Selasa, 29 September 2009

ITF Junior dipindah ke Jakarta

Jakarta, 29 September 2009. Ditariknya turnamen ITF Junior dari kota Solo merupakan tanda tanya besar, khususnya bagi media massa kota Solo. Hari ini saya terima telpon dari wartawan Kompas Solo dan Solopos menyanyakan hal ini.
Memang selama ini dikota Solo ada 2 kegiatan turnamen internasional yaitu Solo Women Open ( $ 10,000 ) dan ITF Solo Junior Open, yang sudah berlangsung beberapa tahun.

Selama ini telah ada komunikasi antara PP Pelti dengan pelaksana turnamen, dimana pelaksana telah menjalin kerjasama dengan sponsor , salah satunya adalah Pemkot Solo selaku penyandang dana terbesar atau kata lain sebagai sponsor utama.

Saya sendiri diminta oleh kedua wartawan tersebut alasan PP Pelti menarik dimana mereka mencoba memancing dari saya alasan tersebut adalah masalah utang dari penyelenggara kepada pihak ketiga. "Apakah karena meninggalkan utang ?" Sayapun mengatakan alasan sebenarnya adalah penyelenggara belum menjalankan kewajibannya saja.
Untuk sdikit menghibur mereka maka saya katakan kalau untuk ITF Junior Solo Open ( 16 Nop 2009) sudah ditarik ke Jakarta dan sudah disetujui oleh ITF. Jadi sudah tidak mungkin untuk kembali ke Solo turnamen ITF Junior tanggal 16 Nopember 2009 tersebut.
Tidak tertutup kemungkinan dilaksanakan tahun depan, jika penyelenggara menjalankan kewajibannya tersebut dengan secepatnya sesuai harapan kita selama ini.
Mereka juga bertanya apakah tahun 2010 Solo Women's Circuit itu ditarik juga oleh PP Pelti , tetapi saya katakan selama penyelenggara belum bisa menyelesaikan kewajibannya maka jawabannya so pasti iya.
Masuk akal juga bagi masyarakat tenis di Solo merasa dirugikan. "Saya merasa rugi karena saya tidak bisa meliputnya." ujar salah satu wartawan tersebut. Masuk akal juga.

Sebagai direktur turnamen Anna Supriyadi sendiri yang sering berkomunikasi dengan Johannes Susanto Ketua Bidang Pertandingan PP Pelti, berkeinginan agar di Solo ada TDP lainnya. Dan sayapun akan membantu sesuai anjuran Johannes Susanto agar di Solo diadakan Piala FR dan RemajaTenis.

PP Pelti sendiri ditawarkan oleh ITF sebagai penyelenggara turnamen Fed Cup 2010 yang berlangsung awal Februari 2010. Diikuti oleh 16 negara terdiri dari 8 negara group 1 dan 8 negara grup 2 zone asia Oceania. Melihat persyaratannya cukup berat dibutuhkan minimal 8 lapangan tenis. Selain Jakarta kota kota lainnya yang bisa memenuhi ketentuan jumlah lapangan adalah Medan ( 10 lap), Balikpapan ( 8 lap). Tetapi persyaratan lainnya cukup berat adalah tersedianya locker room . Hanya Balikpapan yang memenuhi persyaratannya. Karena Medan lapangan ( clay court) sudah bertahun tahun belum dienovasi. Akibatnya tidak layak digunakan untuk Turnamen internasional. Belum lagi kinerja Pelti Sumut cukup menyedihkan sekali, dimana seperti anak ayam kehilangan induknya. Kalau Balikpapan dengan dipimpin oleh Susan Sobakti yang cukup aktip dan energik sanggup selenggarakannya.
Persyaratan lainnya yaitu soal wasit harus white badge officials. Balikpapan tidak memilikinya, sehingga harus mendatangkan dari pulau Jawa
.

Tidak ada komentar: