Jakarta, 29 Januari 2010. Hari ini saya menerima satu peristiwa yang sangat diluar dugaan. Ada pemberitahuan dari rekan Johannes Susanto bahwa ada keinginan pelatih bertemu muka dengan pembawa keputusan atas rencana seleksi nasional KU 16 tahun. Semalam saya terima telpon dari rekan Christian Budiman yang ikut dalam pemegang keputusan soal seleksi nasional memberitahukan bahwa ada pertemuan tersebut.
Setelah tiba di kantor PP Pelti saya baru sadar ada pertemuan antara FORKOPI dengan PP Pelti dimana akan hadir petinggi FORKOPI seperti Ketua, Humas dll. Pukul 14.00 saya memasuki ruangan rapat sudah hadir rekan orangtua pemain, Freddy Rumambi , pelatih Roy Morison dan Achmad Saefullah orangtua petenis Ramdhani Khadafi dan dari Pelti ada Johannes Susanto dan Slamet Utomo didampingi Slamet Widodo. Selesai memberikan salam kepada yang hadir sayapun duduk ditempat yang kosong. Tidak lama kemudian masuklah salah satu orangtua petenis yunior, Indriatno Sutjiadi (Humas). Langsung memberikan salam kepada yang hadir dengan berjabat tangan. Tidak lama kemudian masuklah HG , dan satu persatu diberikan jabat tangan sebagai salamnya. Setelah Slamet Utomo yang duduk disamping saya, ternyata yang bersangkutan pergi tanpa memberikan salam kepada saya. Saat itu saya sedang menerima telpon duduk disamping Slamet Utomo dan memperhatikan kedatangannya. Sayapun terheran heran mendapati perilaku yang tidak biasa terjadi dikampung saya Sulawesi Utara. Saya baru sadar kalau dia itu memandang musuh dengan saya , sedangkan saya tidak demikian. Apakah karena perbedaan etika pergaulan. Atau karena pendidikan saya lebih rendah. Biarlah tidak semuanya yang rendah itu jelek. Ada contoh, yang baik adalah rendah hati.
Salah satu karakter yang harus dimiliki orang yang ’ berlabel Kristen ’ adalah murah hati. Hal ini disampaikan Yesus saat Ia mengajar orang banyak di atas bukit: ” Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.” ( Matius 5:7 ).
Sebagai umat beragama hanya sabar dan sabarlah. "Orang sabar dikasihi Tuhan." Begitulah kata kata orang bijak kepada saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar