Selasa, 25 Maret 2008

Mengenal WILD CARD


Maret 2008. Bagi petenis istilah wild card sebenarnya sudah tidak asing lagi. Tapi masih banyak juga petenis maupun pelatih yang masih asing terhadap wild card. Asing karena tidak tahu persis kepada siapa wild card itu diberikan, siapa yang berhak memberikan wild card tersebut. Yang mereka tahu hanya fasilitas wild card ada disetiap turnamen untuk bisa ikut bertanding karena peringkatnya tidak mencukupi. Akibatnya jika petenis asuhannya tidak terpilih (khusus yunior) oleh PP Pelti, maka dilampiaskanlah keluhannya ke media massa. Hal ini pernah terjadi diawal tahun 2004, saat PP Pelti selenggarakan turnamen tenis yunior internasional Salonpas sempat mencuat berita keluhan dari pelatih tenis yang kecewa atas pemberiaan wild card tidak kepada anak asuhnya. Tapi lupa kalau keputusan atas wild card tidak bisa ditawar tawar lagi. Mutlak.

Dibutuhkan pengertian soal wild card ini karena masalah masalah ketidak tahuan bagi petenis atau pelatih maupun orangtua petenis yunior. Apalagi nanti diakhir Juni 2008 akan ada turnamen tenis internasional baik di Jakarta maupun Bandung kemudian diawal Agustus selama 3 minggu ada turnamen internasional.
Ada orangtua petenis yunior, bukan atlet tenisnya yang datang ingin mendapatkan fasilitas wild card tersebut, sehingga dianggap perlu soal wild card itu diketahui semua pihak.

Apa yang dimaksud dengan wild card tersebut. Wild card adalah salah satu fasilitas dalam turnamen tenis yang diberikan kepada pemain untuk bisa ikut bertanding karena peringkatnya belum memungkinkan atau kalau peringkatnya memungkinkan tapi karena terlambat daftar sehingga tidak bisa ikut masuk baik dikualifikasi maupun babak utama.
Sebagai contoh kita bisa lihat untuk turnamen grand slam Wimbledon 2004. Martina Navratilova diberi kesempatan ikut Wimbledon dengan fasilitas wild card. Padahal usianya sudah 43 tahun. Tentunya ada pertimbangan tertentu bagi penyelenggara memberikan Martina Navratilova ikut Wimbledon dengan menggunakan fasilitas wild card tsb.

Besarnya wild card tergantung dari jenisnya turnamen dimana size of draw atau bagan undiannya mulai dari draw 16, 32 , 64 maupun 128. Makin besar drawnya makin banyak jatah wild card tersebut.

Bisa dimaklumi kalau sampai ada pelatih maupun petenis khususnya yunior yang belum mengerti bagaiman caranya mendapatkan fasilitas wild card.
Sebenarnya wild card itu adalah hak penuh dari direktur turnamen. Terserah mau diberikan kepada siapa itu haknya. Walaupun pemain yang sekalipun baru belajar mau diberikan juga bukan masalah.
Induk organisasi tenis di Indonesia yaitu PP Pelti telah dibuat aturan yang tercantum dalam Ketentuan Turnamen Diakui Pelti (TDP). Hak atas wild card itu dibagi dua yaitu 50 % dari jatahnya milik panpel dan 50 % milik PPPelti.

Jadi bagi petenis yang menginginkan dapat jatah wild card sudah harus tahu kepada siapa minta wild card tersebut. Dianjurkan minta dulu ke Panpel dalam hal ini Direktur turnamennya setelah itu coba ke PP Pelti.
Saat ini banyak atlet tenis yunior mengajukan permintaan wild card diturnamen internasional yunior di manca negara begitu terima acceptance list ternyata namanya tidak masuk babak utama. Silahkan coba, bukan hanya di TDP Yunior tetapi juga TDP kelompok umum yang di tahun 2008 makin banyak.

Tidak ada komentar: