Rabu, 04 Februari 2009

Makan Makan di Everfresh

Jakarta, 4 Februari 2009. Hari ini tepatnya pukul 11.00 sesuai dengan undangan dari Johannes Susanto diadakan pertemuan makan siang bersama rekan rekan di Restoran Everfres di Pejompongan Jakarta. Hadir Diko Moerdono, Danny Walla, Christian Budiman, Slamet Utomo, Johannes Susanto dan August Ferry Raturandang. Menu yang dipilih udang rebus 3,5 kg, kemudian ikan bandeng, telor ikan dan sayur Johannes Susanto selaku host pintar memilih menu sehingga semua yang hadir cukup puas dan kenyang.
Diko Moerdono yang beberapa minggu lalu masuk rumah sakit karena penyakit jantungnya, kelihatan cukup segar dan ketagihan dengan makanan ikan ini.
Diselingi pembicaraan cukup seru karena semacam rapat yang dilakukan diluar kantor PP Pelti. Tetapi pertemuan seperti ini sangat bermanfaat karena bisa saling tukar menukar informasi tentang segala macam policy Pelti ataupun masalah kejadian kejadian dipertenisan Indonesia.
Kali ini yang cukup hangat adalah masalah Seleknas usia 16 tahun di Padang . Pro dan kontra termasuk hal yang wajar wajar saja. Dari rekan rekan ada yang tidak setuju tetapi ada juga yang tetap mempertahankan tetap dilaksanakan di Padang. Disatu sisi PengProv Pelti Sumatra Barat sudah memastikan kesediaan sebagai tuan rumah dengan memberikan akomodasi gratis kepada peserta seleknas baik putra maupun putri.
Semua menyadari sekali jika pihak orangtua lebih mementingkan kepentingan mereka sendiri dan kepentingan sesaat, sedangkan rekan rekan di PP Pelti melihat kebih kedepan seperti pembinaan didaerah daerah luar Jawa.
Selama ini selalu pelaksanaan di Jakarta, sehingga banyak permohonan datangnya juga dari orangtua peserta Seleknas yang minta agar diselenggarakan diluar Jakarta. Ada juga permintaan agar diberikan akomodasi selama seleknas.
Keinginan ini sudah setiap tahun selalu dikemukakan orangtua. Tahun 2009 induk organisasi Pelti mulai memperhatikan keinginan orangtua peserta, dengan memindahkan tempat pertandingan diluar Jakarta. Dan juga ditambah dengan akomodasi dtanggung pula.
Perubahan dilakukan sesuai dengan permintaan orangtua peserta Seleknas, artinya dari Orangtua sendiri keinginannya. Kemudian keinginan yang sudah bertahun tahun disampaikan, baru saat ini dipenuhinya.
Tapi justru muncul lagi semacam protes agar tidak dilaksanakan di Padang. Jadi ada saja yang salah dimata mereka sehingga tidak puas. Christian Budiman selaku penangung jawab pelaksanaan Seleknas dibuat pusing karena yang berhubungan langsung dengan orangtua pemain. bahkan mendapatkan kado kena semprot oleh orangtua. "Capek deh "

Tidak ada komentar: