Senin, 13 April 2009

Plong sudah ,akibat ulah keponakan


Jakarta, 13 April 2009. Hari ini sebenarnya pikiran masih kalut. Bikin deg deg-an, akibat ulah dari keponakan sendiri. Sejak minggu lalu sudah bikin pusing karena tidak pegang janji kepada Pamannya sendiri. Andrian Raturandang, begitulah namanya yang sempat buat blood pressure ikut naik. Mau marah, kesal dan segala macam pikiran dibuat kalut olehnya. Selama ini Andrian termasuk anak manis, kenapa sekarang berubah. Oh, baru sadar dia sekarang sudah berumah tangga bahkan sudah ada putra.

Masalahnya !
Beberapa minggu lalu, ada undangan dari rekan tenis Singapore yaitu S.Uthrapathy, salah satu sahabat karib sendiri, yang selama beberapa tahun silam kerja sama dengannya cukup baik sekali dan sangat mulus. Uthrapathy pun sangat percaya kepada August Ferry Raturandang. Perkenalan dengan Uthrapathy sejak tahun 1988 sewaktu ikuti Seminar Davis Cup di Pattaya Thailand. Dia sebagai utusan Singapore Lawn tennis Association.

Uthrapathy kirim email undangan kepada Martina Widjaja, untuk kirimkan atlet tenis kelas dua (dalam emainya disebutkan kalau bukan tim Davis Cup sekarang tetapi seperti Andrian Raturandang). Waktu itu baca email, Andrian lewat dan sayapun memberitahukan kalau ada yang berminat ke Vietnam ikuti turnamen dengan prize money dan diberikan full hospitality untuk 2 petenis dan 1 pelatih dari Indonesia.
Lngsung Andrian respons dan katakan mau ikut, nanti cari partnernya.
Beberapa hari kemudian Andrian telpon kalau dia dan Hendri Susilo Pramono yang akan ikut dan minta didaftarin saja. tetapi saya katakan agar minta izin ke Martina Widjaja karena undangan dikirim ke Martina Widjaja.
Setelah mendapatkan izin maka nama Andrian dan Hendri didaftarkan melalui email.
Tiba tiba setelah kembali dari Tulungagung, Andrian beritahu kalau Hendri tidak bisa, mau cari pengganti. Bahkan bertanya apakah boleh ganti orang lain, tetapi hal ini saya tidak beritahu ke Vietnam. Sampai beberapa hari lalu, ketika SMS ke Andrian tentang flight detailnya, dapat berita kalau mau mundur. Ini celaka besar ! Kenapa begitu, karena sudah beritahu nama keduanya, tentunya tidak mau kecewakan tuan rumah.
Alasannya ! Karena tidak ada pasangan. Dengan Hendri diharapkan bisa masuk final di Vietnam sehingga pasti bisa bawa dollar ke Jakarta dari prie money tersebut.
Kontak adik sendiri Alfred Raturandang yang juga ayahnya Andrian melalui SMS, tetapi dapat jawaban yang mengecewakan tanpa mau tahu kalau batal. Malunya itu dengan teman Uthrapathy yang selama ini sangat membantu pertenisan Indonesia. Hari Jumat, 10 April 2009 pergi ke Sekolah Tiara bangsa dimana ada penataran pelatih ITF National Level 1. Ketemu, lihat sibuknya Alfred, terpaksa tunggu sampai sore setelah selesai acaranya. Ketika bicara soal Andrian, Alfred pun sedang pusing kepala dengan penataran ini. " Waduh gue juga pusing, tanya saja langsung ke Andrian. Kan dia sudah besar, harus bisa tanggung jawab. " Ujar Alfred. Memang sayapun minta pertanggung jawabannya. Akhirnya pulang tidak bisa dapat bantuan darinya. Hancur sudah semua ini.

Melihat kejadian seperti ini, langsung buat Memo ke Ketua Umum PP Pelti dan Sekjen PP Pelti , Siang hari terima jawaban dari Sekjen yang setuju untuk batal, dengan catatan lain kali harus jangan terulang lagi. Ingin kirim email sesuai petunjuk Soebronto Laras, tetapi jaringan internet lagi ngadat di Sekretariat PP Pelti. Lega juga mendapatkan disposisi tersebut. Memang rasa malu kepada mereka ini seolah olah tidak bisa mengurus keponakan sendiri. Terima telpon dari Martina tetapi tidak singgung soal Andrian. Aneh, apakah tidak baca memo saya .

Kira kira pukul 15.00 sewaktu berada di Kelapa Gading Sport Club, menyaksikan turnamen nasional Piala Gubernur DKI, terima SMS dari Andrian minta dikirimkan email ke Vietnam beritahu jadwal besok pagi pukul 08.30 Andrian dan Hendri jadi ke Vietnam. Puji Tuhan ! Plong ! Hatipun gembira dan cukup lega juga mengatasi keponakan sendiri. kalau orang lain sih masa bodoh !

Tidak ada komentar: