Kamis, 13 Desember 2012

Saya dipecat ( 3) Kamarpun mau dihambat

Jakarta, 13 Desember 2012. Begitu tiba di Bandara Pekanbaru, saya terkejut juga karena saya dijemput oleh LO Panpel PON XVIII. Seorang mahasiswa masih muda yang saya sebut sebagai adik dari Rusli Zaenal (Gubernur Riau) karena kemiripan wajahnya. Langsung saya dilaporkan kalau akomodasi telah disiapkan. Saya kaget juga saat itu kok saya dijemput LO tersebut . Kemudian diceritakan pula kalau tadi sebelum menjemput sudah lapor ke Ketua Panpel Tenis PON XVIII kalau mau jemput Technical Delegate(TD). Ternyata menurut LO tersbut, kalau Ketua Panpel melarang menjemput saya karena dikatakan sudah diganti orang lain. Diapun bingung, kontak atasannya dan dapat jawaban kalau menurut SK KONI Pusat masih nama saya. Maka dia pun tetap bertahan untuk menjemput saya sesuai tugasnya Waduh, hebat sekali ini benar mahasiswa yang masih polos belum terkontaminasi. Saya bukan lega karena belum masuk kamar dhotel Cenral di Pekanbaru. Ketika mau check-in nama saya sudah ada, tetapi bukan berarti sudah beres, karena ketika saya minta kunci kamar ternyata kuncinya sudah diambil oleh bagian akomodasi Panpel. "Ini dia masalah baru." Saya lihat LO tersebut cukup gesit juga, maka dicarilah bagian akomodasi dihotel tersebut. Saya duduk saja dilobi hotel melihat kedua petugas tersebut sedang berbicara. Nah, betul juga upaya Ketua Panpel ntuk menjadikan saya penonton kelihatan mau berhasil.Akhirnya petugas akomodasi datang kesaya menurut SK KONI Pusat tersebut untuk meyakinkan. Saya sudah siap menghadapi ini semua termasuk administrasi PON XVIII yang akan dibutuhkan. Setelah melihat bukti SK tersebut maka kunci kamarpun diberikan. Lega sudah, bisa istrahat malam ini. Setelah itu saya SMS saja ke Ketua Panpel PON XVIII Riau mint waktu ketemu mau bawa surat jawaban PP Pelti atas surat mereka ini yang  nggak jalas karena gunakan leter head Pengprov Pelti tetapi ditandatangani oleh Ketua Panpel Tenis PON XVIII. Kenapa tidak tilpon saja, karena disamping saya lebih suka SMS daripada telpon. Saya hanya beritahu sudah tiba dengan selamat dan minta waktu ketemu. Benar juga dugaan saya kalau saya telpn pasti tidak diterima dan SMS saya tidak dibalas.  Maka acara malam itu saya istrahat cari durian dan saya buat acar sendiri aja karena percuma hubungi rekan rekan lainnya yang pasti kuatir ketahuan ketua Panpel. Istrahat dan kenyang malan durian saja. Waktu makan drian saya ketemu Ketua Umum PB Forki Hendardji dan GA Pesik 

Tidak ada komentar: