Selasa, 18 Maret 2008

Kenapa Kubu Martina Tenang Tenang Saja ?

“Waduh, kenapa kubu Martina tenang tenang saja.” Pertanyaan kepada AFR oleh seorang rekan wartawan Gungde Ariwangsa . AFR hanya katakan kalau semua rekan rekan sudah siap lengser di Munas 2007. “Secara pribadi AFR lebih senang kalau Martina Widjaja (MW) tidak mencalonkan diri lagi. Karena sudah capek. Kalau gagal dicaci maki sedangkan kalau berhasil tidak dipuji. Tapi kalau memang tenis Indonesia masih menghendakimya AFR rela mendukungnya.” Itu jawaban AFR saat itu. Kaget juga tanggapan dari rekan wartawan ini ketika mendengar jawaban AFR. “Kalau orang dekat MW katakan demikian , mau diapain lagi.” Tanggapannya dengan lemas.

Masuk laporan ke AFR kalau kubu Aburizal Bakrie sudah mengantongi dukungan 20 Pengda. Saat itu AFR sangat yakin kalau laporan tersebut kurang akurat. Karena dilaporkan kalau berita ini didapat dari Januar Mangitung (JM) yang sangat ambisius mau jadi pengurus PB Pelti mendatang. Langsung AFR sampaikan kalau Anda seorang intelek , diberi contoh. Anda tidak kenal AFR kemudian AFR tilpon Anda didaerah, mengaku ngaku kalau orang dekat Aburizal Rizal (AR) seorang Menko, apakah Anda langsung percaya ? Jawabannya tidak. Nah, langsung minta dukungan, tentunya dijawab supaya senang , mau mendukung. “Betulkan !”
AFR yakin cara kerja JM yang kurang pengalaman berkomunikasi dalam organisasi olahraga.

Saat itu juga AFR berikan nama nama Pengda yang akan mendukung MW sebagai Ketua Umum PB Pelti medatang. Didapatnya 21 Pengda. Sedangkan Pengda ada 33. mana mungkin 20 bela AR sedangkan MW 21. Inilah masalahnya.

Terbukti sudah dugaan AFR terhadap cara kerja kubu AR khususnya JM. Tepatnya tanggal 23 November 2007 di lobi hotel kurang lebih sebelum pkl 12.00, AFR sedang duduk di lobi hotel Novotel bersama Albert Wuysang(AW) bersama rekan rekan dari Pengda Pelti, seperti Pengda Pelti Sumsel dan lainnya. Muncullah JM , tanpa basa basi bicara ke AFR dan AW yang juga angggota Panpel Munas Pelti 2007 saat itu sedang santai ngobrol dengan rekan rekan dari Pengda Pelti “ Bos, sudah siap mau datang hari Minggu (25 Nov) untuk paparkan Visi dan Misi. Surat pencalonan sudah saya bawa.” ujarnya. Langsung AFR selaku Wakil Ketua Panpel Munas menyambut dengan senang bahkan memberikan semangat agar lebih kenal dengan peserta munas 2007.
Tidak berapa lama kemuian ponsel JM berdering dalam bahasa Arab. “Dari stafnya Menko.”ujarnya didepan AFR, AW dan Pengda Pelti yang duduk bersama. Terdengar suaranya dengan mengatakan tidak perlu makan siang di Gubernuran, karena sudah perintahkan protocol Gubernuran mengatur makan siangnya Menko. Tidak lama kemudian JM langsung bicara minta dukungan kalau Menko mau makan siang sama sama peserta Munas. Langsung AFR menjawab, lebih baik begitu. Setelah itu pergilah JM .
“Siapa dia ?” pertanyaan datang dari Asnawi sekretaris Pengda Pelti Sumsel. Langsung diberitahu kalau dia itu JM, orang kepercayaan AR. “ Oh dia itu yang tilpon saya, minta dukungan untuk AR. Ya saya bilang tunggu dulu.” ujar Asnawi. Begitu juga rekan lainnya mengatakan hal yang sama. Terbukti sudah kalau komunikasi yang dilakukan JM selama ini dengan tilpon dengan orang yang tak dikenal, bulan dengan cara bertemu langsung.

Begitu juga Ketua Pengda Jambi yang juga Rektor Universitas Jambi mengatakan ke AFR kalau dihubungi oleh orang yang tidak dikenalnya yaitu JM yang mengaku ngaku orang kepercayaan seorang Menko AR.

Malamnya di Rumah kediaman Gubernur Jambi dilakukan pembukaan Munas 2007 oleh Menegpora Adyaksa Dault dihadiri pula oleh Ketua Umum KONI – KOI Rita Subowo. Acara cukup meriah disamping dihibur oleh kesenian Jambi, oleh PB Pelti diserahkan penyerahan penghargaan kepada insane tenis. Aburizal Bakrie diberikan juga penghargaan yang malam itu diwakili oleh Januar Mangitung. Sedangkan AFR dengan pakaian resmi mewakili Maesa yang menerima penghargaan atas peranannya selama ini tetap konsis dipertenisan Indonesia
Ada yang aneh dalam penampilan Januar Mangitung malam itu, dimana datang dengan memakai sepatu olahraga (tenis) . Semua yang menerima penghargaan hadir dengan rapi dan elegan. Diko Moerdono saat itu juga menyeletuk cara penampilan Januar Mangitung malam itu dimatanya tidak cocok mewakili seorang Menteri atau Menko Ini merusak citra AR dimata utusan Pengda seluruh Indonesia yang hadir malam itu.
.

Tidak ada komentar: