Jumat, 25 September 2009

Pelaku SMS mulai Ketahuan Dari Surabaya

Jakarta, 25 September 2009. Ternyata rasa penasaran masih muncul dari orang yang tidak bertanggung jawab yang tidak sportip kirimkan SMS dengan nomer yang saya tidak kenal itu. Inilah lanjutan SMS dari 081357415392, " Kalo berani mencalonkan diri lagi, U diculik !". Sudah menjurus mengancam nyawa orang lain. Tetapi sayapun tidak mau jawab karena buang waktu saja dan saya yakin diapun akan penasaran dengan berbagai cara untuk membuat saya marah. Sampai saat ini sayapun masih belum tahu siapa orang tersebut. Kecurigaan sudah ada menjurus kesatu orang, yaitu pemain lama juga.
Setelah itu masuk lain SMS lainnya. " Fery Raturandang u sadarlah jangan bertingkah laku seperti anak muda . Jangan banyak berceloteh kalau tidak mau dihabisin." Heibat sekali berani gertak sambal menghabisin nyawa orang lain. Bagi saya bukan masalah jika mau menghabisin hidup saya ini, karena sudah cukup lama saya menghirup udara ini, semuanya tergantung yang diatas jika menghendakiNya.

Setelah itu masuk lagi SMS dari nomer yang sama, karena tidak puas tidak ada tanggapan. " Ingat dua tahun ke depan habitat u udah tidak di pelti lagi so u tidak usah nafsu nyalonin diri lagi di pelti. Berani melanggar u dihabisin."
Orang seperti ini tidak tahu kalau saya tidak pernah mencalonkan diri sebagai pengurus Pelti.
Datang lagi SMS berikut. "Dua tahun kedepan u angkat kaki dari pelti, u urusi diri u sendiri, u tak usah nafsu kekuasaan , dua tahun kedepan u sudah habis riwayatnya di pelti." Emangnya saya punya kekuasaan apa di Pelti, karena bukan sebagai Ketua Umum.
Tetapi saya yakin suatu waktu akan ketahuan siapa yang kirim SMS ini. Saya yakin kenal orangnya dan sangat yakin kalau yang bersangkutan ini tidak memahami tenis seutuhnya karena baru"kemarin" kenal tenis. Dengan makin gencar kirim SMS so pasti akan ketahuan siapa dirinya itu.
"Sory aja ya dimata i, U pnya gaya leadership tak bs buat ngangkat tenis kita so u nutupinya dgn brgaya kaku & tak jelas . Baiknya u serahkan estafet jgn srakah."
Wow, siapa yang serakah ya. Bisa bisanya nuding yang boten boten.
"Makanya tak heran u getol sama yg "kelas teri" macam FRCup, itupu non TDP .Apa u bisa buktikan hasil FRCup ? kcuali seperti rutinitas arisan.Piss ! "
Lagi lagi ada kecemburuan FR Cup dalam dirinya. Ya, anjuran saya sih silahkan buat hal yang samalah sehingga pertenisan ini ramai. Saya senang jika ada yang "gila" mau selenggarakan turnamen sebanyak mungkin.
"U pegang sentral pelti tp cara mimpin brgaya Rambo, kalo kalah argumen maunya ngajak berantem & brtengkar, u persis remaja. Cukup tangan kiri bikin u nungging."
Heibat sekali kalau saya dikatakan pegang sentral Pelti.

"Fery Raturandang sory aja ya, coba u intropeksi, pada setiap moment yg ada keterlibatan u slalu terjadi pertengkaran , ini bisa u pakai sbg barometer kualitas kepemimpinan u. So patut dipertanyakan kapabilitas & intergritas u punya."
Koreksi diri sudah merupakan salah satu cara mengetahui sampai dimana kekurangan kekurangan selama ini dilakukan terhadap pekerjaan atau perilaku kita. Saya sendiri secara terbuka mau menerima setiap masukan berupa koreksi koreksi terhadap kebijakan kebijakan.
Memang betul juga dugaan saya, makin gencar SMS tersebut datang SMS. "Dua thn kedepan kalo u msh berani setor nama ke pelti u diculik & dihabisin. dua thn kedepan silahkan U "lepas jas pelti" & silahkan "nyangkul dipinggiran", piss."

SMS berikutnya, " orang yg irihatinya bertanda tdak mampu.Tak ada scuilpun irihati sama u. Kalo u udah tdk di pelti, i mau brkiprah lebih besar & u dapat lihat.U serakah." Tambah lagi julukan baru, serakah.

"Akuilah kehebatan orang lain. Dgn cuma FRCup apa udah bisa disebut hebat? i udah bilang, kebijakan & leadership u slama di pelti tdk masuk dlam" kamus positip". "
Lagi lagi dsinggung FR Cup atau Ferry Raturandang Cup. Bagi dia ini kecemburuan saja, tapi banyak orangtua maupun petenis yunior sangat berterima kasih keberadaan FR Cup ini. Ya, tentunya saya pilih kepentingan masyarakat banyak dibandingkan dia ini.
"Itu lebih mulia dihadapan TUHAN. GBU. Lebih mulia tidak memaksakan diri & tidak menjadi "benalu" bagi orang lain tapi menjadi "air kehidupan" GBU juga." Rupanya membahas tulisan saya diblogger ini, atas tanggapan saya.

Waduh, kalau sudah menyinggung masalah Tuhan, saya sudah mulai mendapatkan jalan siapa gerangan orang ini.

Saya kemudian teringat tahun sebelumnya dengan orang orang sekitar saya. Dulu juga sering terima SMS dari orang yang mengangumi saya bahkan sudah menjurus kehal hal yang diluar kebiasaan karena yang bersangkutan adalah pria, bukan wanita. Bahkan ahirnya saya bisa tahu nama orang tersebut, sehingga berhenti sudah orang yang berasal dari Surabaya dengan selama ini selalu memperkenalkan diri dengan nama " G " baik di email maupun SMS.
Tetapi saya bisa mendapatkan nama sebenarnya adalah P, dari surabaya, dan pernah sekali ketemu di Senayan, khusus datang memperkenalkan diri, Tapi awalnya simpati saya terhadapnya tetapi lama lama antipati yang datang sehingga seterusnya sudah tidak saya layani. tetapi bukan berarti selesai. Ternyata saya suka terima email dari orang ini dengan 3-5 nama dan nomer email lainnya. Kadang kadang bergaya bahasa Malaysia. Tapi saya maklum saja kalau oarng tersebu itu sakit.
Dan hari ini saya kirimkan saja SMS supaya dia sadar. "Anda ini org Surabaya.Pemain lama SMS d baru sekali ketemu. Kalau anda sakit seaiknya ke dokter. Tip hr krm email dg nama lain. Nama anda itu P." Begitulan SMS saya kirimkan kepadanya.

Kemudian saya kirim lagi SMS ." Ha ha ha, Ternyata U org sakit ya. Sok suci. Mau lari kemana , gonta ganti nama d nomer. Tdk dilayani marah. Alamat rumahmu Pri aku udah tahu." Ini sengaja sebutkan nama tersebut. Jdi kesimpulan saya ini bukanlah orang Senayan (BP) seperti dugaan semula, karena pernah terima SMS sejenis menjelang MUNAS Pelti 2007.

Ini sekedar kejadian after Lebaran yang saya alami. Dan kemungkinan akan datang dimasa mendatang selama kehidupan saya dipertenisan. Dan saya yakin orang ini (kalau tidak lupa namanya PRIYADI, karena saya begitu tahu namanya tidak saya catat, hanya memory saja yang jalan). Mungkin tidak akan datang lagi kalau saya sudah berhenti berkecimpung di pertenisan ini. " I Love Tennis ", berarti harus menerima dengan tenang , senang maupun sakit dibuatnya.

Tidak ada komentar: