Kamis, 30 Oktober 2008

Mengamati Permainan Jessy Rompies

Balikpapan, 30 Oktober 2008. Cukup menarik menonton pertandingan tenis antara petenis andalan tuan rumah Jessy Rompies dengan petenis Thailand , Mahajaroenkul di turnamen internasional yunior Asia Oceania (closed) di Balikpapan.
Tertarik karena melihat potensi yang ada di diri Jessy sesuai pengamatan August Ferry Raturandang. Seperti diketahui tennis is a speed and power game, maka jika memiliki kekuatan sebagai modal dari speed and power game maka kemenanganpun akan datang juga.

Jessy Rompies usia 18 tahun sebagai cikal bakal petenis generasi berikut di Indonesia memiliki servis, voli, forehand dan backhand maupun dropshot yang bagus tentunya sudah cukup modal untuk berbicara kedepan.

August Ferry Raturandang masih melihat beberapa kekurangan didiri Jessy yang perlu diperhatikannya. Servis dan voli sebagai senjata utama dalam permainan single, masih belum digunakan dipertandingan hari ini. "Big serve" dalam pertenisan sudah 75 % menguasai kemenangan, demikian teori pertenisan. Menghadapi lawan yang ulet dengan mengandalkan reli reli panjang dan karena lawannya dari Thailand ini cukup konsisten permainannya. sudah harus diperhatikan pola permainan sendiri. Bisa dibayangkan Jessy baru bisa selesikan pertandingan dalam waktu 2 jam, 76(5), 64.
Dari pertandingan ini Jessy hanya terlihat 3 kali saja maju kedepan net untuk lakukan voli dan menghasilkan kemenangan. 5 kali gunakan senjata dropshot yang selalu menghasilkan angka karena lawan bisa tidak bisa menjangkaunya dan hanya satu yang dicapai tapi pengembaliannya ke net.

Kemenangan lawan disebabkan Jessy banyak membuat unforced error, terutama diset pertama, sedangkan pukulan winner Jessy banyak didapat dari forehand drive cukup keras disudut sudut lapangan. hanya sesekali Jessy terlalu bernafsu menyelesaikan permainan tanpa melihat situasi dimana memukulnya. Disini juga ada kelemahan Jessy karena pengambilan bola forehand diatas bahu dan mata, sehingga banyak tenaga dibutuhkan untuk melakukan pukulan keras tersebut.
"Kurang efektip lah. Bisa diubah dengan cara pengambilan "on the rise" dengan menyongsong bola tersebut sehingga pukulan yang tepat adalah setinggi pinggang atau dibawah bahu. Mempersingkat kesempatan lawan untuk kembali ke posisi semula.

Semoga Jessy yang masih muda usia ini bisa lebih melejit jika dilakukan penanganan yang lebih baik. Ini sebagai masukan saja sebagai hasil pengamatan hari ini. Bisa saja benar dan bisa juga salah menurut pelatihnya.

Tidak ada komentar: