Senin, 20 April 2009

Belajar Kerja efisien dan efektip

Jakarta, 20 April 2009. Jika diperhatikan dalam melaksanakan Turnamen tenis nasional kelompok yunior itu lebih sulit dibandingkan dengan kelompok umum atau profesional. Selama ini saya perhatikan setiap turnamen nasional yunior selalu ada masalah yang timbul. Hal ini baru ketahuan jika kita melihat langsung dipenyelenggaraannya, dimana bisa mengamati bagaimana pelaku turnamen menjalankannya mulai dari hari pertama yaitu penyelesaian administrasi kemudian dilanjutkan dengan sign-in atau melaporkan kehadirannya kepada Referee selaku penanggung jawab pertandingan.
Kenapa sampai terjadi demikian. Karena kelompok yunior itu mempertandingkan beberapa kelompok umur, sedangkan kelompok umum atau profesional hanya satu dua jenis pertandingan tunggal dan ganda. Kelompok yunior ada beberapa kelompok umur seperti kelompok umur 10 tahun, 12 tahun, 14 tahun , 16 tahun bahkan 18 tahun. Idealnya satu kelompok umur satu Referee.
Saya pernah menerapkan sewaktu duduk di komite pertandingan Pengda Pelti DKI Jakarta, dalam merencanakan Turnamen Piala Thamrin tahun 1994 sediakan 2 Referee yaitu untuk KU 10 tahun dan 12 tahun, kemudian untuk 14 tahun, 16 tahun dan 18 tahun satu Referee sebagai penanggung jawab dengan 3 meja pertandingan yang berbeda personalianya. Hanya yang jadi masalah kalau sekarang diterapkan dengan makin banyak personalia maka ada konsekuensinya yaitu membengkaknya beaya pertandingan.

Tetapi disaat sekarang sebenarnya dengan peralatan modern yaitu penggunaan komputer sudah diperkenalkan oleh ITF bentuk draw sheet yang sangat membantu pekerjaan Referee. Saya hanya melihat yang paling utama adalah persiapan sebelum dilakukan undiannya. Disiapkan lebih awal nama2 peserta dalam listnya bukannya list yang kosong sehingga saat peserta tulis namanya dengan berbagai model tulisan anak2 maka bisa dibayangkan Referee akan ada kesulitan dalam mengeja nama tersebut. Kalau sudah ditulis nama atletnya dengan peringkatnya maka lebih cepat untuk mensortir untuk dibuatkan unggulan berdasarkan PNP terakhir. Begitu juga Referee tidak perlu menunggu seluruh pertandingan selesai baru dibuatkan order of play. Sewaktu pertandingan satu persatu sudah selesai langsung hasilnya dimasukkan kedalam komputer, dan bisa secara perlahan bisa dibuatkan order of playnya. Saya pernah lakukan penelitian waktu untuk membuat undian. Didapat data untuk setiap kali untuk satu jenis pertandingan cukup makan waktu 15-20 menit selesai undiannya. Jadi jika ada 3 kelompok umur maka akan habis waktu hanya 45-60 menit. Kemudian buat order of playnya. Memang secara teoritis terlihat mudah, tetapi kalau tidak dicoba maka akan terpaku dengan pola kerja yang lama. Coba kita perhatikan disetiap turnamen yunior, apakah sudah dilakukan atau belum jika turnamen selesai atau pertandingan hari itu selesai apakah bisa langsung sudah keluar order of play yang seharusnya sudah langsung diketahui oleh peserta. Menurut saya so pasti banyak sekali Referee tidak lakukan. Kalau lakukan maka baru besok pagi disebar luaskan Bukannya ini sudah terlambat !

Saya hanya mencoba mengingatkan kepada rekan rekan Referee agar jangan terpaku dengan pola kerja selama ini yang kurang efisien dan efektip. Marilah dengan pengalaman yang sudah didapat untuk mengevaluasi kerjanya apakah sudah efisien atau belum. Jangan segan segan belajar. Belum lagi ada individu Referee suka gugup didepan berbagai macam orang, yang secara manusiawi suka terjadi didiri Referee. Saya sendiri tidak ahli komputer tetapi tidak malu malu bertanya kepada Referee yang faham akan penggunaan program yang diberikan oleh ITF. Dan sudah dicoba ternyata bisa dilakukan.
Disamping itu pula saya hanya mengingatkan kepada pelaksana turnamen agar memperhatikan 3 kepentingan pokok dalam menjalankan turnamen tenis. Apa yang dimaksud dengan 3 kepentingan tersebut.
Kepentingan pertama adalah kepentingan pemain, kemudian kepentingan sponsor dan kepentingan terakhir adalah kepentingan penonton. Dari ketiga kepentingan tersebut yang mana lebih penting. Semuanya sama penting tergantung kita melihat dari sisi mana. Baik oleh Referee maupun panpel juga sudah harus memahami ketiga kepentingan tersebut. tetapi yang pasti tidak ada rumusnya kepentingan panitia. Sehingga janganlah berpikiran agar turnamen cepat cepat selesai sehingga bisa pulang cepat. Ini tidak boleh terjadi, karena memang ada kecendrungan petugas petandingan mau cepat cepat pulang. Jangan lupa resiko datang lebih awal dan pulang paling akhir. Do Your Best !

Tidak ada komentar: