Senin, 31 Desember 2012

Mau mundur atau tetap berjalan

Jakarta,31 Desember 2012. Sebenarnya saya ada sedikit keinginan untuk menghentikan kegiatan turnamen RemajaTenis yang selama ini saya gagas untuk sebagai proyek percontohan. Tetapi keinginan tersebut luntur ketika saya turun langsung bertemu dengan para orangtua petenis yunior yang ikut turnamen RemajaTenis tersebut. Kemudian saya teringat juga berapa tahun lalu ketika menyelenggarakan turnamen RemajaTenis di luar Jawa. Seperti kejadian di Palu , saya bertemu dengan salah satu orangtua peserta yang datang dari luar Palu. Orangtua ini sangat berterima kasih bertemu dengan saya dan ungkapan terima kasih disampaikan kepada saya. Dia itu datang dari luar kota Palu, dari salah satu Kabupaten yang spesial datang ke Palu untuk ikuti RemajaTenis. "Kalau bukan Bapak yang bikin disini maka anak saya tidak pernah ikut turnamen nasional." ujarnya
Demikian pula setiap bertemu dengan mereka ini maka terungkap sekali kegiatan ini sangat ditunggu tunggu mereka sehingga dsampaikan pula  rasa terima kasihnya. Jika melihat situasi seperti ini ditambah pula kegiatan RemajaTtenis itu juga memberikan nafkah bagi crewnya begitu juga para wasit maupun Refereenya, maka keinginan mundur adi mentah lagi. Sebenarnya sudah capek saya memikirkan masalah ini..
Semua ini terobati jika kita mengenang bagi beberapa pelaku tenis yang tidak mendukung kegiatan ini akibat ketidak senangnya terhadap diri AFR sendiri. Jadi sangat berbeda. karena ketidak senangan dengan saya maka dilontarkan pula ketidak senangannya terhadap RemajaTenis. Ini kan beda dong.
Tapi, begitulah tenis kita saat ini. Masih ada saja orang yang sirik terhadap kegiatan positip sehingga dilontarkan berbagai macam keluhan terhadap kegiatan ini. Mulai dilontarkan kalau AFR itu mengkomersialkan kegiatan ini. Dan lain lain lah. Ya, mudah mudahan ditahun 2013 ini saya bisa kembangkan RemajaTenis untuk mendukung program Pelti sendiri karena tanpa turnamen maka pembinaan akan sulit berkembang. Turnamen merupakan salah satu bentuk pembinaan tenis. Ini sudah jelas sekali. Kalau ada beda pendapat maka itu haknya sendiri aja. Yang pasti saya beranggap kalau turnamen itu kebutuhan atlet kita.

Tidak ada komentar: