Minggu, 28 Oktober 2018

Orang Tenis Banyak Yang Munafik ( 4 )

Jakarta, 28 Oktober 2018. Disaat pelaksanaan Test event hari pertama kami di Panpel Test event tenis diminta untuk rapat bersama kepala dinas Bina Marga PUPR Sumsel (Maaf, kalau salah istilah ini). Saya sendiri belum kenal dan akhirnya kumpul maka bertemu mukalah dengan Basarudin selaku petinggi Pemprov Sumsel. Teringat saya kalau tidak salah kedudukannya dulu dipegang oleh rekan Ir Rizal Abdullah.

Ketika setelah duduk maka pertanyaan pertama yang dikeluarkan beliau adalah. " Siapa yang bernama August Ferry Raturandang.?" Sedangkan saya duduk didepannya Kaget juga ya.. Dan setelah itu dia katakan masalah pemberitaan negatip pagi ini diharian Kompas. Setahu saya sehari sebelumnya wartawan Kompas sempat wawancara dengan Technical Delegate S Uthrapathy dan saya sendiri selaku Venues Manager Tenis Inasgoc. Memang pernyataan saya waktu itu masalah TOILET ex bangunan SEA Games 2011. Tidak layak digunakan untukAsian Games 2018 karena saat itu sangat JOROK sekali. Saya sendiri belum baca berita tersebut.
Langsung dikatakan kalau dengan statement tersebut ada di media massa maka ada dampaknya  yaitu dampak  positip dan dampak negatip. Dampak  positip dikatakan dengan keluarnya berita negatip tersebut maka Gubernur Sumsel langsung bereaksi dan tilpon beliau. Dikatakan pula ini membuka mata bagi Sumsel dan orang Pusat kalau Jakabaring masih belum siap karena masih direnovasi. Sayapun tenang saja mendengarnya. Kemudian disebutkan pula dampak negatipnya. Ini yang buat sedikit berdebar debar, kiranya apa yang dimaksud dampak negatipnya.
Maklum kalau disebut negatip maka konotasinya sudah hal hal yang negatip. Disebutkan dampak negatipnya karena di jewer oleh Gubernur Sumsel maka dia jadi naik darah. Wah. Tetapi kemudian dia sampaikan kalau itu tidak perlu dikuatirkan dan yang penting semua pihak terbuka mata kalau Jakabaring saat itu masih bermasalah karena masih direnovasi yang belum tuntas. Maka mulai saat itu dia sampaikan ke tim kantornya agar sering sering berkomunikasi dengan August Ferry Raturandang. Maka dari itu sayapun dikenalkan dengan asisten beliau yang setiap hari rajin bertemu menanyakan kekurangan kekurangan lainnya.
Akhirnya test event bisa berlangsung dengan lancar sesuai dengan jadwalnya.

Kemudian dibulan Nopember 2017 dimana tepatnya 25 Nopember 2017 hasil Munas Pelti telah terpilih Ketua Umum PP Pelti yang baru. Menjelang Munas tepatnya seminggu sebelumnya saya diundang rapat Technical Delegate Meeting INAPGOC dihotel Grand Sahid Jaya.
Kemudian saat Munas Pelti saya diundang rapat INAPGOC di Bandung sebagai persiapan pelaksanaannya.
Saat itu saya sempat iseng buat statement di grup WA kalau saya mendapatkan tiket dan hotel selama 3 hari. Maka saat Munas sayapun ditilpon dari Banjarmasin oleh rekan saya mantan pengurus PP Pelti. " Dimana Loe?" Itu pertanyaannya. Ya di Bandunglah. Kaget juga karena dipikirnya ada di Banjarmasin. 

Setelah itu diawal Desember 2017 saya adakan Kejurnas RemajaTenis di Bangka. Saya terima undangan dari INASGOC untuk kunjungan ke venues di Palembang. Saat yang sama ada 2 undangan yaitu 2 di Palembang diundang oleh bagian Communication Inasgoc dan oleh bagian Venues. Saat itu saya dikomunikasikan oleh Competition Manager kalau sebelum keluar surat resmi maka Venues Manager segera ke Palembang. Saat itu saya berada di Bangka. Sayapun dalam kebingungan bertanya kepada petugas Inasgoc tentang tiket ke Palembang. Ternyata dapat jawaban kalau dari Competition Manager bilang tidak ada yang berangkat. Aneh juga ya, bicara sama saya berbeda dengan sebenarnya. Ada maksud apa sebenarnya, Kembali kekasus sebelumnya maka saya tidak kaget. Teringat dengan pernyataan rekan saya sebelumnya kalau orang tenis banyak yang munafik

Awal Desember 2017, saya terima telpon dari rekan saya kalau saya itu difitnah ke kubu Ketua Umum PP Pelti yang baru/ Disebutnya digrup Widya Chandra kalau saya (AFR) itu masuk tim suksesnya GW (kandidat Ketua Umum dalam Munas tersebut). Siapa yang fitnah maka disebutnya salah satu rekan pelatih yang cukup dekat dengan saya. Sayapun katakan bukan masalah karena saya tidak berambisi masuk dalam kabinet PP Pelti kedepan Sudah cukup puas diluar PP Pelti seperti saat ini...........bersambung........

Tidak ada komentar: