Rabu, 27 Agustus 2008

Apa sajakah yang tercakup dalam latihan mental ?

27 Agustus 2008. Aspek aspek kecakapan mental psikologis(psychological skills) yang bisa dilatih ,mencakup banyak hal meliputi aspek aspek pengelolaan emosi,pengembangan diri,peningkatan daya konsentrasi,penetapan sasaran,persiapan menghadapi pertandingan, dan sebagainya. Bentuk latihan kecakapan mental paling umum dilakukan oleh atlet elit adalah :
Berfikir positif Berfikir positif dimaksudkan sebagai cara berfikir yang mengarahkan sesuatu ke arah yang positif,melihat segi baiknya.Hal ini perlu dibiasakan bukan saja oleh atlet,tetapi terlebih lebih bagi pelatih yang melatihnya. Dengan membiasakan diri berfikir positif dapat menumbuhkan rasa percaya diri,meningkatkan motivasi dan menjalin kerjasama antara berbagai pihak.Pikiran positif akan diikuti dengan tindakan dan perkataan positif pula,karena ppikiran akan menuntun tindakan.
Membuat catatan harian latihan mental (mental log) Catatan latihan mental merupakan catatan harian yang ditulis setiap atlet selesai melakukan latihan,pertandingan,atau acara lain yang berkaitan dengan olahraganya. Dalam buku catatan latihan mental ini dapat dituliskan pikiran,bayangan,ketakutan,emosi dan hal hal lain yang dianggap penting dan relevan oleh atlet. Catatan ini semesatinya dapat menceritakan bagaimana atlet berfikir,bertindak,bereaksi,juga merupakan tempat untuk mencurahkan kemarahan,frustrasi,kecewa,dan segala perasaan negatif jika melakukan kegagalan atau tampil buruk.Dengan melakukan perubahan pola pikir akan hal hal negatif tadi menjadi positif,atlet dapat menggunakan catatan latihan mentalnya sebagai "langkah baru" - setelah anda mengalami frustrasi,keraguan,ketakutan,ataupun perasaan berdosa/bersalah- untuk kembali membangun sikap mental yang positif dan penuh percaya diri.
Penetapan sasaran (goal setting). Penetapan sasaran perlu dilakukan agar atlet memiliki arah yang harus dituju.Sasaran tsb bukan melulu berupa hasil akhir(output) dari mengikuti suatu kejuaraan.Penetapan sasaran ini sedapat mungkin harus bisa diukur agar dapat melihat perkembangan dari pencapaian sasaran yang ditetapkan.Selain itu pencapaian sasaran ini perlu ditetapkan sedemikian rupa secara bersama sana antara atlet dan pelatih.Sasaran tsb tidak boleh terlalu mudah,namun sekaligus bukan sesuatu yang mustahil dapat dicapai.Jad,sasaran tsb harus dapat memberikan tantangan bahwa jika atlet bekerja keras maka sasaran tsb dapat tercapai.Dengan demikian penetapan sasaran ini sekaligus dapat pula berfungsi sebagai pembangkit motivasi.
Latihan relaksasiTujuan untuk mengendalikan ketegangan,baik itu ketegangan otot maupun ketegangan psikologis. Ada berbagai macam bentuk latihan relaksasi,namun paling mendasar adalah latihan relaksasi otot secara progresif.Tujuannya agar atlet dapat mengenali dan membedakan keadaan rileks dan tegang. Latihan relaksasi baru terasa hasilnya setelah dilakukan setiap hari selama minimal 6 minggu (sekali latihan sekitar 20 menit). Sekali latihan ini dikuasai,maka semangkin singkat waktu yang dipelukan untuk bisa mencapai keadaan rileks. Bentuk latihan relaksasi lainnya adalah "autogenic training" dan berbagai latihan pernafasan.Latihan relaksasi dapat gunakan bantuan alat seperti "galvanic skin response", "floatation tank".
Latihan visualisasi dan imajeri. Latihan ini dalam bentuk latihan mental yang berupa pembayangan diri dan gerakan di dalam pikiran.Manfaatnya, antara lain adalah untuk memperlajari atau mengulang gerakan baru, memperbaiki suatu gerakan yang salah atau belum sempurna, latihan simulasi dalam pikiran,latihan bagi atlet yg sedang rehabilitasi cedera. Latihan imajeri sering disamakan dengan latihan visualisasi karena sama sama melakukan pembayangan gerakan dalam pikiran. Namun, di dalam imajeri si atlet bukan hanya "melihat" gerakan dirinya namun juga memberfungsikan indera pendengaran,perabaab,penciuman dan pengecapan. Untuk menguasai latihan imajeri,harus mahir menguasai latihan relaksasi.
Latihan konsentrasi.Konsentrasi merupakan suatu keadaan dimana kesadaran seseorang tertuju ke suatu obyek tertentu dalam waktu tertentu. Dalam olahraga, masalah yang paling sering timbul akibat terganggunya konsentrasi adalah berkurangnya akurasi lemparan,pukulam,tendangan atau tembakan sehingga tidak mengenai sasaran. Akibat jika akurasi berkurang adalah strategi yang sudah dipersiapkan menjadi tidak jalan sehingga atlet akhintya kebingunan ,tidak tahu harus bermain bagaimana dan pasti kepercayaan dirinya akan berkurang. Selain itu ,hilangnya konsentrasi saat melakukan aktivitas olahraga dapat pula menyebabkan terjadinya cedera.
Diambil dari tulisan Dra Yuanita Nasution,M.App.Sc.,Psi

Tidak ada komentar: