Selasa, 05 Januari 2010

Kuantitas dulu Baru Kualitas


Jakarta, 5 Januari 2010. Pengamatan saya selama ini berkunjung ke daerah daerah , ternyata banyak pihak didaerah yang belum tahu betul dengan pertenisan kita ini. Ini bisa dimaklumi sekali karena mereka ini muka muka baru di pertenisan.
Saya mencoba menginventariser permasalahan didaerah selama ini. Bukan berarti tenis didaerah itu tidur. Tetapi sebenarnya dari dulu pertenisan didaerah masih berputar putar dimasalah lama yaitu lebih mementingkan kepentingan sendiri. Maksudnya kegiatan tenis selalu berputar terhadap kegiatan kegiatan veteran sebenarnya dengan akibat minimnya kegiatan pertenisan yunior.


Turnamen Nasional
Banyak pihak di Mataram kaget dengan bisa dilaksanakan turnamen nasional didaerah seperti yang saya rintis ke Medan, Cirebon dan Mataram. Karena masalah fasilitas sering menjadi kendala pelaksanaan kegiatan tersebut, khususnya sarana lapangan diluar pulau Jawa lebih menonjol daripada masalah lainnya. Ada yang berpendapat untuk turnamen nasional harus menggunakan lapangan tenis dalam satu lokasi. Berarti untuk turnamen nasional yunior minimal 8 lapangan. Tidak banyak kota yang memiliki lapangan tenis lebih dari 4 lapangan disatu lokasi. Akhirnya setelah diberitahukan lapangan yang dimaksud bukan masalah kalau kita melihat jauh kedepan. Karena didaerah biasanya satu lokasi hanya ada 2lapangan sehingga merasa kesulitan dalam pelaksanaannya. Bahkan ada yang 1 lapangan. tetapi kalau kita mempunyai niat meningkatkan pertenisan didaerah maka kendala ini bisa diatasi. Hal ini yang saya sampaikan kepada petinggi Pelti daerah daerah.
Belum lagi kita melihat ukuran lapangan , yang menurut saya tentunya pemborongnya sudah mengerti standard ukuran lapangan yang tidak berubah. Kecuali ukuran dari garis lapangan paling luar ke dinding terluar lapangan baik kesamping ataupun kebelakang. Memang harus diakui mayoritas lapangan didaerah adalah lapangan untuk rekreasi ( weekend player) sehingga ukuran lapangan khususnya ukuran dari garis terluar ke pinggir atau dindingluar banyak yang belum memenuhi persyaratan.
Saya dalam hal ini jika untuk turnamen nasional masih bisa memakluminya, tetapi kalau turnamen internasional tentunya harus dipikirkan kembali.
Dalam benak saya, sebaiknya kita meminimalkan semua kendala agar tujuan kegiatan turnamen itu adalah kebutuhan atlet bisa dijalankan dengan lancar. Jika sudah sering melaksanakan barulah kita pikirkan persyaratan yang harus dipenuhi. Ibaratnya Kuantitas dulu baru kualitas.

Tidak ada komentar: