Jumat, 20 Februari 2009

Perlu atau tidak Seleknas Yunior ?

Jakarta,19 Februari 2009. Tahun 2009 telah diadakan Seleksi Nasional kelompok umur 14 tahun di Temanggung Jawa Tengah , dan besok (21/02)seleksi nasional kelompok umur 16 tahun di Padang. Setiap rencana seleknas selalu muncul protes protes datangnya dari orangtua petenis yunior. Tetapi semuanya itu sudah bisa diatasi dengan baik.

Ada satu pertanyaan yang cukup menarik yaitu Apakah masih perlu Seleksi Nasional Yunior ? Karena dalam pelaksanaan selama ini sudah 5 tahun lebih dilaksanakan Seleksi Nasional mulai kelompok umur 14 tahun dan 16 tahun selalu diselingi dengan ribut atau protes dari kalangan orangtua. Protes tersebut selalu dilayani dengan baik oleh induk organisasi Pelti sehingga bisa berjalan dengan lancar.

Awalnya , saya tidak lupa karena yang ikut menyebarkan edaran tata cara seleksi nasional usia 14 tahun dan 16 tahun. Mulai dari kriteria seleknas yang paling utama dimana diumumkan pada akhir tahun untuk penyelenggaraan tahun depannya.
Kriteria awal adalah peringkat ITF Yunior , kemudian PNP Kelompok 18 tahun , PNP 16 tahun dan terakhir PNP 14 tahun. Ini untuk seleknas KU 14 tahun. Hal yang sama juga untuk KU 16 tahun.
Terjadilah multi tafsir dikalangan masyarakat. Dimaksud dengan ITF Junior rank tentunya bukannya peringkat diatas 300 - 1.200. Sehingga sering SMS masuk kedalam ponsel saya merasa tidak adil karena punya ITF Junior rank. Setelah dicek ITF rank ke 500. Tentunya tidak masuk.
Begitu juga merasa namanya ada di PNP KU 18 tahun tanpa melihat peringkat tepatnya juga protes, dan sama juga di PNP 16 tahun dll.

Kembali kepada pertanyaan tersebut, apa masih perlu lagi seleknas tersebut, karena sudah ada Peringkat Nasional Pelti (PNP). Ada yang katakan sudah tidak perlu lagi, tetapi ada yang katakan masih dibutuhkan karena seleknas itu ajang prestise juga sehingga atlet memasukkan kedalam targetnya adalah masuk dalam seleknas yang awalnya dimulai dengan hanya 8 terbaik kemudian berkembang ke 16 terbaik dan 12 terbaik.

Nah kembali bagaimana cara kita untuk menilai. Menurut saya sendiri kalau tidak mau pusing pusing lebih baik tidak usah ada seleknas dengan syarat sudah diumumkan jauh jauh hari, sehingga pelakunya sudah mulai mempersiapkan diri lebih awal. Nah, semua itu masih dalam wacana saja kalau tidak diperlukan.

Tidak ada komentar: