17 September 2008. Selasa sore ( 16/09) Johannes Susanto datang ketemu August Ferry Raturandang menceritakan kalau ada permintaan dari rekan Pelti Cilacap Widodo berkeinginan sebagai mediator antara PP Pelti dan pelaksana turnamen Bakrie (Tony Sangitan cs). Kesannya ada permasalahan antara kedua pihak. Dalam permintaan tersebut oleh Johannes Susanto sudah ditekankan kalau PP Pelti tidak mempunyai masalah dengan Tony Sangitan cs. " Untuk apa, PP Pelti tidak ada masalah." ujarnya. Karena selama ini PP Pelti selalu terbuka menerima semua pihak yang berkeinginan menyelenggarakan turnamen nasional. Bahkan Johannes Susanto sudah diperkenalkan kepada Tony Sangitan oleh August Ferry Raturandang di restoran Satay Senayan Kebayoran Baru. "Ya kan tidak ada masalah,Fer ." Tetapi menurut August Ferry Raturandang permintaan pihak Tony Sangitan ada yang aneh yaitu ingin pertemuan diikut sertakan Ketua Umum PP Pelti Martina Widjaja. Sebenarnya permasalahan hanya tentang pelanggaran ketentuan TDP Kelompok yunior saja dan sudah di beritahu sebelum pelaksanaannya. Permasalahan seperti ini bisa diatasi oleh yang mempunyai wewenang yaitu Ketua Bidang Pertandingan Johannes Susanto yang termasuk Pengurus Harian PP Pelti.
Setelah itu Johannes Susanto cerita kalau selang beberapa jam kemudian terima telpon dari Januar Mangintung sebegai orang kepercayaan Bakrie Olahraga . Dikatakan Januar sudah menerima SK Ketua Umum PP Pelti tentang pencabutan TDP Bakrie Tegal Open 2008. Dikatakan pula kalau mereka tidak bisa menerima apa yang telah dilakukan PP Pelti.
Sebenarnya yang dikenakan itu bukan sponsornya, tetapi pelaksana TDP (Panpel)tersebut yang diangkat oleh Pengkot Pelti Tegal dan Pemerintahan Kotamadya Tegal.
Setelah itu saking kesalnya Johannes katakan kalau banyak sekali omelan yang keluar dari Januar dalam percakapan telpon tersebut hanya tidak satu persatu diceritakan. Ada satu yang membuat Johannes Susanto kesal, saat mau menerangkan salah satu alasan yang dikemukakan Januar, ternyata Susanto dibentak oleh Januar untuk tidak memotong pembicaraannya karena belum selesai bicara. "Saya belum selesai bicara.Jangan dipotong," demikian kata Johannes menirukan ucapan dari Januar Mangintung.
Akhirnya terjadi perdebatan sengit antara keduanya. " Kamu siapa? Kok berani bentak bentak saya." ujar Johannes Susanto menceritakan kepada August Ferry Raturandang.
" Loe dikirain pegawainya ya ! Berani bentak bentak. Sompret juga tu orang. Memang orang itu tidak tahu diri. Siapa sih tidak kenal sama ulah orang pendek dari Palu itu." ujar August Ferry Raturandang yang ikut juga tersinggung atas perlakuan Januar Mangintung yang tidak menghormati Johannes Susanto yang lebih tua usianya dan juga sebagai Ketua Bidang Pertandingan PP Pelti.
"Untung ditelpon, kalau ngomong didepan gua udah gua tonjok bajingan satu itu." ujar Johannes Susanto dengan tenangnya. " Masih jadi anak buah atau kacung sudah kurang ajar. Ini anak buah lebih galak dari majikan."
Kemudian Johannes katakan setelah itu telpon ke Widodo untuk membatalkan rencana pertemuan yang diminta Widodo sebagai mediator, karena ulah Januar maupun dianggap tidak perlu karena PP Pelti tidak ada masalah dengan Bakrie Group. Penyandang dana memahami tapi anak buah masih belum puas.
Anak muda ini mewakili nama besar Aburizal Bakrie kurang menyadari perilakunya yang justru merusak citra Aburizal dimata masyarakat tenis Indonesia. Dari awal sudah kelihatan perilaku kurang simpatik ditunjukkan oleh Januar Mangintung sebagai tim sukses Aburizal Bakrie, sewaktu mulai dari Musyawarah Nasional PELTI 2007 di Jambi. Ini yang membuat peserta Munas 2007 tidak senang dan akhirnya memutuskan memilih Martina Widjaja sebagai Ketua Umum PP Pelti 2007 - 2012.
" Emangnya anak spanggal mo ator orangtua. " itu SMS yang dikirimkan August Ferry Raturandang ke Albert Polohindang setelah selesai Munas 2007.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar