Jakarta, 29 Nopember 2019. Dari perhelatan Kejurnas RemajaTenis Sumsel-XVII di Palembang ada beberapa poin yang mendapatkan perhatian. Yaitu munculnya Muba sebagai juara umum jika diginakan dimulti event. Karena mengondol 6 gelar juara dari 10 gelar yang dipertandingkan. Begitu pula denga Baturaja muncul dengan sisa sisa atlet yang dimilikinya, Lahat sama hasilya dengan Baturaja. Bahkan Palembang mulai tergerak dengan muka muka baru mulai muncul diajang RemajaTenis Sumsel XVII.
Tetapi yang lebih jadi perhatian adalah munculnya atlet Muba Jones Pratama yang juara tunggal 18 tahun. Bukan karena keluar sebagai juara tetapi yang jadi perhatian adalah cara bermainnya. Teringat akan petenis legendari asal Amerika Serikat, John McEnroe. Pola mainnya sudah lama ditinggalkan setelah munculnya Roger Federer dengan attacking baseliner nya.
Jones memperlihatkan permaian serve and volley nya. Bahkan diperlihatkan the flying backhandnya untuk mengattack lawannya.
Jones Pratama kelahiran 2003 menunjukan prestasinya meningkat ditahun 2018. Berhasil keluar sebagai finalis tunggal 16 tahun di Piala Tugu Muda 2018 di Ambarawa dan juga sebagai tulang pungung tuan POPWIL Sumse 2018 di Solo berhasil menyisihkan tim DKI Jakarta 201 dan keluar sebagai finalis sehingga lolos ke POPNAS 2019 di Papua
Memang permainan Jones masih belum matang, tetapi pola bermainnya tersbut sebaiknya dimatangkan juga. Harusnya diperkuat dengan servis yang keras atau canon servis bisa dikembangkan lagi dengan fokus lebih utama sebagai prioritas