Sabtu, 18 Oktober 2008

Keluhan Wasit Nasional

18 Oktober 2008. Menerima keluhan tentang pertenisan Indoensia sudah merupakan makanan sehari hari. Kali ini datangnya dari wasit nasional. Kurang mendapatkan perhatian sekali dalam penugasannya. Keluhan dari wasit nasional memang sejak nenerapa tahun silam sudah ada. Mulai dari pilih kasih dalam penugasan disetiap turnamen. Indikasi adanya "mafia perwasitan" seperti yang dilemparkan di komentar di website Pelti juga dimunculkan.
Pengamatan August Ferry Raturandnag, ada wasit yang aktip mengkoordiner wasit wasit yang bertugas di setiap Turnamen nasional, sehingga akan kelihatan seklai disetiap turnamen di pulau Jawa ini petugas wasitnya orangnya itu itu juga.

Induk organisasi Pelti Pusat tidak mengatur penugasan wasit kecuali turnamen internasional. Tetapi mulai tahun 2009, PP Pelti akan meminta setiap wasit yang ingin bertugas mendaftarkan diri ke PP Pelti, kemudian PP Pelti yang akan mengatur penugasan wasit di TDP Internasional yang diselenggarakan oleh PP Pelti di Jakarta. Jika diluar Jakarta maka PP Pelti hanya menugaskan 2 wasit internasional saja sesuai ketentuan ITF. Sedangkan lainnya diserahkan kepada pelaksana turnamen tersebut.

Selama ini sewaktu pengaturan wasit di TDP Internasional , tanpa sepngetahuan PP Pelti ternyata dilapangan berbeda dengan kenyataan. Seolah olah PP Pelti dibohongin oleh wasit wasit internasional (White Badge). Ulah ini akhirnya diketahui oleh August Ferry Raturandang sewaktu menjadi Direktur Turnamen Salonpas Internasional di Manado.

"Kami mengeluh tidak mendapat tugas sedangkan kami ini hidup di tenis. Tolong dong diperhatikan." ujar salah satu wasit di Senayan. Dikatakan pula sewaktu mendaftar dikatakan tidak menggunakan Linesmen, ternyata dilapangan digunakan juga linesmen. Yang sudah tugas jadi wasit (White badge) tidak perlu turun lagi jadi linesmen.

Oleh August ferry Raturandang disampaikan agar sampaikan keluhan ini ke Ketua Bidang Pertandingan PP Pelti Johannes Susanto

PP Pelti telah beritahukan kepada pelaksana TDP mengenai standar honor Referee tetapi banyak juga meminta langsung ke Direktur Turnamen melebihi standar yang telah diberikan oleh PP Pelti. Hal hal seperti ini perlu mendapatkan perhatian PP Pelti.

Tidak ada komentar: