Minggu, 20 April 2008

Pertanyaan Dari Hadiman soal Tim Nasional

Jakarta, 18 April 2008. Menyempatkan diri hadir di turnamen tenis nasional Piala Gubernur DKI Jakarta bertemu dengan pelatih Hadiman.. Ada pertanyaan menarik dari Hadiaman mengenai tim nasional Piala Davis Indonesia sewaktu lawan China. Oleh Hadiman dikatakan kalau anggota tim saat itu belum layak masuk tim nasional. Ini contoh ketidak puasan dari pelaku tenis di lapangan selaku pelatih dan mantan anggota tim Davis Cup masa lalu. Wajar wajar saja muncul pertanyaan demikain yang tidak akan putus putusnya datangnya .
Sewaktu dikatakan kalau ada petenis yang diopanggil tidak mau bergabung, justru oleh Hadiman seolah olah yang memanggil seharusnya bertanya kenapa tidak mau. Ini juga agak lain versinya. Justru yang disalahkan tidak bertanya kepada yang tidak mau dipanggil alasannya.
Tapi saat itu AFR tidak mau menjawab lengkap karena melihat motivasi pertanyaannya. Masih ragu ragu karena sebelumnya Hadiman ini pernah jadi anggota PB Pelti 2002-2007 dan untuk Munas 2007, masuk dalam kubu tim sukses calon ketua umum lainnya dan termasuk yang selama ini gembar gemborkan tidak puas atas PB Pelti 2002-2007. Untuk itu AFR tidak mau menjawabnya.

Tapi setelah itu AFR berpikir pikir juga atas pertanyaan Hadiman tersebut. Apakah harus yang mengundang menanyakan kepada yang diundang alasan menolak undangannya. Agak aneh juga prosedur demikian. Masalah anggapan tidak layak, juga sah sah saja, semua orang bisa saja berbeda pendapat. Layak tidak layaknya atlet masuk tim siapa yang menentukan . Apakah masyarakat, apakah pelatih, ataukah semua pihak yang menentukan. Tetapi yang pasti yang kena getahnya adalah induk organisasi.
Tapi yang penting tujuan induk organisasi bukan untuk mematikan atletnya , justru berkeinginan memajukan atlet atletnya yang mempnyai komitmen yang tinggi juga.

Masalah masuknya Ayrton Wibowo yang sebagian masyarakat menilai tidak layak masuk tim nasional, sah sah saja. Tetapi kalau dilihat dari materi petenis muda usia yang ada siapa lagi yang ada. Dari PNP tanggal 31 Maret 2008, tercatat nama yang pertama Elbert Sie, kedua Christopher Rungkat dan seterusnya ada Sunu Wahyu, Prima Simaptiaji, Hendri Susilo , Sebastian Dacosta, Febi Widhiyanto, Andery Setyawanto, Chrismayanto, Nesa Arta, Ayrton Wibowo, Bonit Wiryawan, Andrian Raturandang, Surya Wijaya.. Ada yang mengatakan kalau Agung Bagus Dewantoro lebih bagus dari Ayrton Wibowo. Kenyataannya di Piala Semen Padang yang lalu Agung Bagus dilibat oleh Ayrton. Di Semen Padang yang masuk semifinal adalah Christopher Rungkat, Nesa Arta, Aditya Hari sasongko dan Ayrton Wibowo

Tidak ada komentar: