Senin, 21 April 2008

Petenis Indonesia menolak undangan ke Eropa

21 April 2008. Setiap tahun Intrnational Tennis Federation selenggarakan Team tour ikuti turnamen turnamen di Eropa selama 5 minggu . Ada beberapa kelompok umur dalam team tour ini yaitu untuk KU 14 tahiun, 16 tahun dan 16 tahun. Indonesia sering mendapatkan undangan tersebut, Kalau KU 14 tahun diambil berdasarkan prestasi melalui turnamen seperti yang baru lalu di Jakarta dikenal dengan Jubilee School 14 & U Asian Champs 2008. Dari hasil Jubilee School ini diambil 5 terbaik. Sedangkan KU 16 tahun dan 18 tahun berdasarkan usulan dari induk organisasi masing masing negara. DI Eropa hasil dari zona Asia Oceania akan bergabungdengan Zona lainnya seperti Eropa, Amerika, Eropa dll.
Banyak petenis Indonesia sudah menerima tour tersebut, seperti Angelique Widjaja, Agung Bagus Dewantoro, Christopher Rungkat, Jessy Rompies, Cynthia Melita, Grace Sari Ysidora Tobing dll.
Tahun 2008, KU 14 tahun tidak ada satupun petenis Indonesia yang berhasil, sedangkan tahun lalu ada 2 yaitu Grace Sari dan Cynthia Melita. KU 18 tahun di tahun 2007, Chrsitopher Runglat dan Jessy Rompies pernah menerima tour ke Afrika oleh ITF.
Tahun 2008, KU 16 tahun, Grace Sari Ysidora menerima undangan ITF ke Eropa selama 5 minggu , hanya karena terbentur waktunya dengan Pekan Olahraga Nasional XVII 208 di Kaltim, Grace yang bergabung dengan tim Sumatra Utara harus masuk babak kualifikasi tidak bisa ikuti undangan tersebut. Hal yang sama juga untuk Cynthia Melita yang calon sebagai penggantinya tidak bisa memenuhi undangan tersebut karena PON XVII padahal Cynthia yang masuk tim Jawa Tengah langsung masuk babak utama.
Pelti bisa usulkan nama nama lain tetapi harus mendapatkan persetujuan ITF melalui ITF Development Zona Asia Oceania Suresh Menon di Kuala Lumpur.
AFR terima berita dari Medan, ada kemungkinan KONI Sumut tidak akankirimkan tim tenis putri ke Kualifikasi PON XVII karena tidak masuk babak utama PON XVII. Berita ini datang dari Achmad Mulyadi sekretaris PengProv Pelti Sumatra Utara. Kalau tim putra langsung masuk babak utama akan dikirim. Pengprov Pelti Sumatra Utara seperti anak ayam kehilangan induknya karena Ketua PengProv Pelti Sumut yaitu Ramli Wakil Walikota Medan sedang dalam urusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta.
Walaupun telah disampaikan kalau tenis semua daerah ikut PON XVII yang dibagi dalam babak kualifikasi dan babak utama , dan tidak ada PRA-PON seperti cabang cabang lainya yang lakukan Pra PON 6 bulan sebelum PON berlangsung, tetap saja KONI Prov. Sumut menganggap tim tenis tidak lolos PON.

Tidak ada komentar: