Jakarta, 21 Desember 2008. Fenomena anak yang mengalami kelebihan berat badan kini semakin meningkat. Berbagai factor pun disebut-sebut sebagai penyebab, antara lain adalah makanan dan pola konsumsi anak yang tidak baik. Disamping itu, kebiasaan anak sehari-hari yang lebih banyak menghabiskan waktu dengan menonton televise pun menjadi salah satu factor dominant. Selain melalukan diet , mengolah tubuh merupakan cara yang dapat ditempuh untuk menyiasati hal tersebut. Akan tetapi hal ini pada dasarnya tidak hanya berlaku untuk anak yang mengalami kegemukan, melainkan kepada setiap anak. Hanya saja, beberapa anak merasa malas untuk melakukan kegiatan fisik, terlebih jika dunia layer kaca telah menghipnotisnya.
Yang pasti, berbeda halnua dengan kegiatan olahraga yang dilakukan orang dewasa, olahraga bagi si kecil seyogyanya sarat dengan suasana yang nayman dan menyenangkan. Contoh mudahnya, bersepeda bersama keluarga keliling lingkungan rumah atau melakukan kegiatan yang disukai anak, seperti berenang, berlari, bermain bola, dan lain-lain. Tentu saja, kegiatan ini perlu dilakukan secara kontinu. Oleh karena itu, agar anak tidak cepat bosan, tidak salahnya melakukan variasi kegiatan olahraga dari minggu ke minggu selanjutnya. Dan, satu hal yang pasti, semakin banyak orang yang dilibatkan, semakin baik. Biasanya, anakpun akan merasa lebih menikmati kegiatan olahraga tersebut dan dari rasa senang akan muncul letertarikan. Lama kelamaan, si kecil pun tak perlu lagi disuruh-suruh melakukan kegiatan fisik.
Apabila kegiatan olahraga umu tidak mempan menggugah ketertarikan anak, membawa binatang peliharaan kesayangan berjalan-jalan di sekeliling rumah setiappagi dan sore pun bisa dijadkan pilihan,. Dengan demikian, setidaknya mereka tetap mengolah fisik dan membuat tubuh menjadi lebih sehat.
Yang pasti, jika kebiasan olahraga ini dilakukan sedari dini, akan terus dibawa anak hingga dewasa, yang akan memberi keuntungan tersendiri.** ADT, disambil dari Harian Kompas 21 Desember 2008
Yang pasti, berbeda halnua dengan kegiatan olahraga yang dilakukan orang dewasa, olahraga bagi si kecil seyogyanya sarat dengan suasana yang nayman dan menyenangkan. Contoh mudahnya, bersepeda bersama keluarga keliling lingkungan rumah atau melakukan kegiatan yang disukai anak, seperti berenang, berlari, bermain bola, dan lain-lain. Tentu saja, kegiatan ini perlu dilakukan secara kontinu. Oleh karena itu, agar anak tidak cepat bosan, tidak salahnya melakukan variasi kegiatan olahraga dari minggu ke minggu selanjutnya. Dan, satu hal yang pasti, semakin banyak orang yang dilibatkan, semakin baik. Biasanya, anakpun akan merasa lebih menikmati kegiatan olahraga tersebut dan dari rasa senang akan muncul letertarikan. Lama kelamaan, si kecil pun tak perlu lagi disuruh-suruh melakukan kegiatan fisik.
Apabila kegiatan olahraga umu tidak mempan menggugah ketertarikan anak, membawa binatang peliharaan kesayangan berjalan-jalan di sekeliling rumah setiappagi dan sore pun bisa dijadkan pilihan,. Dengan demikian, setidaknya mereka tetap mengolah fisik dan membuat tubuh menjadi lebih sehat.
Yang pasti, jika kebiasan olahraga ini dilakukan sedari dini, akan terus dibawa anak hingga dewasa, yang akan memberi keuntungan tersendiri.** ADT, disambil dari Harian Kompas 21 Desember 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar