Jumat, 10 Oktober 2008

Pembinaan Usia Dini Yang Benar

10 Oktober 2008. Awal pembinaan atlet tenis sudah harus dilakukan dari usia dini. Ini semua pihak mengetahuinya. Bahkan Departemen Pendidikan Nasional R.I setiap tahun selenggarakan kejuaraan nasional usia dini termasuk tenis. Hanya bagaimana caranya yang benaryang perlu diketahui, karena sering terjadi salah penanganannya. Kenapa demikian. Bisa dianalisa penyebab kesalahan dilakukan selama ini. Bisa karena tujuannya ikut pertandingan adalah MENANG. Pelatih juga takut kehilangan langganan. Jaga langgananlah istilahnya. Pengamatan August Ferry Raturandang selama ini banyak kekeliruan dilakukan di Indonesia. Sebaiknya kita melihat bagiamana Negara maju bisa berkembang pertenisannya. Dinegara maju,pertenisan bisa berkembang karena selalu berdasarkan penelitian dan percobaan yang dilakukan bertahun tahun. Oleh ITF diperkenalkannya School of Tennis Initiative atau dikenal dengan Mini Tenis. Dengan gunakan modifikasi peralatan yang disesuaikan dengan kemampuan anak anak sendiri yaitu ukuran lapangan, raket dan bola sudah berbeda dengan orang dewasa. Kalau mini tenis menggunakan raket plastik dan bola foam atau yang lebih ringan dan lapangan lebih kecil. Kemudian dari tahun ketahun oleh ITF dilakukan penelitian lagi dari hasil Mini Tenis ini. Maka dari itu satu dua tahun terakhir diperkenalkan dengan Play & Stay …. Tennis. Yang lebih dirinci lagi.

Mari lihat apa yang telah dilakukan di Canada pembinaan tenis usia dini. Mulai dari pengenalan tenis melalui Mini Tenis. Kemudian sebagai revolusi mini tenis dikenal dengan "Progressive Tennis" yang diambil dari pengalaman di Perancis dan Belgia yang sukses program pembinaannya seperti Justine -Hardenne dan Olivier Rochus.
Progressive Tennis menggunakan perubahan dari ukuran lapangan kemudian bola untuk permainan bagi anak anak usia 5-9 tahun. Modifikasi raket dan bola sebenarnya bukan hal baru. Sudah lama ada peralatan tersebut dan juga sudah digunakan oleh pelatih pelatih karena melihat keuntungan keuntungan sehingga kesuksesan didapat, fun dan aman. Saat ini elemen2 tersebut masih digunakan hanya lebih sistematis dibandingkan sebelumnya.

Saat ini digunakan setengah lapangan dan 3/4 lapangan, dengan peralatan yang berbeda seperti raket lebih kecil, bola , garis dan net lebih rendah (seperti net badminton).

Keuntungan didapat dari progressive tennis system adalah memberikan kesempatan anak anak bermain cepat dan bisa . Di Progressive Tennis, filosofinya adalah tenis adalah fun games to play, main cepat membutuhkan skill sehingga anak anak dapat bermain dengan penuh kesenangan (fun).
Setiap tingkatan bukan hanya mempunyai spesifik peralatan untuk mencapai kesuksesan tetapi mendapatkan keterampilan (skill). Direkomendasikan menggunakan a Game Based Approach. Tugas pelatih adalah membuat anak anak bermain dan menolong mereka belajar bermain lebih baik.
Kesimpulanmnya, Progressive Tennis digunakan sebagai alat membina petenis usia dini untuk memperbaiki kemampuan tennis lebih cepat dan mereka akan beralih ke ukuran lapangan normal dengan lebih mudah.

Progressive Stage
Bentuk lapangan Half Court ( biasa disebut mini tenis), untuk usia 5-7 tahun.
Half court tennis adalah step pertama di Progressive Tennis. Peralihan dari kesuksesan di half court akan memenuhi keterampilan dimana basic coordination dan kegiatan yang cooperatip akan menjadi membina basic strokes yang fundamental.

Hafl Court program dibagi dalam 2 program yaitu untuk anak anak berpengalaman yang sudah mempunyai basic exchanging ability dimana akan dapat memulai bertanding dan latihan di half court dan yang satu lagi anak anak yang baru mulai belajar bermain.

Ukuran lapangan
Ada 2 cara yaitu
Stage 1 :Lapangan tenis dibagi atas beberapa bagian bahkan bisa menjadi 4 lapangan untuk latihan, dengan penambahna 2 lapangan diluar garis lapangan yang ada. Setiap sisi lapangan dibagi 3 lapangan dengan arah timur barat. (lapangan tenis sealu bentuknya utara - selatan). Net ( ukuran 80 cm, yang normal 90 cm ) ditempatkan ditengah tengah lapangan tersebut ( garis tengah servis ). Bola yang digunakan dengan ukuran lebih besar daripada bola normal atau dikenal dengan high-density foam ball. Bola ini lebih mudah dalam mengontrol pukulan karena lebih lambat dan pantulannya. Raket yang direkomendasikan ukuran A 19"-21". Sedangkan games nya adalah 11, 15 atau 21 seperti direkomendasikan. SPemegang servis mempunyai 2 kesempatan memukul bola. Bisa dilakukan yang opertama overhead sedangkan yang pukulan kedua boleh dari bawah.

Stage 2 ( 3/4 lapangan untuk usia 7-9 tahun)
Penggunakan 3/4 lapangan sangat penting sekali untuk progressive development. Sejak ukuran lapangan sudah disesuaikan lebih kecil dengan ratio yang sama dengan ukuran normal. Cara ini sangat menolong perkembangan dari lapangan normal dengan game style dan net play. Kuncinya adalah mengembangkan dengan taktik yang sama seperti lapangan penuh(normal). Pemain akan bergerak ke 3/4 lapangan jika akan bermain dengan penuh skill pada half court. Bagi pemain yang sudah biasa bermain half court program peralihan ini lebih cocok untuk anak usia 7 tahun. Hal ini sama saja dengan bagi yang terlambat mulai atau kurang koordinasi sehingga keusia 8-9 tahun.
Ukuran lapangan ini 3/4 court, ratio panjang dan lebar sama seperti normal size. 3/4 court tennis dimainkan dalam 18 x 6,5 meter ukuran lapangan. Ukuran Net 80 cm tingginya. Bola low-compression ball (seperti bola WILSON Winners). Bola ini mudah kontrlnya dan pantulan tidak sama denganbola normal. Sehingga bisa didapat biomekanik yang baik. Raket ukuran 23' Scoring yang digunakan seperti lapangan penuh misalnya 2 set dari 3 set atau sampai 4 dengan tie break jika angkan 3-3

Stage 3 ( Full Court Tennis , untuk usia 8-10 tahun )
Pemain akan bermain dilapangan penuh dimana begitu bisa bermain di 3/4 lapangan maka tidak akan alami kesulitan. Ini bisa digunakan juga bagi yang terlambat belajar kurang atletis diusia 10 tahun. Disini akan mengambil proses 2 step. Step pertama dengan transition ball akan memberikan lebih mudah pantulan dan bola low compression tidak seperti pantulan bola normal.
Step terakhir adalah dengan ukuran lapangan normal, bola low compression ( WLSON Easy Play) dengan keuntungan bola ini lebih mudah kontrol sehingga akan mendapatkan biomekanik yang baik. Ukuran raket 23-25" dengan gunakan lapangan normal dan scoringnya the best of 3 sets, dimana kedudukan 3-3 maka tie break untuk mendapatkan angka 4 atau games 8 pro sets, atau games 10 pro sets.

Latihan dan pertandingan adalah dua hal yang tidak bisa dipisah pisahkan. Tetapi jangan sampai di pertandingan juga lakukan kesalahan yang sama. Khususnya atlet usia dini ( dibawah 8 tahun ), dilakukan turnamen dengan melupakan contoh diatas. Setelah melihat apa yang dilakukan di turnamen Bintang Seri ( 10-12 Okt 2008). Tunggal usia 8 tahun menggunakan lapangan yang besar. Apa yang terjadi. Kemungkinan terjadi reli reli sangat kecil sekali sehingga tujuan bermain tenis akan tidak tepat sasaran. " Dimana letak FUNnya ". Perlu pengertian mendasar dari Orangtua dan Pelatih

Intinya dalam pembinaan , sebanyak mungkin terjadi kontak antara raket dan bola sehingga gerakan , keseimbangan, koordinasi maupun foot work, kelenturan kaki dan juga konsistensi akan tercipta dengan baik jika gunakan lapangan ukuran lebih kecil dari yang normal.
Cara seperti ini lebih baik dan lebih cepat jika dilakukan secara berjenjang. Mulai dari serba mini kemudian dikembangkan ke lebih besar dan akhirnya setelah lengkap apa yang diinginkan dalam pelatihan tenis maka masuklah ke yang ukuran sebenarnya.

"Mulailah dengan mudah, bukan mulai dengan sulit. Ini anak anak."

Tidak ada komentar: