Selasa, 29 Desember 2015

Bagaimana Selamatkan Pertenisan Nasional ?

JAKARTA, 29 Desember 2015. Dalam pembicaraan pertilpon hari ini dengan salah satu pelaku tenis didaerah ada kesepakatan dalam persepsi menyelamatkan tenis Indonesia. Akibat dari kurang pedulinya atau menganggap enteng permasalahan yang terjadi oleh petinggi petinggi tenis di induk organisasi tenis Indonesia yaitu Pelti.
Masalah utama adalah internal communiction dalam oragnisasi Pelti belum lancar akibat tidak satu visi dan misi dalam menjalankan PP Pelti. Roda organisasi tidak dijalankan sebagai organisasi lazimnya.
Apalagi setelah mendapat pertanyaan dari rekan2 Pengda masalah Rapat Kerja Nasional Pelti yang merupakan satu kewajiban PP Pelti sesuai amanat Munas Pelti 2012 maupun AD ART Pelti 2012-2017 

Jumat, 25 Desember 2015

Hadiah Ulang Tahun PELTI

Jakarta, 26 Desember 2015. Sehari menjelang Natal, tepatnya tanggal 24 Desember 2015 saya terima telpon dari salah satu rekan yang sudah lama tidak pernah berkomunikasi. Kalau tidak salah pertemuan terakhir dikota Balikpapan. Rekan ini waktu itu buat kejutan sewaktu saya di Balikpapan. Kirim telpon atau SMS yang nomornya gak jeplas, tapi akhirnya ketemu juga. Nomornya sudah lama hilang dari ponsel saya. Awalnya bicara masalah pelaksanaan RemajaTenis di Sumatra Selatan yang dipikirnya di Palembang tetapi ketika saya kemukakan rencananya di Tanjung Enim, tiba tiba  pembicaaan beralih  ke masalah Ketua Umum PP Pelti.

Rekan ini sudah lama juga dipertenisan Indonesia tetapi peranannya tidak menonjol sehingga kurang dikenal kecuali oleh rekan rekan yang pernah duduk dikepengurusan Pelti  khususnya  Pengda

Kamis, 10 Desember 2015

Keinginan Lengserkan Ketua Umum

Jakarta, 10 Desember 2015.  Ada satu pertanyaan menarik datang dari salah satu rekan tenis yang duduk dikepengurusan PP Pelti saat ini. Ini akibat dari situasi perselisihan antara Sekjen dan Ketua Umum disaat Musornas KONI 2015 di Jayapura. Ada keinginan mengganti kedudukan Ketua Umum saat ini yang dianggap juga oleh beberapa rekan dari daerah sudah tidak layak dipertahankan.

Tetapi keinginan seperti ini sebenarnya sudah lama terjadi dan sudah dikondisikan oleh rekan rekan dari Pengda Pelti sendiri. Lucunya semua keluhan dilontarkan kepada saya yang dianggap juga harus bertanggung jawab kehadiran sosok ketua umum saat ini. 

Senin, 07 Desember 2015

Rencana RemajaTenis Masuk Malang

Jakarta, 7 Desember 2015. Reuni di Malang membawa kesan cukup mendalam, karena bisa bertemu dengan teman teman lama yang dulunya berkecimpung di pertenisan dan bahkan masih tetap main tenis sebagai penyaluran hobbynya.. 
" Untung bisa ikut, padahal perjalanan naik Kereta Api sepanjang 18 jam itu diusia senja ini  cukup membuat letih karena tidak bisa tidur."
 Bisa dibayangkan ngobrol didalam kereta dengan rekan rekan lainnya seperti Ronny Pasla (mantan kiper nasional) bersama Christian Budiman dan Johnny Pasla cukup seru, terutama Christian dulu pemain asal Medan dan Ronny Pasla pemain Medan pula. Nah, Chrisianpun sudah lama tidak berjumpa dengan Ronny.

RemajaTenis Mau dimatiin Tapi justru Buat Liga

Malang, 6 Desember 2015. Disela sela Reuni Kejurnas Tenis Yunior Malang Open sempat berbincang bincang dengan rekan tenis yang selama ini jarang bertemu sehingga suasana betul betul sangat menyenangkan karena terungkap sudah semua kenang kenangan sewaktu masih menjadi atlet tenis yunior. Dalam forum sarasehan pun terungkap betapa perjuangan keras sampai bisa menjadi juara. Begitulah cerita kuno seharusnya sudah dipahami semua atlet jika ingin berprestasi. Sangat berbeda jauh situasi saat ini dibandingkan dulu kala dimana istilahnya memprihatinkan bagi atlet tenis baik nasional sekalipun. Ya, mau dikata apalagi karena kalau dibicarakan dengan putra putri kita maka akan dapat jawaban kalau dulu itu kuno. Ya begitulah.

Suasana Sarasehan Tenis di Malang

Malang, 6 Desember 2015. Acara pertama di Reuni Kejurnas Tenis Yunior Malang Open dikota Malang pada tanggal 4 Desember 2015 dilakukan coaching clinic bagi petenis yunior kota Malang. Stelah itu acara Sarasehan dengan mengundang Ketua Umum PP Pelti Maman Wirjawan dan mantan Ketua Umum PP Pelti 2002-2012 Mrtina Widjaja yang juga peserta Reuni karena semasa yunior pernah ikuti kegiatan ini bersama Soebronto Laras mantan Sekjen PP Pelti 2002-2012.
Sebagai pemekarsa adalah mantan Humas PB Pelti 1986-1990 Rildo A Anwar yang juga salah satu pemenang Kejurnas Tenis Yunior Malang Open.

Sekjen PP Pelti ditolak masuk Musornas KONI 2015

Jakarta, 6 Desember 2015. Beberapa hari lalu tepatnya hari Sabtu 28 Nopember 2015 malam terima telpon datang dari Jayapura yang menceritakan masalah besar terjadi disela sela Musornas KONI 2015 Dan peristiwa ini tentunya sangat memalukan bagi induk organisasi tenis di Indonesia. Sekjen PP Pelti ditolak masuk acara sidang Musornas 2015.Ini betul betul baru pertama kali terjadi bagi 
Induk organisasi tenis di Indonesia yaitu Persatuan Tenis seluruh Indonesia (PELTI).

Besok pagi langsung SMS ke Sekjen PP Pelti yang sedang berada di Jayapura,. Kira kira pukul 07.30 terima telpon langsung dari Sekjen PP Pelti kenomor ponsel saya. Diceritakan masalah yang terjadi.