Minggu, 25 Januari 2009

Hujan Menggangu Mahakam Samarinda 2009

Samarinda, 25 Januari 2009. Udara Samarinda tidak bersahabat bagi pelaksanan turnamen Mahakam Samarinda 2009, karena sejak pagi sudah mulai turun hujan rintik rintik. Memasuki stadion tenis termegah kedua di Indonesia Satdion Palaran Samarinda, suasana ruangan cukup ramai dengan peserta turnamen Mahakam Samarinda 2009 yang datang dari Berau, Bontang, Tenggarong, Tarakan, Palangka Raya (Kalteng), Banjarmasin (Kalsel) dan Samarinda. Sehari sebelumnya sudah mulai dilaksanakan pertandingan kelompok umur 10 tahun dan 12 tahun.

Sempat bertemu dengan Ketua Pelti Kabupaten Kutai Kertanegara Ir.Didi Ramyadi yang juga hadir dengan petenis asal Tenggarong (Kutai Kertanegara), Ketua Pengkot Pelti Tarakan Achmad Maulana, dan Pengkot Pelti Palangka Raya Pak Amat “Kapan buat turnamen di Tenggarong. Ada 4 lapangan disatu lokasi dan 2 lagi ditempat DPRD.” ujarnya kepada August Ferry Raturandang disaksikan oleh pelatih Saarinda Noor Asnan, Rohadi dan juga Rahayu M H selaku penitia.
Kemudian diusulkannya agar dibuat berturut turut setelah Samarinda diikuti juga Tenggarong sehingga peserta bisa menikmati dua turnamen langsung.
Menurut August Ferry Raturandang, keinginan masyarakat tenis agar tenis di Kalimantan Timur untuk berkembang , cukup besar pasca PON XVII sehingga perlu diakomodir juga. Keluhan masalah kurang aktipnya rekan rekan dari induk organisasi tenis bukanlah hal yang asing baginya, sehingga perlu diberitahukan permasalahan yang terjadi dilapangan. Setelah itu baru menyadari kalau induk organisasi tenis hanyalah sebagai fasilitator, regulator dll.
Fasilitas lapangan tenis Palaran Samarinda ini cukup memadai. Memilik banyak ruangan dan sound system untuk pelaksanan turnamen memadai sekali. Karena masih baru , yang cukup mengangetkan adalah disediakannya kursi pemain didalam lapangan diluar kebiasaan. Ternyata digunakan kursi yang tersedia di kantor dengan menggunakan roda. Tidak seperti biasanya menggunakan kursi plastik.

Informasi yang diterima August Ferry Raturandang, ternyata kompleks olahraga Palaran yang terdiri dari stadion sepakbola (yang digunakan untuk pembukaan dan penutupan PON XVII), stadion renang, stadion senam (sekarang gedung serba guna), stadion bulutangkis, panjat tebing, soft ball menunggu investor yang mau menanganinya. “Sayang kompleks ini tidak dimanfaatkan oleh pelaku pelaku olahraga.”

Tidak ada komentar: