Jakarta, 21 Februari 2009. Hari ini jalan pikiran saya sumpek , sehingga datang ke Senayan rencana mau jalan jalan pagio tidak terlaksanakan. Singgah duilu ke Tabloid Tennis, berbincang bincang dengan Amin Pudjanto yang juga salah satu Humas PP Pelti. Ternyata salah satu anggota Humas, Gungde Ariwangsa sedang pulang ke Bali karena adiknya meninggal dunia yang diketemukan dipantai Bali.
Dari pada pusing, langsung jalan ke Airport Cengkareng untuk jalan ke Surabaya. Masuk kepesawat terbang dengan pikiran masih belum tenang yang tidak diketahui sebab sebabnya.
Sebelumnya kontak teman di Surabaya ingin bertemu, siapa tahu beermanfaat untuk tenis Surabaya. Ternyata bisa ketemu dengan rekan rekan lainnya.
Mereka menyadari kalau Surabaya sangat minim akan turnamen nasional sehingga atas approch saya maka keinginan selenggarakan turnamwen nasionalpun bisa terealiser, begitulah harapannya.
Tiba di Surabaya langsung ke restoran Cirebon di jl. Opak Surabaya. Berkenalan lagi dengan teman teman baru yang ternyata orangtua petenis yunior di Surabaya. Mudah mudahan bermanfaat kali ini sehingga tidak sia sia jalan jalan ke Surabaya kali. Memang hobi jalan jalan ini bagi saya perlu dilakuakn sekalian bisa memotivasi pelaku pelaku tenis di Tanah Air. Tentunya ada yang akan cemburu atas hobi baru ini. Bahkan ada yang menuduh jalan jalan ini menghabiskan uangPelti. Padahal semua ini tidak ada satu senpun keluar dana dari PP Pelti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar