
Yang jadi pertanyaan saat ini adalah kenapa bisa terjadi pergantian posisi strategis, Sekjen yang baru berjalan 9 (sembilan ) bulan masa kerja ditahun pertama. Ini sejarah baru di Pelti pergantian ditengah posisi Sekjen dan belum pernah terjadi selama ini sejak Pelti didirikan.
.
Timbul tanggapan pihak luar karena belum tahu sebab musababnya, kalau terjadi salah pilih sewaktu menyusun anggota pengurus. Mandeknya roda organisasi bisa juga disebabkan faktor utama lemahnya peranan Sekjen. Sehingga komunikasi internal sendiri ikut terhenti dan bisa berjalan tanpa arah atau koordinasi oleh Sekjen. Disini peranan Sekjen sangat menentukan.
Harus diakui kalau saat Munas sendiri di Banjarmasin tim sukses nya sudah terdiri dari beberapa kubu istilahnya. Ada yang disebut kubu Widya Chandra, ada kubu dari Detec dan kubu penggembira lainnya sehingga bisa meyakinkan pemilik suara Munas.

Disadari atau tidak hal ini oleh pimpinan PP Pelti, tetapi sudah diingatkan kepada petinggi lainnya masalah internal tersebut, dan dapat jawaban sudah diperbaiki. Tapi tidak disadari hasil nyata dilapangan belum berubah,
Yang jadi pertanyaan adalah apakah kondisi seperti ini sudah diketahui oleh Ketua Umum PP Pelti. Ada yang mengatakan sudah diketahui. Sekarang dimana peranan Ketua Umum.(Keterangan Foto 1. Ketua Umum di Asian Paragames. Foto 2 bersama pelatih Belanda)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar