Selasa, 27 November 2018

Tilpon Langsung Dari Ketua Umum PP Pelti

Jakarta, 27 Nopember 2018. Cukup menarik selama di Palembang sempat berkomunikasi dengan Ketua Umum PP Pelti Rildo Ananda Anwar.Kenapa sampai Ketua Umum PP Pelti menilpon langsung dan berdiskusi masalah pertenisan Indonesia. Saat itu setelah berkunjung ke Jakabaring secara langsung kirimkan laporan tentang kebijakan PT JSC terhadap venue di Jakabaring.
Kebijakan PT JSC adalah tidak diperkenankannya semua Pengda Cabr (cabang olahraga) untuk berkantor di venue Jakabaring. Langsung dibalas oleh Ketua Umum PP Pelti yaitu " Kebijakan yang sama untuk Gelora Bung karno, akan dibangunkan di satu gedung disamping lapangan tembak, yang punya kantor di GBK saat ini cuma Pelti. Diakuinya kalau jawaban ini sedikit sombong.

Kebijakan tersebut perlu karena kebanyakan cabor mau enak sendiri dan tidak punya tanggung jawab. Tidak ada upaya untuk berdiari sehingga tunggu tungu droping. Dapat jawabn lagi, Dan tidak mau bayar sewa, cuma Pelti yang tertib bayar sewa, Harus diakui sejak dulu Pelti berkantor di stadion tenis GBK itu bukan gratis tetapi bayar sewa. Ini wajar dan wajib ditiru sebenarnya.

Tidak lama kemudian tilponpun masuk dari Ketua Umum PP Pelti. Dari hasil pembicaraan tilpon disampaikan kepada nya beberapa masukan untuk diketahui yaitu


1. keberadaan Yayasan yang dibentuk oleh ketua umum PP Pelti saat itu yaitu Yayasan Pengembangan Olahraga Tenis Indonesia (YAPORTI) dengan ketuanya Tanri Abeng dan yang kedua adalah Yayasan Mitra Kencana dengan ketua Sarwono Kusumaatmadja. Keberadaan kedua Yayasan terbut untuk pengembangan tenis di Indonesia. Sepak terjang Yaporti sudah diketahui tetapi Yayasan Mitra Kencana belum diketahuinya.

2. Kinerja  Pengda maupun Pengcab Pelti perlu mendapatkan perhatian dari PP Pelti karena mayoritas tidak bekerja dengan baik. 

3. AFR tetap mendukung program Pelti dengan RemajaTenisnya dan bahkan dalam pelaksanaan nya bekerjasama dengan Pengda maupun Pengcab. Kecuali jika tidak mendapatkan respons maka akan jalan sendiri. Sebagai contoh saat itu bekerjasama dengan Pengcab eti Palembang dalam pelaksanaan Kejuras RemajaTenis Sumsel XVII

4. Sempat minta bantuan PP Pelti yang telah dijanjikan untuk dibantu bola tenis jika di Kalimantan. Tetapi masih butuh dana yang disesuaikan kemampuan PP Pelti saja.

5. Keluhan dari masyarakat tenis dengan beredarnya undangan kepada petenis ikut dalam National Junior Tennis Camp ( 25 Nop di Magelang), tanpa pemberitahuan sebelumnya / Yang jadi masalah adalah tidak disebutkan kriteria persyaratan masuk dalam undangan tersebut.

6. Pemberdayaan website Pelti sendiri yang minim informasi penting

Tidak ada komentar: