Jumat, 05 Agustus 2016

Ikut Nimbrung Rapat PP Pelti dengan Panpel MF di Makassar

Makasar, 4 Agustus 2016. Hari ini berangkat ke Makasar untuk pelaksanan Kejurnas AFR RemajaTenis Sulsel-7 dilapangan tenis Karebosi. Pagi pagi sudah bernagkat dari Cibubur ke Bandara Soekarno Hata dengan mobil yang dititipkan kerumah anak kedua di Tangerang.

Setiba di Bandara saya terima SMS dari rekan Pengda Pelti Sulsel Julius Teja yang ternyata mau menjemput Ketua Bidang Pertandingan PP Pelti Susan Soebakti di Bandara yang kedatangannya untuk melihat langsung situasi lapangan tenis Karebosi dimana sebelumnya sudah saya infokan kalau memenuhi persyaratan pelaksana turnamen internasional Men's Futures yang direncanakan di Makassar tanggal 22-28 Agustus 2016.

Saya diminta untuk menungu tetapi saya tolak karena selain pergi sama istri sayapun membawa barang barang seperti bola, piala piala dll yang cukup banyak sejumlah 7 koli. Maka saya sampaikan kalau sudah mengambil taksi untuk langsung ke Makasar disamping sudah lapar.

Akhirnya diundang untuk ikut bergabung dengan rekan rekan lainya di Cafe Benz jam 14.00. Maka saya menyanggupinya.
Setiba dihotel langsung check ini kemudian ke lapangan tenis Karebosi untuk membawa barang2 kebutuhan Kejurnas AFR RemajaTenis Sulsel-7 dilapangan tenis Karebosi. Setelah iyu mau cari restoran, ternyata ada cafe Benz tempat pertemuan tersbut, maka sayapun langsung masuk mencari tempat. Betul juga ketemu rekan rekan Pengda Pelti Sulsel yang sedang persiapan untuk rapat dengan Ketua Bidang Pertandingan PP Pelti. Sedang asyik makan datanglah rombongan Ketua Bidang Pertandingan PP Pelti bersama Julius Tedja

Selasa, 02 Agustus 2016

Ikut Nimbrung bersama PP Pelti

Jakarta, 2 Agustus 2016. Hari ini saya bertemu rekan lama saya dari Singapore S.Uthrapathy yang datang atas undangan PP Pelti selaku Technical Delegate cabor tenis untuk Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang. ia ini sudah menjadi technical delegate Asian Games sebanyak 6 kali, jadi diperlukan tenaganya agar bisa membantu pelaksana Asian Games yang direncanakan untuk tenis di Palembang.

Ada yang bertanya kepada saya, kenapa saya ikut hadir sedangkan PP Pelti perlu Uthrapathy untuk bersama sama ke Palembang besok paginya. Kehadiran saya ini diminta oleh wakil sekjen PP Pelti untuk ikut bertemu S.Uthrapathy.

Jumat, 29 Juli 2016

Permintaan wild card PP Pelti tidak dilayani seluruhnya

Jakarta, 28 Juli 2016. Rendahnya komunikasi antara induk organisasi Pelti Pusat dengan Daerah sehingga muncullah berbagai permasalahan. Sebagai contoh hari ini saya terima informasi kalau PP Pelti minta jatah wild card ke Panpel Piala Gubernur DKI Jakarta melalui  Pengda Pelrti DKI Jakarta ternyata ditolak olehPengda Pelti DKI Jakarta yang juga panitia pelaksana Kejuaraan Nasional Piala Gubernur DKI Jakarta yang akan berlangsung tgl 1-7 Agustus 2016.
Ketika saya diinformasikan oleh rekan dari Pengda masalah ini yang mengatakan kalau ada permintaan PP Pelti melalui surat yang ditanda tangani oleh Sekjen PP Pelti setelah selesai rapat penentuan wild card oleh Panpel ataupun Pengda Pelti DKI Jakarta.

Rabu, 27 Juli 2016

Nasib lapangan gravel Senayan diujung tanduk

Jakarta, 27 Juli 2016. Setelah menerima pesan dari mantan ketua umum PP Pelti MW, saya sempat melaporkan masalah lapangan tenis GBK Senayan yang mau digusur. Kemudian timbul inisiatip agar diangkat kembali ke media agar ada kepedulian Pemerintah dalam hal ini Sekneg yang memiliki GBK tersbut bukan Kemenporan.
Kemudian mencari info kelanjutan dari hasil pertemuan Pemerintah, GBK dan Pelti dikantor Kemenpora beberapa bulan lalu (awal Juni). Ternyata ada info kalau GBK melalui Satgas Renovasi GBK tetap berpegang teguh dengan hasil pertemuan April dimana PP Pelti ukut hadir dan menanda tangani hasil pertemuan tersbut. Disini ternyata hasil pertemuan salah satunya adalah lapangan gravel digusur jadi lapangan baseball. Ini baru masalah besar. Sayapun kirim WA dengan wakil sekjen, sekjen dan Ketua Umum PP Pelti yang sedang berada diluar negeri

Ikuti Kegiatan WTA Future Stars

Jakarta, 26 Juli 2016. Kesibukan akhir akhir ini terkait dengan kinerja PP Pelti dengan senang hati bisa dikerjakan. Sabtu 23 Juli 2016 diundang hadiri acara WTA dengan Pelti di Yayuk Basuki Tennis Academy di lap tenis indoor Bulungan Jakarta Selatan.
Acara disusun apik oleh WYA yang cukup profesional memperkenalkan masyarakat awam tentang tenis. Diundang anak2 dari Panti Asuhan yang sebenarnya menurut saya tidak tepat karena yang diperlukan adalah kelanjutan acara tersbut apakah mereka mau bermain tenis setelah diberikan bantuan raket2 tenis untuk ukuran anak anak. Tapi itu menurut peikiran saya karena siapa tahu setelah acara tersbut ada donatur yang mau berikan bantuan sehingga anak anak Panti Asuhan ( sekelas Sekolah Dasar) mau bermain tenis untuk seterusnya.

Minggu, 17 Juli 2016

Adakah Keinginan Adakan Rakernas Pelti ditahun 2016 ?

Jakarta, 18 Juli 2016. Setelah berhasil lolos dari degradasi tim Davis Cup sudah harus dipersiapkan kembali untuk kompetisi tahun 2017 mendatang. Rencana tersebut sudah diungkapkan oleh PP Pelti merupakan langkah positip untuk memperbaiki pembinaan yang amburadul selama 3 tahun ini.  Tetapi yang jadi masalah sekarang apa benar keinginan tersebut juga datang dari Ketua Umum PP Pelti, karena yang terungkap dimedia memang Ketua Umum juga berkeinginan seperti keinginan kapten tim.

Adakalanya akibat program tidak jelas berdampak labilnya setiap program dibenturkan dengan keinginan sesaat saja bagi kepentingan pribadi pribadi belaka. Inilah kehancurannya.

Kemenangan Itu Bukan Prestasi

Jakarta, 15 Juli 2016. Hari ini saya sempat bertemu dengan salah satu petinggi PP Pelti dilapangan tenis di Jakarta. Ada satu pernyataannya yang dikemukakan yaitu masalah pertandingan Davis Cup Indonesia melawan Sri Lanka yang sedang berlangsung karena hari ini 15 Juli 2016 adalah hari pertama dimana Indonesia sudah unggul 2-0.

Menarik pernyataan tersebut karena dia katakan kalau kemenangan lawan Sri Lanka itu bukan prestasi karena dia tahu kualitas anggota tim Sri Lanka. Ini berbeda dengan yang lainnya.

Selasa, 12 Juli 2016

Mimpi Yang ada Dalam Pelti

Jakarta, 12 Juli 2016. Masih ada mimpi dari rekan rekan Pengurus Pusat Pelti disampaikan kepada saya. yaitu agar Maman Wirjawan bisa kembali menjadi Ketua Umum PP Pelti 2017-2012 dalam Munas Pelti 2017 dikota Banjarmasin. Karena dianggap berhasil selama ini dimata mereka sendiri walaupun tahu kalau saat ini masih ada ketidak harmonisan sesama anggota pengurus. Info ini didapat dari rekan2 PP Pelti sendiri dalam pembicaraan dengan saya. Dan saya cukup kaget juga.

Kesan yang muncul saat ini kalau kepengurusan PP Pelti tidak jalan roda organisasinya karena dikendalikan oleh wakil sekjen. Keputusan Ketua Umum hanya berdasarkan masukan dari wakil sekjen bukan hasil rapat pengurus harian sebagai wadah resmi yang bisa dipertanggung jawabkan.

Persiapan tim Davis Cup Indonesia Cukup Prihatin

Jakarta, 12 Juli 2016. Ada satu informasi yang saya terima dari rekan2 tenis lainnya adalah masalah tim Davis Cup Indonesia, timbul ketidak harmonisan didalamnya. Saya sebenarnya bisa saja bertanya langsung kepada keponakan sendiri Andrian Raturandang. Tetapi tidak saya lakukan karena akan menggangu konsentrasi mereka yang saat ini sudah berada di Solo.

Memang ada sedikit keanehan dalam tim pelatnas saat ini, karena minggu lalu tim komplet latihan bersama di Ragunan tanpa Sunu Wahyu Trijati yang sedang ikuti turnamen di Korena mendampingi asuhannya Armando C Soemarno di Korea ikuti ITF Futures USD 10,000. Armando gagal dibabak pertama dan pasangan Armando dan Sunu gagal dibabak pertama juga.

Kenapa Bertanya Kepada Saya ?

Jakarta, 12 Juli 2016. Beberapa minggu lalu tepatnya hari Senin, saya berkunjung kelapangan tenis kediaman Martina Widjaja untuk ngobrol dengan beliau maiupun lainnya. Sayapun sempat bertemu dengan dua rekan anggota pengurus PP Pelti saat ini. Tetapi yang menarik saya melihat latihan tim Davis Cup yang sudah ditampung dikediaman Martina Widjaja. Ternyata ketemu dengan rekan Suresh Menon yang ditunjuk sebagai konsultan pelatih tim nasional yang menurut Wakil Sekjen sampai Asian Games 2018.
Dari anggota Tim Davis Cup ada 2 ;petenis baru yaitu Anthony Susanto (adik dari David Agung Susanto) dan Arief Rachman ikut latihan dibawah komando Suresh Menon didampingi oleh Andrian Raturandang selaku pelatih tim Davis Cup dan pelatih fisik Oki Yonda

Satu pertanyaan datang dari Suresh kepada saya adalah, siapa lagi petenis muda selain kedua petenis tersebut ( Anthony dan Arief). Saya tidak langsung menjawab dan tidak mau menjawab kuatir akan mengganggu program yang sudah ditetapkan oleh Pelti. Beberapa bulan lalu sekitar April saya sempat melihat latihan tim nasional ini di lap tenis hotel Atlet Century. Yang ikut saat itu selain Christopher Rungkat adalah Aditya Hari Sasongko, David Agung Susanto dan 2 petenis yunior yaitu Anthony Susanto dan Christian Alvin Edison.

Senin, 11 Juli 2016

Tiga Kali ditawarin

Jakarta, 12 Juli 2016. Dalam percakapan dengan salah satu petinggi PP Pelti saya sampaikan kalau saya sudah 3 kali ditawarkan masuk dalam kepengurusan PP Pelti saat ini yaitu pertama kali bulan Desember 2012 diminta oleh Ketua Umum terpilih karena waktu itu belum terbentuk pengurus baru dan saya tolak , sedangkan yang kedua ditahun 2013, ditawarkan oleh Sekjen PP Pelti sebagai staff ahli ketua umum PP Pelti karena saat itu suasana didalam kepengurusan tersebut sedang ricuh dengan masing2 kepentingan dan yang ketiga ditahun 2016 saat bertemu dengan wakil sekjen PP Pelti , dan saya tolak dan katakan kalau ini yang ketiga kalinya saya diminta.


Kepada rekan saya ini saya sampaikan kalau saya tidak mau masuk karena akan bentrok sama rekan rekan lainnya yang saya anggap kepala batu. Dia merasa tidak adil kalau saya hanya bisa mengoreksi kinerja mereka. 

Sayapun katakan kalau kritikan saya ini bukan untuk menjatuhkan kepengurusan mereka. Karena saya selalu berikan jalan keluarnya, tetapi ada yang didengar tetapi ada yang tidak, itu hak mereka. 


Lapangan Tenis GBK mau dialihfungsikan jadi lapangan bisbol

Jakarta, 12 Juli 2016. Absen menulis diblogger selama beberapa bulan, Suatu saat saya menerima gambar melalui WA tentang rencana pengalihan fungsi lapangan tenis GBK menjadi lapangan Bisbal. Sayapun tergerak langsung untuk kontak langsung ke mantan petenis nasional yang sudah duduk sebagai anggota DPR RI Yayuk Basuki melalui WA. Sayapun minta kesediaannya untuk aktip menggagalkan rencana GBK tersebut. Begitu pula berkomunikasi dengan Menpora Imam Nahrawi. Langsung diberikan jawaban dengan memforward jawaban dari salah satu deputynya yaitu Gatot. Disana dicantumkan kalau sudah ada rapat sebelumnya dimana hadir juga wakil dari PP Pelti. Terungkap kalau sudah beberapa kali ada pertemuan antara GBK, Pemerintah dan juga Pelti. Kesimpulan saya waktu itu ini merupakan kesalahan dari PP Pelti dimana dari pertemuan awal tidak bereaksi cepat. Langsung mulai saya mencari siapa biang dari PP Pelti ini

Rabu, 04 Mei 2016

Laptop Rusak Harus beli Baru

RemajaTenis, Jakarta, 2 Mei 2016. Sewaktu di Bandung disela sela Kejurnas AFR RemajaTenis dilapangan tenis Caringin, laptop yang sudah lebih dari lima tahun sebagai andalan didalam menulis maupun pengisian berita diwebsite, jebol karena sering mati lampu menyebkan hubungan dengan laptop terputus. Akhirnya ternyatalaptop tersbut kena gard discnya. Ya, tidak bisa diperbaiki. Harus beli baru. Celaka benar karena banyak data didalamnya belum sempat selutuhnya di copy.
Akibatnya berita tentang ReajaTenis di Bandung belum sempat diangkat didalam website tersebut.

Kamis, 28 April 2016

AFR kena Tipu deh !

Jakara, 28 April 2016. Suatu kejadian yang tidak bisa saya lupakan dalam pertenisan ini. Saking semangatnya galakkan turnamen yunior didaerah daerah , saya kena batunya. 
Sewaktu Reuni Petenis Malang dibulan Desember 2015 saya ketemu rekan lama Raymond Paays yang dulu saya kenal sebagai pelatih Bentoel. Ternyata sekarang sudah keluar dari pertenisannya. Dan saya tidak tahu kenapa.

Waktu itu saya kemukakan agar dia balik lagi ke Tenis seperti tahun tahun lalu. Bisa kerjasama dengan saya. Kita galakkan tenis, walaupun dia kemukakan kekesalannya dengan Pelti setempat. 

Diceritakan kalau dia sekarang kenal baik dengan Komandan Pangkalan Udara Abdurahman Saleh di Malang. Sehingga timbul gagasn agar dia cari sponsor di Malang, dimana kelebihan dana yang bisa masuk dia yang nikmatinya. Dia ceritakan konsep dia tenis dikaitkan dengan budaya. Ideanya bagus sekali karena olahraga tenis bisa dikaitkan dengan Pariwisata. tapi ini butuh dana besar.

Akhir Desember saya diminta kirimkan Proposal biar dia nanti cari sponsornya.. Awal Januari 2016 saya daftarkan Kejurnas Remaja Tenis untuk tanggal 1-3 April 2016 dikota Malang

Pertengahan bulan Januari 2016, dia tilpon sampaikan kalau dapat sponsor dari Komandan Landasan Udara tersbut sebesar Rp 30 juta. Maka judulnya akan saya tambahkan. Setelah itu saya kirimkan contoh Poster yang saya buat untuk minta persetujuannya sebelum dipublikasikan.

Tunggu punya tunggu sampai bulan Maret 2016, tidak ada berita sama sekali. Kemudian 3 minggu sebelum kegiatan, saya tilpon yang bersangkutan. sehingga dapat berita negatip.

'Waduh baru saya mau tilpo, sampeyang sudah tilpon." ujarnya sebagai pembka berita duka. Dikatakan kalau Dan Lanud mau seelenggarakn sendiri turnamen tersbut. Dan dia katakan kalau tidak percaya dengandana 30 juta cukup untuk selenggarakannya. Dikatakan menurut perhitungannya sampai 100 juta.

Sayapun tidak mau berdebat sama sekali karena langsung teringat cerita cerita lama masalah dia yang negatip juga. Daripada darah tinggi naik sedangkan hanya dalam percakapan tilpon saja, maka saya hanya bisa menerima keadaan tersebut. Hanya bisa berdoa saja agar dia itu bertobat lah. (Foto bersama Raymond Paays).

Bertemu DanDim di Kudus Untuk Tenis Juga

Jakarta, 28 April 2016. Dalam perjalana kembali dari Blora tanggal 21 Maret 2016, saya sempatkan diri bertemu dengan Komandan Kodim dikota Kudus dibawa oleh salah satu pelatih yang sudah lama saya kenal di Kudus. Dalam pertemuan kurang lebih satu jama dikantor KODIM tersbut muncul keinginan diadakan turnamen tenis nasional dikota Kudus.

Keinginan tersbut sangat saya apresiasikan hanya saat ini mencari jadwal yang kososng sudatu masalah tersndiri karena kalau bentrok denga kota lain yang harus saya datangi maka baru masalah. Jika berbentrokan dengan kota Jakarta bukan masalah.

Rencana RemajaTenis ke Ponorogo

Jakarta, 28 April 2016. Terima tilpon dari salah satu rekan di Madiun. Sebelumnya pernah ketemu di Blora. Dalam pertemuan sebelumnya saya lemparkan gagasan kepada mereka jika turnamen itu sangat penting bagi atlit. Jika kesulitan dana, lebih berat lagi jika ikut turnamen keluarkota sendiri. Justru karena itu saya lemparkan gagasan buat turnamen dengan beaya ringan sekali.

Ketika ditanyakan berapa anggaran yang dibutuhkan, langsung saya katakan berapa kemampaun daerah tersebut, dan saya bisa sesuaikan. Karena saya punya konsep buat turnamen dengan beaya Rp 1 sampai 1 M sanggup saya laksanakan karena semua itu bermodalkan NIAT luhur memajukan tenis didaerah daerah.

Pertemuan informal dengan Ketua Umum PP Pelti

Jakarta, 28 April 2016. Teringat pertemuan informal dengan Ketua Umum PP Pelti Maman Wiryawan di Resto Taman Laguna Senayan. Ikut dalam pertemuan tersbut yang diusulkan oleh rekan mantan Ketua Pengda Pelti Jawa Tengah Drs Teguh Sedyo Utomo, Apth adalah Deddy Prasetyo, Johannes Susanto.
Sejak awal kami sepakat maksud dan tujuan pertemuan ini adalah memberikan masukan kepada Maman dalam pertenisan kita sudah anjlog sekali.

Memotivasi Masyarakat Tenis Tenis di Papua

Jakarta, 28 April 2016. Selama di Jayapura walaupun dalam kondisi kurang sehat, sayapun berusaha tetap tampil dilapangan tenis Balaikota Jayapura. Bertemu dengan rekan rekan tenis dari Papua baik yang sudah lama kenal maupun yang baru cukup menyenangkan.
Ketika bertemu dengan Jeffry Suwardi , sempat kaget juga apa yang dikatakan. Disebutkan keberadaan Kejurnas RemajaTenis di Jayapura kurang mendapatkan respon baik karena ada faktor kecemburuan disamping wawasannya sangat sempit sekali.

Kegiatan Melelahkan Maret-April 2016

Jakarta, 28 April 2016. Sudah lama tidak mengisis Catatan Ringan ini akibat terlalu sibuk. Bisa dibayangkan sejak awal Maret perjalanan cukup melelahkan. Minggu pertama kesibukan RemajaTenis di Rawamangun kemudian minggu kedua ke Muaro Bungo Jambi, setelah itu k3mbli ke Jakarta dan melanjutkan erjalanan ke Makassar dan Minggu keempat kembali ke Jakarta jatuh sakit. Memang usia tidak bisa seperti duu agi karena tahun ini memasuki tahun ke 70.
Istrahat dulu diawal April tidak ada kegiatan dan kemudian minggu kedua April terbang ke Jayapura. Tepat nya tanggal 8-10 April 2016.
Ada yang menarik diacara pembukaan yaitu berkenalan dengan Wakapolda Papua Brigjen Rudolf Rodja asal dari Kupang Nusa Tenggara Timur. Dia ini ternyata putra dari pelatih di Kupang dan sekeluarga main tenis.

Kamis, 03 Maret 2016

Nasehat Yang cukup Masuk dalam Hati

Jakarta, 3 Maret 2016. Baru kali ini saya mendapatkan nasehat yang cukup masuk dalam hati saya dilapangan tenis Rawamangun Jakarta Timur disiang hari.

Sebagai kelanjutan pembicaraan mengenai induk organisasi tenis di Indonesia oleh kolega lama EG dimana saya mendapatkan nasehat seharusnya merendahkan diri sebagai orang Kristen, ketika cerita bagaimana saya pernah disidang oleh PP Pelti dan bagaimana saya hadapi mereka, belum lagi cobaan cobaan dilakukan oleh petinggi Pelti terhadap RemajaTenis selama ini.

PP Pelti tidak punya program

Jakarta, 3 Maret 2016. Hari ini saya bertemu kolega lama dilapangan tenis Rawamangun. Kebetulan saya sedang membawa spanduk dan backdrop untuk persiapan Kejurnas AFR RemajaTenis Jakarta-51 yang diselenggarakan tanggal 4-6 Maret 2016. Kolega ini sudah lama saya kenal sebelum duduk dalam kepengurusan PP Pelti. Bahkan pernah kerjasama dalam kejuaraan dunia tenis di Bali

Yang menarik dalam pertemuan dengan kolega lama saya yang baru selesai main tenis yaitu BM dan EG.


Terakhir kali saya ketemu dengan EG yang juga adalah salah satu anggota Pengurus Pusat Pelti kira kira Desember 2012 sebelum pembentukan pengurus baru PP Pelti dikantor Ketua Umum PP Pelti MW.

Diundang ke Kota Bungo, Jambi

Jakarta, 29 Februari 2016.  Tanggal 17 Februari 2016 mendapatkan undangan dari kota Bungo Provinsi Jambi, sayapun segera terbang kekota Jambi. Provinsi Jambi sudah pernah sya datang saat Musyawarah Nasional Pelti tahun 2007. Ini unjungan kedua dan datang untuk ketemu dengan Pengcab Pelti Bungo yang saya beum kenal. Hanya karena rekomendasi rekan lainnya maka saya bisa berkomunikasi dengan salah satu pengurus Ibu Leonita yang Bendahara Pengcab Pelti Bungo. Rupanya dukugan dari salah satu wakil Ketua Pengcab Pelti Bungo sehingga saya diundang ke kota Bungo. Ternyata kota Bungo ini dari kota Jambi jalan darat sekitar 4-5 jam perjalanan.

Rabu, 20 Januari 2016

Betapa Pentingnya Rakernas Pelti

Jakarta, 21 Januari 2016. Dari pertemuan hari Rabu 20 Januari 2016 di kantor PP Pelti timbul suatu kesimpulan kalau  petinggi Pelti kurang berkomunikasi dengan petinggi Pelti didaerah. Kenapa sampai muncul suatu kesimpulan tersebut.  Ketika disebutkan calon calon daerah yang akan diselenggarakan Liga Tenis Junior Nasional (LTJN) terungkap kalau mereka tidak tahu harus berkomunikasi dengan siapa didaerah bahkan meminta AFR saja yang lakukan komunikasi. Bahkan dianjurkan sebaiknya semua itu dilakukan secara tertulis pemberitahuan kedaerah daerah tersebut.. AFR menolak berkomunikasi langsung dengan Daerah disamping ini program Pelti , maka dengan  maksud agar komunikasi mereka dengan daerah bisa terjalin lebih baik. 

Tidak Ada Kesepakatan dengan Pelti

Jakarta, 20 Januari 2016. Sesuai undangan hari ini , bertemu dengan Ketua Bidang Pertandingan PP Pelti SS didampingi oleh Wakil Ketua Bidang Pertandingan CB dan satu staf administrator pertandingan PP Pelti SW.
Dalam pembicaraan awal, ada keinginan membantu AFR didalam pelaksanaan turnamen RemajaTenis yang sudah saya gelar di 18 provinsi.

Sebelum berbicara soal MOU, maka saya kemukakan dulu, kalau sebagai induk organisasi tenis (PP Pelti) seharusnya bertugas mengangkat pertenian didaerah daerah. Karena selama ini diakuinya pula kalau Pengda Pelti ada yang kurang aktip, khususnya diluar pulau Jawa.

Senin, 18 Januari 2016

Apakah Jebakan ?

Jakarta, 18 Januari 2016. Minggu lalu saya ditilpon oleh rekan tenis didaerah. Disampaikan kalau dia ditawarkan sebagai pelaksana Liga Tenis Junior Nasional oleh PP Pelti. Padahal daerah tersebut sudah ada RemajaTenis dan satu turnamen diselenggarakannya.
Dia sedikit bertanya tanya kenapa tawarkan konsep seperti RemajaTenis kedaerahnya. Sayapun sampaikan kalau tawaran tersebut janganlah ditolak tetapi disanggupkan saja. Karena bagi petenis didaerahnya Kabupaten akan tertolong sekali karena akan mendapat 3 turnamen nasional dalam setahun. Jarang ada daerah yang bisa lakukan karena ditingkat Provins aja tidak ada turnamen nasional tersebut.

Saya katakan kalau saya berpikiran positip saja walaupun dikatakan olehnya kalau ada dugaan mau saingi RemajaTenis. Yang menurut rekan saya itu seharusnya ditingkat Pusat bisa berpikiran lebih luas.

Tetapi sayapun memberikan support kepadanya agar bisa diterima tawaran tersebut. Saya juga sedikit heran kok berkonsultasi dengan saya. Kemungkinan saya lebih dipercaya mereka.
Bagi saya bukan masalah secara pribadi tetapi yang lebih penting adalah kepentingan nasional didahulukan.

Penawaran oleh PP Pelti

Jakarta, 18 Januari 2016. Bulan lalu saya terima telpon dari rekan tenis yang duduk dikepengurusan PP Pelti masa kini. Dia yang bertanggung jawab masalah turnamen. Dalam percakapan telpon tersbut saya ditawarkan untuk sebagai pelaksanan turnamen dimana mereka akan bantu saya dengan berikan dana sebesar Rp 5 juta saja. Karena ini hanya percakapan telpon sayapun tidak mau menerima seperti itu karena sebelumnya tahun 2014 mereka menapatkan sponsor cukup besar minimal Rp 400 juta kemudian saya mau ditawarkan sebesar Rp 5 juta maka dalam hati saya tertawa saja.