Senin, 26 Mei 2008

Melatih MENTAL Petenis Pemula

26 Mei 2008. MENTAL, yang sering didengar disampaikan baik orangtua maupun pelatih melihat hasil permainan putra/putri maupun anak didiknya. Tetapi tanpa disadari bagaimana harus melatihnya. Bukan hanya disaat mempersiapkan diri atlet mengahadpi suatu turnamen. Harus diketahui kalau masalah Mental itu itu sangat penting sekali. Didalam suatu pertandingan tingkat profesional masalah mental peranannya 95 %, sudah bukan tehnik lagi. Apalagi jika sudah menghadapi pemain yang mempunyai kemampuan se level. Hasil pertandingan sering kali ditentukan oleh faktor mental seperti konsentrasi, kepercayaan diri, semangat bersaing. Atlet atlet dunia dapat bermain dengan menggunakan seluruh atau hampir semau kemampuannya secara konsisten, apalagi mengahadpi tekanan dalam pertandingan yang penting, memiliki kemampuan yang dikenal sebagai "mental toughness " atau ketangguhan mental atau mental yang tak mudah digoyahkan.

Dibutuhkan waktu bertahun tahun mengembangkan kekuatan mental sehingga bisa menghadapi tantangan dan tuntutan dalam tenis kelas dunia. Latihan ketrampilan/kekuatan mental sama halnya dengan belajar ketrampilan/kekuatan fisik dan teknik. Proses mengembangkan dengan ketangguhan mental sangat penting dan sebaiknya dimulai saat dimana anak anak mulai mengenal tenis.
Perilaku orang dewasa ( pelatih, orangtua) memegang peranan utama yang dapat mempengaruhi watak psikologi positif yang diserap diusia dini.

Perans erta dapat mempengaruhi perkembangan psikologi petenis muda secara positif maupun negatif tergantung pada kualitas dari programnya. Tugas pelatih untuk menyusun , mengembangkan dan mengimplementasikan beberapa strategi pelatihan yang spesifik untuk perkembangan psikologi positip.

Di tingkat pemula, penekanan seharusnya ditempatkan pada dimulainya membentuk petenis anak anak agar memiliki kepercayaan diri, keahlian memimpin dan semangat bersaing, disamping meningkatkan deidkasi/leseriusan bermain tenis.

Dedikiasi
Dedikasi atau keseriusan dapat didefinisikan sebagai tingkat motivasi dan usaha yang ditujukan terhadap aktivitas tenis. Setelah beberpa tahun kemudian ada kemungkinan akan memasuki tahap berlatih dan berkompetisi kebih dari 20 jam perminggu, atau kemungkinan dedikasi penuh sebagai karir dalam tenis. Tujuan dari dedikasi pada awalnya diarahkan agar melibatkan anak anak dan mudah mudahan menyukai tenis dan olahraga.

Semangat bersaing
Ciri cirinya dapat diartikan sebagai kemauan untuk bersaing dan menunjukan kemampuannya pada saat menghadapi situasi bersaing. alaupun hasil pertandingan resmi tingkat usia dibawah 11 tahun tidak seharusnya ditekankan, bagaimana anak anak menghadapi kompetisi dikemudian hari sering kali ditentukan pada perkembangannya ditingkat ini.

Kepercayaan diri
Cara anak anak melihat dan melakukan evaluasi terhadap diri sendiri adalah salah satu faktor paling penting yang akan menentukan pilihan aktivitas mereka dan tingkat motivasi untuk berpartisipasi dalam aktivitas tersebut. Tingkat kepercayaan diri anak anak dalam olahraga akan menentukan seberapa besar kemauan/usaha dan ketekunan yang mereka usahakan pada saat menghadapi kesulitan. Kepercayaan diri yang tinggi dalam tenis akan berpengaruh pada harga diri anak secara menyeluruh. Mak dari itu melakukan penekanan mengembangkan pemain tenis sebagai atlet dan manusia sangat penting.

Perilaku kepercayaan diri yang rendah , termasuk:
- menjauhi aktivitas
- mudah menyerah saat mempelajari hal hal baru
- saat berlatih dan bertanding usahanya sangat minim
- membuat tujuan/sasaran yang tidak masuk akal karena terlalu tinggi
- menghubungkan sukses dengankeberuntungan dan kegagalan dengan kurang mahir
- menggunakan siasat/strategi agar tidak kalah/gagal ( membuat alasan, tidak enak badan dll)

Kepemimpinan
Sebagai pelatih sangat penting memberikan tanggung jawab secara rutin (contoh memimpin grup pada saat pemanasan, memberikan contoh kepada grup). Dengan memberikan mereka melakukan tugas memimpin , pemain akan merasa mandiri dan bertanggung jawab yang akan meningkatkan kepercayaan dirinya.

Rekomendasi untuk pelatih tenis
Berdasarkan penelitian dari berbagai macam strategi melatih yang dapat diterapkan oleh pelatih agar menjamin perkembangan atletnya kedepan atas dedikasi, semangat bersaing, kepercayaan diri dan kepemimpian adalah sebagai berikut :


1. Meningkatkan kepercayaan diri
2. Memberikan tantangan yang optimal
3. Memastikan sukses
4. Meningkatkan perasaan bahwa dirinya yang mengendalikan
5. Memberikan masukan positif
6. Tingkatkan motivasi atas kemauan sendiri
7. Tingkatkan kesenangan dan kurangi kecemasan atau rasa takut
8. Bertanya secara efektif
9. Mengatasi kelakuan buruk dengan benar

Filsafat mengembangkan Persaingan yang sehat
Pelatih dan Orangtua disarankan mencoba untuk mengambil langkah langkah yang masuk akal (sensible) terhadap kompetisi, mengingat dua kata kunci : Pandangan/Perspektif dan Keseimbangan.
Pandangan positif yang berhubungan dengan kompetisi, dimana seharusnya orangtua dan pelatih melakukan penekanan agar dapat memelihara keseimbangan sifat terhadap kompetisi pada petenis muda.
Kompetisi bukan dinilai dari menang atau kalah, sedangkan menang atau kalah adalah hasil dari kompetisi. Dalam tenis, pertandingan adalah acara yang dirancang untuk membandingkan kemampuan. Junior tenis adalah saatnya untuk belajar dan berkembang. Saat bertanding jangan pikirkan hasilnya.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Saya setuju bahwa pemain tidak hanya harus belajar mengenai teknik tapi juga mental.