Senin, 09 Maret 2009

Sukses Prestasi dan Sukses Pelaksanaan

Solo, 8 Maret 2009. Hari ini merupakan hari terakhir dalam pelaksanaan pertandingan Davis Cup by BNP Paribas dilapangan tenis GOR Manahan Solo. Terakhir pula kepeningan kepala yang selama ini didapatkan dalam pelaksanaan turnamen internasional.Memang dari pagi kegiatan tetap berjalan, kurang siapnya panitia setempat masih terlihat seperti adanya. Sewaktu cek semua kebutuhan yang ada, sudah disiapkan seperti sebelumnya.
Sayapun tidak terlalu sibuk hadapi pelaksanaan kecuali Referee sesuai tugasnya mencek sendiri kebutuhan peralatan yang ada. Kebiasaan yang patut ditiru oleh Referee kita bagaimana cara kerja secara profesional ditunjukkan oleh ITF Referee Asitha Attygala dari Srilangka. Bisa dibayangkan terlambat datang kebutuhan atlet seperti minuman (Air, gatorade dll), handuk merupakan prioritas baginya.
Dibantu oleh rekan Christian Budiman membuat sedikit ringan beban dan Christianpun lakukan tugas yang dibebankan dengan baik. Termasuk melayani permintaan Referee yang selama ini selalu larinya kepada saya. Ringan sudah tugas saya.
Christianpun sempat mengeluh atas kinerja panitia di Solo tapi diungkapkan langsung kepada saya. "Tidak usah darah tinggi Chris. Begitulah kerja mereka ini." ujar saya kepadanya.

Sayapun hanya cek spanduk spanduk didalam lapangan sudah sesuai penempatannya karena kemarin ada perubahan letak dipertandingan ganda. Dibantu oleh salah satu tenaga dari GOR Manahan Pramono membuat ringan sudah beban saya selama ini, karena Pramono kerjanya cukup gesit.
Kesempatan bertemu masyarakat tenis juga bisa dilakukan termasuk kedatangan dari Ketua MPR RI Hidayat Nur Wachid menyempatkan diri menonton pertandingan hari ini. Ditempatkan di VIP, sedangkan Ketua Umum PP Pelti dan Sekejn PP Pelti sedang berada di tenda tim Indonesia.

Saat pertandingan kedua yang sangat menentukan yaitu Prima Simpatiaji turun melawan Mohammad Kholiq Siddiq dari Kuwait yang berwarga negara Pakistan, disaat unggul 21 diset ketiga (unggul 64 60), turunlah hujan.
Duduk disamping saya Ir.Tjeng Haedar MSi , mantan Kepala Dinas PU Kota Solo, yang juga pengelola GOR Manahan sedang berdoa (karena terlihat mulutnya sedang komat kamit dan terdengar berbahasa Arab). Kesimpulan saya dia sebagai pawang hujan kali ini. Kemudian ada pengakuan darinya selama ini sering bertugas kalau ada pertandingan sepak bola di GOR Manahan.
Waduh, ada pawang disamping saya. Selama ini jika ada turnamen dimana saya tahu ada pawang hujan secara terang-terangan didepan saya maka yang terjadi sebaliknya. Dan inipun terjadi di Solo. Setelah gerimis justru tambah deras turunnya hujan. " Benar 'kan " kira-kira begitu kata hati saya.

Langsung saya pergi menjauh untuk mempersiapkan tenaga dan peralatannya kepanitia. Totok Gani selaku Direktur Turnamenpun saya minta agar peralatan membersihkan lapangan disiapkan karena jika hujan berhenti maka langsung dikeringkan. Hujan turun sampai 1 jam dan setelah berhenti maka langsung lapangan dikeringkan.
Dan syukuirlah pertandingan bisa segera dikeringkan. Seluruh peralatan dikerahkan termasuk 60 handuk yang disiapkan untuk pemain sebagian yang kotor langsung dibuat jadi alat pengering.

Setelah pertandingan selesai, maka sebelum kembali ke hotel, semua perlatan yang dibawa dari Jakarta. Truk yang disewapun sudah siap untuk mengangkut prisma prisma yang dibawa dari Jakarta. Sempat berbincang bincang dengan Referee yang langsung saya dapat kuliah darinya dari pengalaman dia selama ini. "Kalau saya laporkan semua kejadian ini maka Pelti akan kena denda sekitar US $ 10,000." begitulah katanya. Langsung sayapun berterima kasih atas kerjasamanya dan minta sebagai sesama warga dari negara Asia, saya minta tidak dilaporkan termasuk foto2 yang akan saya pilih sebagai bukti pelaksanaan. Diapun mengiyakannya.

Karena sudah sukses prestasi dan sukses pelaksanaan maka seluruh kecapekan yang ada selama ini bisa hilang begitu saja. "Lupakan semuanya, hanya sebagai bad experience di Solo." ujar saya sebagai penghiburan.
Besok pagi sudah harus siap siap kembali ke Jakarta jalan darat melalu lintas Selatan. kenapa ? Karena ada rencana melihat sarana lapangan tenis dilintas Selatan terutama Jawa Barat di Tasikmalaya, Ciamis jika waktu memungkinkan.
Ada sedikit kekesalan dalam diri rekan saya Hudani Fajri terhadap panitia setempat terutama diungkapkannnya kepada Ketua Panitia dr. Budiyanto maupun Direktur Turnamen Totok Gani.

Tidak ada komentar: