Kamis, 20 Maret 2008

Gara2 Pallazzo Open , AFR Harus Minta Maaf

Berakhirnya masa kepengerusan PB Pelti periode 2002-2007 tentunya akan membuat makin ramainya pertenisan Indonesia dalam rangka pemilihan Ketua Umum PP Pelti periode 2007-2012. Ini suatu kenyataan yang tidak bisa dipungkiri lagi, dan akan memberi kontribusi bagi pertenisan Indonesia. Untuk menarik insan tenis bisa dilakukan dengan black campaign yang tidak menguntungkan dan bukan lagi masanya. Tetapi justru dengan menambah aktivitas pertenisan justru akan menguntungkan bagi insan tenis keseluruhannya.

Tahun 2007 tenis bertambah kegiatannya dengan munculnya turnamen baru yaitu Pallazzo Open yang diprakasai oleh mantan Humas PB Pelti 1986-1990 Rildo Anwar yang sekarang telah menjadi Sekretaris Menteri Setneg RI. Yang mendaftarkan adalah mantan petenis nasional Donald Wailan Walalangi (DWW). Yang sudah dikenal dengan lagak dan gaya nya didepan AFR sangat tengil sekali, baik dalam ucapan maupun cara penyampaiannya yang selalu mendeskeditkan induk organisasi tenis atau PB Pelti dengan mengatakan pembinaan tidak jalan dan turnamen sangat kurang sekali. Memang kalau dimaksudkan turnamen untuk kelompok umum kurang tetapi turnamen kelompok yunior justru meningkat.
Sebagai praktisi olahraga yang sudah mengetahui maksud dan tujuan adakan turnamen yang berdalih untuk pembinaan tetapi sebenarnya bermaksud untuk kampanye menjelang Munas (Musyawarah Nasional) Pelti, AFR sudah bisa mendebak peran apa sebenarnya berada dibelakang ini.
Karena dengan angkuhnya DWW didepan AFR menyampaikan semua ini, saat itu juga AFR bereaksi dengan mengatakan tahun depan Turnamen ini tidak ada lagi. Ini sebenarnya mau kampanye Rildo Anwar menjadi Ketua Umum PP Pelti mendatang.
Pembicaraan AFR dengan DWW yang mengatakan Pallazzo Open tahun depan tidak adalagi sedangkan acara penutupan turnamen disebutkan Pallazzo Open akan berlangsung juga tahun 2008, telah sampai juga ke Martina Widjaja (MW) . Akhirnya MW menegur AFR untuk minta maaf ke Rildo Anwar seorang pejabat Negara yang tersinggung dengan ucapan AFR ke DWW.
Alasan AFR saat itu kalau ucapan itu bukan disampaikan kepada umum tetapi ke DWW, dengan menghadapi orang yang ucapannya ember maka penyampaiannya juga dengan cara ember
Dengan berat hati demi kepentingan PB Pelti saat itu , AFR yang sebagai Wakil Sekjen PB Pelti akhirnya kirim surat langsung ke Rildo Anwar untuk permintaan maaf.

Ditahun 2008 ternyata sampai dengan 1 Maret 2008 tidak tercatat kembali turnamen Palazzo Open. DWW sebagai pemakarsa turnamen tersebut ketika ditanya masalah ini justru banyak dalihnya. Mudah mudahan Pallazzo Open saat terakhir muncul kembali sehingga sesuai dengan komitmen awalnya. Ini sangat membantu tenis Indonesia.

Tidak ada komentar: