Jumat, 14 Desember 2012

Pergantian kedudukan ISG

Jakarta, 14 Desember 2012. Sebagai persiapan Islamic Solidarity Games 2013 di Pekanbaru, saya ditugaskan untuk mewakili rapat rapat Panpel ISG di Jakarta dibawah pimpinan Djoko Pramono. Menjelang akhir kepengurusan saya diminta dalam rapat rapat ISG di Jakarta agar dibuatkan surat resmi dari PP Pelti sebagai penunjukan Ketua Panpel cabor tenis. Hal ini sudah saya sampaikan kepada PP Pelti dan menjawab permintaan tersebut dikataka tunggu saja kepengurusan baru. Karena saya tidak berambisi menjadi ketua panpel maka saya tunggu sampai kepengurusan baru terbentu. Sampai hari ini kepengurusan baru belum terbentu. Tetapi konsep surat sudah saya siapkan untuk ditanda tangani oleh Ketua Umum PP Pelti baru. Dan jawaban yang didapat adalah aka dirapatka dulu. OK, sayapun menerimanya. Beberapa hari lalu saya sudah lihat konsep surat tersbut yang akan ditanda tangani oleh Ketua Umum P Pelti dan nama saya masih tercantum. Beberapa jam sebelumnya dalam kumpul kumpul calon angota pengurus baru sudah diskenario calon ketua bidang pertandingan bersama wakilnya yang keduanya adalh teman lama saya juga karena mereka adalah pengurus lama. Selang beberapa menit kemudian saya melihat atau ada perasaan yang ganjil, saya melihat salah satu calon wakil ketua sedang sibuk dengan pegawai sekretariat mengetik sesuatu. Secara insting saya ikut melihat ternyata sedang mengetik surat susunan panpel ISG tersbut dan nama saya diganti. Ya, bagi saya bukan masalah. Sayapun tidak bertanya dan membiarkan saja. Beberapa hari kemudian saya dapat masukan kalau saya diganti karena mendapat laporna saya tidak disenangi oleh rekan di Pekanbaru. Oh, itu masalahnya. Suka atau tidak suka bukan masalah saya karena saya hanya jalankan tugas saya saja sesuai diamanatkan PP Pelti. Biarlah yang menyebarkan isue tersebut akan menjalankan roda organisasi tenis ini. Bagi saya yang penting jangan sampai menyalahi aturannya. Hal seperti ini juga suka terjadi jika ada pergantian pengurus maka akan ada pergantian personil didalam kepanitiaannya. Dan Djoko Pramono juga mengerti sekali. Seperti juga terjadi di ketua panpel beberapa cabor karena pergantian pengurus induk organisasinya.

Tidak ada komentar: