Rabu, 11 Februari 2009

Berapa Anggaran Turnamen Nasional ?


Jakarta, 11 Februari 2009. Jalan jalan kedaerah selama ini , August Ferry Raturandang sering mendapatkan pertanyaan disaat mengkampanyekan turnamen tenis dikota kota tersebut. Hal ini dilakukannya saat ke Palangka Raya, Samarinda dan Cirebon. Bahkan pula disaat bertemu ataupun berkomunikasi dengan rekan rekan pecinta tenis dari daerah selalu mendapatkan jawaban yang sama. Dan pula jawaban ini tentunya diluar dugaan mereka.

Tidak ingin kejadian terulang kembali seperti tahun 1995 disaat mau selenggarakan Turnamen Nasional Piala Thamrin di Jakarta, August Ferry Raturandang yang tidak bertugas di PB Pelti, menelpon ke administrator Turnamen PB Pelti Sdr Zulkarnain.
" Saya mau buat turnamen nasional tapi tidak punya uang." Ingin dapatkan solusi disaat ada kesulitan sehingga bertanya ke induk organisasi paling tinggi di Indonesia yaitu PB Pelti.
Jawaban yang didapat sungguh sangat diluar dugaan , karena diberikan oleh induk organisasi Pelti ditingkat Pusat. Jawabannya adalah jika tidak ada uang jangan bikin turnamen. Bisa dibayangkan ! Sehingga saat itu juga marah kepada Zulkarnaen. "Kamu jangan sekali kali menjawab seperti itu, apalagi kamu di PB Pelti. Jawaban itu bukan solusinya. Orang bertanya untuk mendapatkan solusi. Jawaban itu sangat mematikan niat orang mau buat turnamen, yang jelas jelas kebutuhan atlet." Seharusnya ditanyakan masalahnya. Mulailah melihat rincian anggarannya, dan berikan solusi dalam mengatasi anggaran tersebut yang kadang kala sangat di mark up tinggi tinggi.

Mengatasi masalah Piala Thamrin saat itu, langsung muncul akal untuk mendapatkan perhatian. Dibuatlah Press Release tentang penyelenggara Piala Thamrin kesulitan mendapatkan dana. Dan hasilnya ternyata benar benar menakjubkan. Langsung hari itu juga terima telpon dari beberapa pejabat yang akan membantunya.

Sehingga sekarang jika mendapatkan pertanyaan seperti diatas maka jawabanya adalah
" berapa kemampuan Anda mendapatkan sponsor, karena saya bisa selenggarakan turnamen nasional sesuai kemampuan Anda." Ini jawaban yang sangat tepat membuat niat rekan tersebut masih tetap menyala nyala, bukan langsung padam saat itu pula.
Karena banyak sekali sektor-sektor yang bisa dihilangkan tetapi tidak mengganggu jalannya pertandingan tanpa menyalahi ketentuan yang dibuat induk organisasi tenis (Pelti/ITF).

August Ferry Raturandang diundang ke Surabaya oleh salah satu pecinta tenis untuk bertemu dengan salah satu calon sponsor yang bekeinginan selenggarakan turnamen nasional di Surabaya, tetapi masih mencari waktu yang lowong. Maklum jadi "PENGACARA" artinya PENGANGGURAN BANYAK ACARA

Tidak ada komentar: