Kamis, 19 Februari 2015

Mabuk Kekuasaan !

Jakarta, 28 Februari 2015. Dalam pembicaraan dengan rekan rekan tenis yang berkecimpung di perwasitan, saya diberitahu tingkah laku dari salah satu petinggi diinduk organisasi tenis. Masalah kenetralan wasit selalu dikacaukan oleh kepentingan petinggi tersebut yang juga mempunyai sekolah tenis.
Saya sendiri sdah cukup mengenal perilaku dianya itu karena saya sering adakan turnamen yunior maka dia ini sering beri masukan sebagai bentuk kepeduliannya terhadap turnamen saya ini tetapi yang sering jadi masalah adalah ketidak konsistensiannya. Paling sering kalau terjadi terhadap anak asuhnya maka dia selalu minta dispensasi dari aturan sebagaimana biasa.

Kamis, 05 Februari 2015

Diskusi masalah tenis daerah

Jakarta, 5 Februari 2015. Hari ini saya ketemu rekan lama untuk memenuhi keinginannya bertemu sama saya untuk membicarakan masalah bukan tenis. Bertemu di Cibubur Junction sambil makan siang. Tiba jam 11.00 dan baru selesai jam 16.00. Wow cukup lama jua karena setelah selesai makan siang dilanjutkan minum kopi di Starbuck.
Sayapun memanfaatkan kehadirannya untuk bicara masalah tenis. Karena dia itu asalnya dari Manado sebagai petenis kemudian bersama sama rekan2 lainnya merantau ke Jakarta. Dan diapun memanfaatkan juga untuk sekolah sehingga berhasil menjadi Pengacara (S1 dibidang hukum).
Saya kemukakan kepadanya apakah sadar atau tidak sadar, bahwa beberapa peteis yunior dari darah maupun Manado merantau ke Jakarta dengan tujuan agar bisa berprestasi dengan baik. Tapi kenyataannya sampai hari ini belum ada ber prestasi dengan baik, bahkan hilang dari peredaran nasional. Bahkan ada yan pindah ke soft tennis karena bisa keluar negeri. Kebetulan sekarang pengurus soft tennis sedng getol getolnya kirim tim tenis keluar negeri. Selain memanfaatkan mantan petenis nasional juga beberapa petenis yunior ditarik ikuti soft tennis. Keuntungannya bisa keluar negeri, karena turnamen soft tennis banyak diluar negeri.

Rabu, 04 Februari 2015

" Duit e sopo "

Jakarta, 5 Februari 2015. Ketemu dengan salah satu mantan pelatih tim Davis Cup Indonesia, Bonit Wirjawan di lapangan tenis Kemayoran bersama salah satu rekan wartawan kondang Pos Kota Bambang P cukup menarik karena berbincang masalah pertenisan nasionalsaat ini yang tidak bisa lepas dari manajemen tenis yang dikelola oleh induk organisasi tenis Indonesia yaotu PP Pelti.
Awalnya pembicaraan masalah ketidak puasan terhadap penanganan sejak dilantik kepengurusan baru diawal tahun 2013. Masalah ketidak puasan juga sering muncul disampaikan sama saya oleh para orangtua yang sering membawa putra atau putrinya ke turname turnamen tenis.
Bagi saya bukan hal yang aneh jika ada ketidak puasan mereka terhadap induk organisasi tenis, dan bukan hanya terjadi di kepengurusan saat ini. Disaat saat masa lalu setiap kepengurusan selalu ada saja yang tidak puas. Hanya bedanya adalah saat ini ketertutupan informasi saja lebih sering dikemukakan,

Senin, 02 Februari 2015

Ke Turkey untuk jalan jalan saja

Jakarta, 2 Februari 2015. Hari ini pula ada yang menarik pembicaraan saya dengan Wakil Ketua Bidang Pembinaan Yunior PP Pelti Aji Soedibyo di kantor Yaporti di lapangan tenis Kemayoran. Dalam tuangan itu ada Christian Budiman , dan Sukresno.
Sayapun pancing sama Aji masalah kasus ikut serta petenis Indonesia ke Turkey beberapa bulan lalu. Itu ada Pro Circuit yang diikuti oleh David Agung Susanto, Aditya Hari Sasongko. Yang menarik kemudian saya ungkapkan adalah dalam list of entry tercatat Aditya Hari Sasongko di alternate list nomor 60 an Tetapi Aditya ikut ke Turkey didampingi oleh Wakil Sekjen 1 PP Pelti. Begitu juga ikut serta petenis putrinya.

"Wah Payah PP Pelti"

Jakarta, 2 Februari 2015. Hari ini saya menyempatkan diri hadir untuk melihat seleksi nasional yunior yang diselenggarakan oleh PP Pelti di Kemayoran. Bertemu dengan rekan lama Christian Budiman wakil ketua bidang pertandingan PP Pelti dan Aji S wakil Ketua Bidang Pembinaan Yunior PP Pelti.

"Wah payah PP Pelti, saya minta tolong surat undangan seleknas ke peserta yang dibuat PP Pelti tetapi tidak diberikan juga. Padahal saya sudah minta ke Ketua Bidang Pembinaan Yunior Aga Soemarno dan dikatakan minta sama Darta (karyawan sekretariat) dan Aji. Tapi dipingpong sama Data.Dan dijanjikan akan dikirimkan setelah konfirmasi dari Aji." ujar saya lansgsung kepada Aji.