Rabu, 29 Oktober 2008

Hanya 3 petenis tuan rumah bertahan di Balikpapan

29 Oktober 2008. Turnamen tenis internasional Asia Oceania (closed) yang berlangsung sejak 27 Okt - 2 Nop 2008, ternyata hari ini baru selesai diatas jam 23.00 Cukup berat pertandingan size of draw-nya 64 baik putra dan putri ditambah ganda size of draw 32.
Petenis kembali ke hotel sudah larut malam. Belum pernah kejadian seperti yang berlangsung di Balikpapan. Masalahnya adalah lapangan yang digunakan hanya 7 lapangan dengan 1 lapangan untuk latihan.

Kembali ke hotel dengan perut masih belum diisi tentunya akan menurunkan stamina atlet jika tidak bisa mengatur dirinya. Malam ini August Ferry Raturandang belum menerima keluhan dari peserta.
Hari ini bintang muda tuan rumah Grace Sari Ysidora yang mulai menanjak kariernya setelah ditangani oleh pelatih Alfred Raturandang ternyata gagal maju ke babak ketiga . Kalah dengan telak 2 set dari petenis China Zhao Di 16 46. Menurut pelatihnya sekarang Deddy Tedjamukti, hari ini kelihatan Grace bermain dibawah performnya, tetapi Deddy tidak menyebutkan penyebabnya. . Prestasi Grace yang sedang menanjak sangat disayangkan kalau tidak ada peningkatan. Walaupun hal ini dianggap biasa maksudnya kalah atau menang didalam suatu permainan. Jika penangannya dengan salah maka prestasi akan mandek alias berhenti ditempat .Ini yang dikuatirkan oleh August Ferry Raturandang. Semoga tidak terjadi. Dari data ternyata Grace servis pertama banyak yang keluar sehingga daya gempurannya jadi lemah secara teori, dimana jika servis pertama sulit untuk diserang lawannya.

Hari ini petenis tuan rumah yang berhasil adalah Jessy Rompies dan Beatrice Gumulya untuk putri sedangkan putra yang bertahan David Agung Susanto yang berhasil kebabak ketiga setelah kalahkan petenis India Jayaprakash Mohit Mayur 75 61.

Kesempatan berprestasi di turnamen internasional dinegeri sendiri tidak dimanfatkan dengan baik oleh petenis yunior Indonesia, bisa terlihat babak kualifikasi tidak ada, banyak petenis tuan rumah yang mengundurkan diri dari babak kualifikasi. Disayangkan sekali , ada turnamen internasional di tanah Air, tidak perlu harus keluar negeri tetapi tidak dimanfaatkan dengan baik. Kesempatan mengejar point ITF Junior World raking terlepas.

Tidak ada komentar: