Sabtu, 12 Juli 2008

Korban Kepanasan Terjadi di PON XVII Kaltim

13 Juli 2008. Panasnya udara kota balikpapan hari ini membuat petenis kewalahan. bahkan muntah muntah disaat bertanding maupun setelah pertandingan.

Dilapangan No. 4 Ayrton Wibowo (Sulut) setelah bertanding melawan Sunu Wahyu, muntah muntah. Pelatih Bunge Nahor kelihatan sibuk dengan memanggil tim medis.

Begitu juga Sandy Gumulya yang sedang bertanding dilapangan 5 melawan Romana Tedjakusuma (Jatim). Terlihat Sandy Gumulya muntah muntah ditepi lapangan.

Memang udara panas yang bisa mencapai sampai 42 derajat bisa memakan korban petenis. Jika tidak ditunjang oleh persiapan gizi dan fisik maka petenis bisa ambruk.

Alat bantu juga bisa dilakukan seperti menggunakan topi putih, kaos warna putih. Dan juga banyak minum air maupun minuman mengandung elektrolit.

LAMPU STADION BELUM MMENUHI SYARAT
Sehari sebelumnya August Ferry Raturandang memeriksa lampu center court karena sudah dipasang lampu. Penambahan dua lampu disetiap tiang tidak membantu karena kekuatan cahaya hanya mencapai 280 lux. Ketentuan tenis meminta miniml 500 lux
Ternyata ditempatkan setiap tiang ada 5 lampu @ 400 watts. Ini sangat kurang, minimal 4.000 watt satu tiang, karena tempat ampunya sangat tinggi.

Kemarin setelah lakukan pengecekan lampu dengan menggunakan alat light meter, August Ferry Raturandang kirim SMS ke Ketua Sub Panpel tenis PON XVII Rizal Effendi yang juga Wakil Walikota Balikpapan.

Hari ini terlihat lampu stadion diganti lagi dengan 4.000 watt.

Tidak ada komentar: