Minggu, 31 Mei 2020

Optimalkan Potensi Tenis Daerah

Jakarta, 31 Mei  2020. Sudah lama daerah daerah tidak menikmati event Internasional khusus bagi Tenis yang dicintai masyarakat tenis di Indonesia. Akhir akhir ini kecuali event yunior ( Piala Thamrin, JITA, Widjojo Sujono) , seluruh kegiatan event internasional putra dan putri yang dulu istilahnya ProCircuit kemudian saat ini menjadi ITF World Tennis Tour yang juga termasuk Junior rutin berlangsung di Jakarta. Kegiatan World Tennis Tour untuk yunior tetap berjalan seperti biasanya dengan kategori sekitar grade 5 yaitu Piala Thamrin, JITA, Widjojo Soejono yaitu grade terendah dari kategori junior

Kala itu,  Pelti menjalankan visinya yaitu Mengoptimalkan Potensi Daerah searah dengan Otonomi Daerah. Berarti Daerah punya Dana hanya belum dicreat menjadi program nyata.

AFR mengingatkan kembali  daerah sudah pernah  diberi kesempatan untuk menjadi tuan rumah turnamen internasional  seperti di Surabaya Semarang dan Bandung untuk Satellite Circuit, sedangkan ProCircuit untuk Makassar, Manado, Balikpapan, Tarakan, Bantul (DIY)., Tegal . Sedangkan untuk pelaksanaan Davis Cup (kejuaraan dunia beregu putra) pernah dilakukan di Balikpapan, Solo dan Palembang. Sedangkan Bandung sebelum 1988. untuk Davis Cup.

" Apakah Lapangan Memenuhi Standard ?"

31 Mei 2020. Hari ini AFR menerima tilpon dari rekan pengurus Pelti Sulawesi Barat, Herly Said. Sempat bertemu dan di acara Rakernas Pelti awal Maret 2020 di Jakarta. Dalam pembicaraan tertangkap keinginan adakan kegiatan Turnamen Diakui Pelti di Sulawesi Barat. Sebagai muka baru di Pelti Sulawesi Barat wajar akan berbuat sesuatu yang jelas untuk tenis didaerahnya. Perkenalan pertama sewaktu anaknya yang nomer 6 ikut Remaja Tenis di Jakarta tahun 2010.

Ada yang menarik pertanyaan yang timbul yaitu " Apakah lapangan memenuhi standard? Karena belum pernah melihat sendiri AFR tidak bisa mengatakan saat ini, tetapi memberikan perumpamaan sebagai berikut. " Andaikan Bapak mau hajatan anaknya sunatan misalnya, walaupun rumah gubuk sekalipun pasti mengundang orang luar. Beberapa hari sebelum hari H nya so pasti ada rencana merenovasi rumah tersebut. Paling tidak ditambah cat supaya rapi. Begitu juga kalau ada rencana buat tturnamen so pasti sebelumnya Pemerintah akan merenovasi lapangannya. Ini karena ada petenis luar kota yang ikut. Apa maksud dengan memenuhi standard  ."

Kemudian AFR bercerita pengalaman dengan daerah lainnya. Pertanyaan yang sama disampaikan oleh Walikota Pontianak Dr Buchari Abdurahman Sp KK (alm) sewaktu ditawarkan agar Pontianak ada TDP, karena beliau membanggakan kalau setiap tahun adakan turnamen sepakbola .Ternyata dia ketua Pengda PSSI, jadi wajar, Waktu beliau bertanya berapa anggarannya, maka peluang masuk dan prinsip AFR jangan dilepas. 

Jumat, 29 Mei 2020

Populasi Tenis Naik Atau Turun

Jakarta, 30 Mei 2020. Bagaimana sebenarnya populasi tenis saat ini , apakah bertambah atau berkurang? Sebagai pelaku yang terjun langsung melihat dilapangan dan merasakannya,  tentunya bisa menilai.

Oleh pelatih Bunge Nahor dengan BNTPnya dalam pengakuannya kepada AFR , menilai kalau populasi tenis sebenarnya meningkat. Tolak ukurnya bisa dilihat dari jumlah turnamen di Indonesia apakah itu turnamen yunior dan veteran makin marak. Hanya yang kurang adalah turnamen senior atau diatas yunior.

" Coba cek lagi industri tenis makin naik, Penggunaan bola naik sejalan dengan jumlah turnamen meningkat. Belum lagi penggunaan snaar raket. " komentar Bunge Nahor. Selanjutnya dikatakan kalau telah berkembangnya toko toko olahraga di Jakarta. Demikian juga toko toko olahraga di ibukota provinsi. 

Oleh AFR sendiri merasakan bahwa didaerah sudah ada tenis terutama turnamen turnamen veteran bahkan populasi tenis yunior meningkat, dengan meningkatnya turnamen yunior oleh RemajaTenis. , Hanya saja diakuinya kalau setelah lepas dari yunior meredup karena tidak disediakan sarana turnamennya.

 " Memang tidak ada data yang lengkap secara scientific dipakai sebagai penilaiannya , hanya bisa melihat kenyataan di setiap turnamen yunior  selalu ada muka muka baru. Berarti penambahan atlet yunior,Tapi tidak tahu nasib atlet yunior yang berhenti bertanding tenis, Tidak ikut turnamen lagi, itu juga harus dipikirkan. " ujar AFR. Selanjutnya dikatakan era sekarang jumlah TDP terbanyak terutama yunior.  

Untuk mengatasi masalah itu ada beberapa cara diberikan AFR. Adakan TDP Umum  sebanyak mungkin dan Kompetisi antar Universitas, karena banyak petenis yunior sudah menjadi mahasiswa yang justru melalui jalur prestasi bisa masuk ke Universitas ternama.. "Setahu saya dulu aktif kejuaraan antar Universitas dalam setahun bisa ada 4 turnamen. Hubungi BAPOMI selaku pengelola olahraga di Universitas. Bahkan ada Universiade " ujar AFR

PELTI Sebenarnya sudah Menjadi PT PELTI

Jakarta, 30 Mei 2020. Persatuan Tenis seluruh Indonesia atau dikenal sebagai PELTI sebagai penanggung jawab olahraga Tenis di Indonesia. Sejak sekitar tahun 2007 an telah menjadi badan hukum atau PT (Perusahaan Terbatas) didepan notaris. Bukan LSM lagi.

Kenapa sampai menjadi PT Pelti, tentunya ada sebab musababnya. Karena untuk mendapatkan dana dari Pemerintah semua cabang olahraga disaat itu diwajibkan berubah status menjadi PT.

Dengan berubah status sebaiknya ditangani oleh tenaga profesional layaknya sebuah perusahaan. Jikalau Munas (Musyawarah Nasional) yang diganti adalah Ketua Umumnya sehingga semua program akan berkelanjutan. Yang jadi masalah cabang olahraga di Indonesia setiap ganti Ketua Umum dengan mengganti seluruh personelnya maka diganti pula programnya disesuaikan seleranya. Ini masalahnya sehingga olahraga tersebut jalan ditempat.
Seperti halnya International Tennis Federation ( ITF ) mulai dari President sehingga jajarannya tenaga full time. Sehingga tidak ada alasan dikerjakan purna waktu.

Ini anjuran AFR belaka yang sulit dilaksanakan karena semua pihak ingin dikenal baik dalam donasi maupun nama belaka. Tapi sulit untuk menerima masukan masukannya. Kenapa tidak bisa dimulai. Kalau tidak hasilnya seperti saat ini..

Jika era sebelumnya mulai era Moerdiono (1986-1990) sampai beberapa pergantian ketua umum Pelti, telah merintis dengan tenaga profesional. Ada Sekretaris Eksekutif , Manajer/Administrator Pertandingan, Pembinaan, Organisasi. Dan ditambah lagi yang sebenarnya sangat penting adalah , Promosi  dan Marketing. Tenaga tenaga ini bekerja full time disekretariat Pelti, Ada target dan evaluasinya. Ini jikalau gagal bisa sewaktu waktu diberhentikan. Yang membuat policy tetap dilakukan oleh Bidang masing masing.Sebagai pelaksana tenaga tersebut. Tenaga tenaga ini yang menjalankan program tersebut dan mengkontrol kedaerah daerah. Sehingga tidak ada lagi Pengda/Pengpov yang sudah selesai masa kerjanya. Jangan sampai Pengda/Pengrov yang sudah expired masih ada hak ikut Rakernas atau Munas.

Selasa, 26 Mei 2020

Albert Polohindang : Tenis Dulu Merupakan Life Style

Jakarta, 27 Mei 2020. Ujung tombak pembinaan adalah klub. Itu yang dicetuskan oleh Presiden Suharto diera Orde Baru. Apakah klub sekarang tidak diandalkan sebagai ujung tombak pembinaan ?. Sudahkah arah pembinaan menuju ke perorangan saja ? Sehingga sekarang lebih banyak muncul sekolah tenis diprakarsai oleh pelatih2 nasional maupun yang tidak bersertifikat yang jutru jumlahnya lebih banyak dibandingkan bersertifikat. Diera orde baru hanya satu yang menamakan sekolah tenis, memiliki kurikulum lengkap yaitu Sekolah FIKS Bandung yang diprakarsai oleh Rusli (alm)

Ketika AFR minta pendapat dari salah mantan petenis nasional asal Sulawesi Utara yang sekarang sudah terjun ke dunia Politik, dan juga  bersertifikat pelatih National ITF Level 1 Coach, Albert Polohindang. Ini pendapat didapat darinya.

Tenis di zaman Orde Baru merupakan life style < Ada kesan seorang tidak akan diakui sebagai pejabat atau orang kaya kalau tidak main tenis.  Karena di zaman itu banyak yang main tenis apa lagi banyak pejabat dan orang kaya yang menggemari tenis sehingga bisnis tenis juga berkembang (banyak lapangan tenis, banyak pelatih, pemaindan toko sport banyak meraup keuntungan). Lebih mudah jika buat turnamen , lebih mudah dapat sponsor karena Ketua Umum Pelti sebagai Pejabat Negara, selain ada pengaruh bisa ada take and givenya. Begitu pula kurikulum sekolah di zaman Orde Baru sangat mendukung anak2 untuk bisa berlatih ( masuk sekolah jam 07,15 pulang jam 13.30). Beda dengan sistem sekolah sekarang (masuk jam 07.00 pulang jam 16.00 belum)  lagi kendala macet.
Tenis di zaman sekarang bukan life style lagi karena masyarakat sudah menyadari untuk badan menjadi sehat dan bugar bukan tenis lagi tapi berenang, jogging, gym dan sepeda. Makanya olahraga2  ini di zaman sekarang  banyak penggemarnya.
Hal ini memungkinkan terjadi karena tenis adalah salah satu olahraga yang sulit untuk dimainkan ( untuk bisa prosesnya agak lama)

Rabu, 20 Mei 2020

Eksistensi Klub Tenis

Jakarta, 21 Mei 2020. Untuk mewujudkan mimpi kompetisi antar klub maka sebaiknya di data dahulu keberadaan klub tersebut. Ada yang punya nama besar awalnya ternyata lenyap ditiup angin akibat lenyapnya lapangan tenis nya maupun telah meninggalnya pelatih kondang atau pemilik klub.
Setiap provinsi tentunya memiliki klub tenis terutama yang kelompok veteran, tetapi tidak kalah penting kelompok yunior yang sekarang sedang gencar2nya dikelola pelatih nasional maupun mantan pelatih nasional dan pelatih pelatih daerah..

Teringat masa lalu ketika ada klub Pelita Jaya yang mengelola bukan hanya tenis tetapi multi cabang olahraga. Klub ini dcukongi oleh Aburizal Bakrie. Kemudian Nugra Santana dicukongin oleh Ponco Sutowo, UMS dari grup Astra dan Mercu Buana dengan Probo Sutedjo. Kemudian ada Ragunan TC dengan Martina Widjaja
Klub klub besar itu menampung pemain pemain berbakat yang mayoritas datang dari luar Jakarta.

Dengan adanya klub bukan sekolah tenis ini menyebabkan kemungkinan sponsor datang lebih besar sehingga memudahkan bagi atlet yang tidak berduit besar dimodalin klub tersebut.. Contohnya Yayuk Basuki ketika itu melejit dari klub Pelita Jaya, bahkan saat itu mendatangkan pelatih asing Jiri Waters
.
Pelita Jaya juga munculnya Suharyadi dan Sulistyono, Utaminingsih. Kemudian tak kalah pentingnya Nugra Santana bernaung Tintus Wibowo, Daniel Haryantio, Bonit Wiryawan dan Donald Wailan Walalangi. yang bermarkas di hotel Hilton (sekarang htl Sulthan). Ada lagi Klub Mercu Buana dengan cukong Probo Sutedjo. yang saat itu pelatih nasional Deddy Prasetyo bernaung sebagai pemain dan juga Waya Walalangi, Irawati Moerid,
KTY asuhan Yolanda Soemarno menghasilkan Tanya Soemarn, Aga Soemarno.

Klub Adalah Ujung Tombak Pembinaan

Jakarta, 19 Mei 2020. Era Soeharto sebagai Presiden Republik Indonesia, dalam Olahraga dikenal slogan Klub adalah ujung tombak pembinaan. Apakah sekarang masih tetap valid , itu yang jadi pertanyaan. Sempat Tenis memiliki klub klub tenis seperti Nugra Santana, Pelita Jaya, UMS, Mercu Buana, Maesa, dan sempat berjalan kompetisi atau turnamen antar klub. Setelah itu muncul klub Ragunan 
Kemudian dikembangkan menjadi turnamen antar Pengda . Setelah itu sibuk dengan turnamen perorangan karena Tenis itu olahraga perorangan.

Klub, saat ini   keberadaannya antara ada dan tidak. Ada karena masih berjalan klub Sukun dari Kudus, klub Semen Gresik dari Jawa Timur dan Lovinton dari Blora, Klub Bank Papua dari Jayapura, PPLP dari Muba Sumatra Selatan, Rafisa TC di Lahat dan PPLP Riau di Pekanbaru. Bahkan dulu sempat terdengar adanya Semen Padang TC dan juga datang dari kota terpencil diujung utara, kota Tondano, dan juga nama besar KTKG, KTH, Kampus TenisYolanda dari Jakarta.

Tidak ada, karena kompetisinya tidak ada. Malah yang berkembang adalah sekolah sekolah tenis yang dikelola oleh pelatih, seperti Lucky TC, Cibubur TC, Detec,, MIRAI, Rockstar TC, ARTC, Lebak Bulus TC, BNTP  , Sportama dari Jakarta, YBTA Jakarta, FIKS, JITA Jakarta,  Sekolah Tenis KTC Jakarta, Admiral TC , PELTHA , ISTS Makassar, ITTEC, Semen Baturaja TC dari Palembang, Bantul TC, Sebayu PU Tegal, Phinisi TC Cilacap  dan lain lain,  Hampir setiap pelatih memiliki sekolah yang dibina olehnya dan lain lain. Jadi kalau dihitung ada ratusan sekolah sekolah tenis yang dikelola pelatih pelatih baik yang terkenal ataupun belum dikenal. Ini kesempatan keberadaan pelatih ada wadahnya

Bagaimana caranya ? Dimulai dari Pusat yaitu selenggarakan turnamen antar klub, nanti akan muncul pendaftaraan dari klub klub tersebut. Diberi rangsangan hadiah yang besar misalnya Rp 100 juta dulu.

Kenapa Tidak Bisa Ikuti Cara ITF

Jakarta, 19 Mei 2020. Setiap tahun Pengurus Pusat Persatuan Tenis seluruh Indonesia lakukan Rapat Kerja Nasional yang merupakan amanah Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Pelti. Tujuan rapat kerja setiap tahun adalah mengevaluasi program kerja yang sudah berlangsung tahun sebelumnya dan program kerja tahun yang sedang berjalan. Itu tujuannya, jika dijalankan tentunya akan menghasilkan program yang terkontrol.

Panitya Rakernas Pelti mengundang 2 utusan setiap Pengda. Kenapa 2 orang karena akan dibagi 2 komisi yaitu komisi organisasi dan komisi pembinaan/pertandingan.
Di Komisi Organisasi membahas kerja organisasi dan keuangan, sedangkan Komisi Pembinaan dan Pertandingan akan membahas soal pembinaan dan pertandingan

Dalam rapat Pleno dibeberkan paparan oleh bidang masing2 yang ada dari PP Pelti  mengenai apa yang sudah dilakukan maupun apa yang sedang dan akan dilakukannya. Disini baru ketahuan apa yang sudah dilaksanakan atau belum.  Kemudian dalam rapat komisi kepada daerah diberikan waktunya untuk membahas paparan dari bidang yang bersangkutan untuk dicari solusinya dan itu merupakan keputusan rapat komisi yang akan dipaparkan lagi  pada waktu rapat pleno nya, untuk didiskusikan bersama sehingga nantinya merupakan hasil Rakernas.  Disinilah bisa dinilai daerah mana yang hanya datang untuk rapat saja bahkan tidak ada sumbangsih terhadap Rakernas tersebut.

Selasa, 19 Mei 2020

Kenapa AFR Hanya Konsentrasi Dengan Turnamen ?

Jakarta, 19 Mei 2020. Ada pertanyaan datang dari rekan2 kepada AFR yang dikenal selalu dengan turnamen Remaja Tenis yang termasuk turnamen 3 hari. " Kenapa AFR hanya konsentrasi dengan Remaja Tenis atau turnamen 3 hari.? "

Ini pertanyaan bagus sekali untuk diketahui karena belum mengenal sampai muncul turnamen 3 hari bukan turnamen 5-7 hari seperti yang lazimnya diketahui masyarakat umumnya.
Kembali kesejarah munculnya turnamen RemajaTenis. 

Sekitar tahun 1988 saat AFR berada dalam kepengurusan PB Pelti . AFR melihat kalender turnamen dinegara tetangga Australia, Ada sekitar 100 turnamen dalam setahun. Sedangkan Indonesia saat itu baru ada sekitar maksimum 20 TDP yang terdiri dari turnamen yunior , senior, veteran dan Davis Cup by NEC.. Kemudian saat menjadi Program Manajer Turnamen di PB Pelti muncul keinginan atau target TDP sekitar 400 dalam setahunnya. Tentunya tidak dalam setahun dua tahun tercapainya. Ada 25 pengda waktu itu Dihitung hitung masuk akal juga.

Semenjak keluar dari  PB Pelti th 1992 , AFR  ada kesempatan lain untuk berkarya sebagai komite Turnamen di Pengda Pelti DKI Jakarta.. Muncullah idea turnamen 2 hari yaitu pertandingan Sabtu Minggu. Oleh Pengda DKI Jakarta dengan dukungan dana sehingga berhasil, tetapi hanya sekali diberi dukungan dana. Rekan2 lainnya ikut melempem lagi. Tidak ada dana tidak ada turnamen.

Disinilah AFR ambil inisiatif adakan Pertandingan sabtu minggu atau dikenal dengan Persami di lapangan tenis Pusat Tenis Danamon Kemayoran.. Ada 20 lapangan tenis outdoor dan indoor.  Manfaatkan yang ada, kesempatan promosi Pusat Tens Danamon dengan low cost.

Diselenggarakan sendiri tanpa wasit, tanpa referee, tanpa tournament desk, tanpa ball boys. hanya AFR sendiri melaksanakannya. Berhasil sampai 2009 sejumlah 69 turnamen kemudian beralih ke RemajaTenis

Senin, 18 Mei 2020

Kemana Piala Walikota/Bupati dan Piala Gubernur

Jakarta, 18 Mei 2020. Jika mengingat masa lalu soal turnamen tenis ada yang disebut Piala Gubernur yang merupakan kebanggaan setiap Pengprov Pelti. Tapi akhir akhir ini sudah tidak kelihatan lagi sepertinya ada masalah. Kenapa masalah itu dibiarkan yang seharusnya dicarikan solusi, mengingat setiap Pengda (nama lama sekarang Pengprov), banyak dari birokrat. Begitu juga Piala Walikota atau piala Bupati. Coba inventariser Piala Walikota/piala Bupati dan Piala Gubernur yang pernah ada.

Piala Walikota seperti Piala Walikota Jakarta Timur, Piala Walikota Jakarta Barat, Piala Walikota Jakarta Selatan, Piala Walikota Jakarta Pusat, Piala Walikota Jakarta Utara di Jakarta. Semua TDP Yunior Kebetulan AFR mengalaminya dimana kedua putra putri ikut serta, Kemudian Piala Walikota Semarang, Piala Walikota Tegal, Piala Bupati Karawang, Piala Bupati Lahat, Piala Walikota Surabaya, Piala Walikota Jayapura, Piala Walikota Tarakan (  menjadi Turnamen internasional wanita) dan lain lain. Untuk Piala Gubernur adalah Piala Gubernur DKI Jakarta, Piala Gubernur Jawa Barat, Piala Gubernur Riau (yunior dan senior), dan lain lain.

Masalah nya sekarang kemana?  Sayang kalau tidak bisa dimanfaatkan sarana tersebut. Kalau ditanyakan kenapa tentunya alasan diberikan adalah Gubernur tidak hobby tenis. Ini jawabannya sebenarnya tidak tepat. Teringat AFR waktu bertemu langsung 2 Gubernur di Jakarta. Kebetulan ada yang menfasilitasikan yaitu salah satu pengurus Pengda Pelti sendiri mengatur pertemuan tersebut, tanpa kehadiran  anggota Pengda ,  tapi bisa menkondisikan pertemuan tersebut di Jakarta.. Jadi waktu itu minta ketemu di Jakarta , Gubernur Riau di mess perwakilan Riau jalan Otto Iskandadinta. Tadinya minta waktu hanya 15 menit saja akhirnya lebih dari satu jam. Keluar dari Mess Perwakilan Riau membawa hasil dua TDP Yunior dan TDP Kelompok Umum.Piala Gubernur Riau 2002.

Kamis, 14 Mei 2020

Selenggarakan Turnamen Tenis Selalu ada Kendala

Jakarta, 14 Mei 2020. Ternyata dalam perjalanan melaksanakan turnamen tenis selalu ada kendala kendalanya yang datang bisa disengaja untuk menghentikannya atau datang tanpa diduga karena kalau diduga selalu adalah Dana, Itu sudah merupakan alasan klassik bagi penyelenggara turnamen.

Tetapi selaku pelaksana yang tidak pantang mundur,AFR selalu mendapat pertolongan Tuhan dengan ada solusinya. Prinsipnya jika ada masalah maka sudah tentu ada solusi.

Mengingat pengalaman selama ini dari tahun 1989 sampai saat ini tentunya berbeda beda masalah yang timbul atas kendalanya.. Semasa duduk dalam induk organisasi tidak ada hambatan.
Tetapi sebagai perorangan AFR ada hambatan datang dari petinggi induk organisasi tenis, Tetapi setelah keluar dari induk organisas tenis tahun 1992, mulai muncul hambatan hambatan tersebut. Tringat ketika menyelenggarakan Turnamen nasional Bintaro Jaya 1993 ., turnamen pertama dilaksanakan pribadi AFR. Karena sudah diprediksi akan dapat hambatan dari petinggi Pelti yaitu Sekjen PB Pelti, yang tidak menyukai AFR, maka dibuat taktik yang bisa meloloskan karena sudah mengetahui watak " oknum" PB Pelti itu jika tidak dilibatkan maka ada saja cara yang mau dihambat . 
Maka dibentuk lah kepanitiaan kejuaraan tenis Bintaro Jaya 1993. Didudukanlah salah satu petinggi juga dari PB Pelti yang satu profesi dengan " oknum" tersebut, supaya bisa lolos, Kebetulan rekan AFR itu juga duduk sama AFR diklub Maesa.  Karena pasti yang bersangkutan sungkan dengan koleganya

Terungkapnya niat ' oknum ' PB Pelti itu pada saat AFR sedang lewat kantor PB Pelti dipanggil tiba tiba oleh rekan disekeretariat. Ternyata mau diadili dalam rapat yang ternyata duduk pula Ketua Komite Pertandingan (sudah almarhum), dan rekan dari komite Pertandingan MD (alm) dan Sekjen PB Pelti. Seolah olah AFR diadili. Terungkap pula kemarahan Sekjen PB Pelti saat itu menuduh AFR mengadu domba sesama pengurus Pelti. Kok bisa. Terungkap keinginan dia untuk bisa menolak keinginan AFR selenggarakan turnamen walaupun semua persyaratan TDP telah dipenuhi

Rabu, 06 Mei 2020

Sistem Baru Turnamen Veteran


Jakarta, 6 Mei 2020. Sudah lama terpikirkan selenggarakan turnamen veteran baik didaerah maupun di Jakarta. Hanya masalahnya turnamen veteran disamping ajang reunian juga ajang kompetisi bagi petenis handal veteran. Jikalau untuk reunian maka tidak lah cocok konsep seperti ini . Terpaksa berjalan seperti normalnya suatu turnamen, tentunya maka beaya cukup besar dibandingkan kosep ini. Entah apa nama konsop ini.
Petenis daerah atau lainnya tidak perlu keluarkan beaya banyak sebagai transportasinya. Misalnya dari suatu kota terkumpul rekan petenis veteran kemudian dikumpulkan dalam satu wadah diambil pemenangnya saja untuk maju kebabak berikutnya diadu dengan club lainnya tetapi masih satu kota. Atau juga bisa dikumpulkan dalam satu kota pemain veteran diundi untuk bertanding, maka keluarlah pemenangnya.