Selasa, 04 Maret 2008

Curiga atas si Kembar

Jakarta, 4 Maret 2008. Pagi ini babak utama Salonpas Internationla Junior Champs 2008 yang berlangsung di Pusat Tenis Kemayoran sempat diramaikan dengan munculnya kasak kusuk dikalangan orangtua atau pelatih Indonesia. Masalahnya ssat ini sedang bertanding Angelina Jogasurja dengan Laili Rahmawati dari Indonesia juga. AFR bertemu dengan salah satu pelatih yang mengatakan kalau yang bertanding itu bukan Angelina Jogasurja. Kok bisa. Memang ada Angelika dan Angelina Jogasurja yang dikenal sebagai saudara kembar. AFR sendiri tidak bisa membedakan tetapi kalau keduanya berdiri bersama maka tingggi badan beda. Melihat permainan Angelina saat melawan Laili seharusnya Angelina bisa menang karena dari kedua putri Jogasurja tersebut Angelina terbaik. Tapi keragu raguan atas permainan tersebut AFR hilangkan karena di tenis bisa saja performance atlit naik atau turun. Kemudian siang hari muncullah Angelika Jogasurja yang juga harus turun melawan petenis asing. Kok lama sekali belum masuk lapangan. Ternyata Referee Akhyar Matra sedang memanggil Angelika. Laporan masuk dari pelatih , orangtua disekitar lapangan ke Referee.

Referee mengatakan informasi yang diterima, kalau sebenarnya pertukaran pemain sudah terjadi sewaktu turnamen CIGNA Open (Febr 08) sewaktu Angelika Jogasurja melawan Septi Mende bisa berlangsung 3 set. Informasi mengatakan kalau waktu itu yang turun sebenarnya Angelina Jogasurja sehingga mampu bermain 3 set. Saat itu Angelika jatuh sehingga ada tanda luka didagunya. Referee melihat sekarang memang ada tanda bekas luka didagunya.
“Semua itu terpulang ke orangtua ataupun petenis tersebut. Jika berbohong itu sudah beban yang berat bagi anak2. Dan kalau sampai ketahuan, maka ITF bisa menghukum petenis tersebut lebih berat lagi.”
Bagaimana caranya untuk pembuktian tersebut, satu kerjaan yang cukup rumit bagi orang awam. Apakah dengan cara sidik jari, bisa dilihat di Kantor Imigrasi karena keduanya sudah punya paspor. Nah , siapa yang mau lakukan untuk pembuktian. " Ya, sepandai pandainya tupai melompat akan jatuh juga nantinya. Jika itu benar terjadi."

Tidak ada komentar: