Sabtu, 27 Juni 2009

Kenapa Gunakan Nama PON

Jakarta, 27 Juni 2009. Pekan Olahraga Nasional Tenis 2009 dibuka dengan sambutan cukup meriah dengan keikutsertaan petenis dari 28 Provinsi di Indonesia. tetapi disela sela kedatangan tamu dari Komite Olahraga Nasional Indonesia , muncul suatu pertanyaan yaitu "kenapa gunakan nama PON."
Ini pertanyaan cukup menarik juga karena asumsi selama ini Pekan Olahraga nasional itu adalah multi event.Mendapatkan pertanyaan ini saya pun mulai berdiplomasi dengan cara sedikit kurang serius agar tidak timbul ketegangan saja.
"Ya, PON Tenis juga multi event yaitu event mini tenis, event kelompo yunior, event kelompok senior dan event veteran." Tetapi saya jelaskan juga kalau kita mau melihat secara positip adalah agar kegiatan ini ditiru juga oleh cabang cabang olahraga lainnya. sehingga olahraga di Indonesia bisa mempersiapkan diri setiap saat.
Kemudian sayapun ceritakan kalau saat MUNAS Pelti, daerah menyampaikan keinginan ikuti PON. Selama ini peserta PON untuk cabang olahraga tenis hanya 12 daerah saja sedangkan daerah lainnya tidak bisa ikut. Cukup banyak daerah yang sudah berkali kali tidak bisa ikut PON. Maka saat ini suasana PON bisa dirasakan oleh atlet usia dini sampai yunior. "Ada kebanggaan atlet daerah bisa merasakan suasana Pekan Olahraga Nasional."

Kegiatan ini ternyata mendapatkan dukungan dari KONI Provinsi. Buktinya hari ini saya bertemu dengan petinggi KONI Provinsi seperti Ketua Harian KONI Provinsi Nanggroe Aceh Darusalam, Sekretaris Umum KONI Provinsi Kepulauan Riau, Ketua Harian KONI Provinsi Maluku. Bahkan saya dengan ada juga KONI Provinsi Kalimantan Selatan. KONI Provinsi tersebut ikut mendanai tim provinsi tersebut. Bahkan Sekretaria Umum KONI Provinsi Riau menyempatkan diri bertamu dikantor PP Pelti. "Kami memaksakan kepada Pengprov Pelti Kepri untuk kirimkan tim yunior." begitulah ungkapan yang disampaikan, karena selama ini Pengprov Pelti Kepri itu sangat tidak aktip.

Sore hari saya dikejutkan dengan berita langsung dari rekan Medizon dari Riau kehilangan satu tas beserta laptop, paspor dan lain lainnya sewaktu bersembahyang di mushola lapangan tenis Gelora Bung Karno. Begitu juga berita lainnya ada yang hilang telpon seluler ditempat yang sama. Ini keteledoran yang sulit mau disalahkan kepada siapa.

Tidak ada komentar: