rencana GBK tersebut. Begitu pula berkomunikasi dengan Menpora Imam Nahrawi. Langsung diberikan jawaban dengan memforward jawaban dari salah satu deputynya yaitu Gatot. Disana dicantumkan kalau sudah ada rapat sebelumnya dimana hadir juga wakil dari PP Pelti. Terungkap kalau sudah beberapa kali ada pertemuan antara GBK, Pemerintah dan juga Pelti. Kesimpulan saya waktu itu ini merupakan kesalahan dari PP Pelti dimana dari pertemuan awal tidak bereaksi cepat. Langsung mulai saya mencari siapa biang dari PP Pelti ini