Selasa, 10 Maret 2009

Panpel Bingung Urus Keberangkatan Referee

Solo,9 Maret 2009. Kegembiraan selalu bisa menutupi semua penat maupun pusing kepala akibat bertugas di Solo mulai Minggu 1 Maret 2009 sampai kemarin. Kegembiraan lahir karena tim Davis Cup Indonesia mengalahkan tim Kuwait 3-2 kemarin siang dilapangan GOR Manahan Solo. Ibarat selesai minum obat, semua kepahitan maupun sakit hati yang melanda diri saya selama ini bisa hilang semuanya. Semalam sempat makan malam bersama Walikota Surakarta Ir Joko Widodo bersama Ketua Umum PP Pelti dan Sekjen PP Pelti beserta seluruh tim Davis Cup Indonesia di resto Lalaah, sewaktu mau kembali kehotel, Walikota Ir Joko Widodo ( dikenal dengan panggilan Jokowi) menyampaikan kepada saya kalau tadi siang coba telpon ke telpon seluler saya tidak bisa masuk. Memang saya juga agak bingung karena sering telpon masuk tetapi suara saya mereka yang menelpon tidak dengar tapi saya dengar suara mereka. Untuk tidak mengecewakan beliau saya katakan kalau lagi lowbat. Apakah M3 di Solo kurang bagus sinyalnya ?

Hari ini , terima telpon dari Ketua Panpel dr. Budiyanto yang mau minta saya urus pengantaran Referee ke Airport, alasannya sedang keluar kota. Lho , kenapa saya lagi yang diminta sedangkan sebagai penanggung jawabnya adalah dia. Saya tolak saja, kok mau enak saja, sudah dibantu kok masih mau jadikan beban saya lagi. "Tak usah ya ". Kenapa tidak suruh anggota Panpel lainnya khususnya bagian transportasi. Dia mau tilpon Soebronto Laras, silahkan saja. Tidak lama kemudian Direktur Turnamen Totok Gani telpon juga kalau tidak bisa antar Referee ke Airport. Karena dia sedang dalam perjalanan ke Yogya mau terbang ke Maccau bersama keluarganya. Diapun mau tilpon Diko Moerdono yang juga mau berangkat ke Jakarta dengan flight yang sama , Garuda Indonesia. tetapi gagal karena telponnya Diko tidak aktip.

Waduh, ini lagi, sewaktu kedatangan Referee di Solo memang saya yang jemput karena mereka sendiri tidak sempat mengurusnya. Tetapi kalau mengantar lagi mau dibebankan kepada saya, tunggu dulu. Karena saya juga sudah berangkat dengan mobil kembali ke Jakarta.
Hudani Fajri dan Christian Budiman yang bersama sama saya satu kendarana sampai geleng geleng kepala melihat cara kerja rekan rekan di Solo. "Ngurus pengantaran Referee saja tidak bisa," komentar Hudani yang semalam menyempatkan diri sampaikan uneg unegnya kepada dr. Budiyanto secara terang terangan disaksikan oleh rekan rekan lainnya.

Tidak ada komentar: