Rabu, 10 Desember 2008

Malam Natal di Balikpapan

Balikpapan, 6 Desember 2008. Setelah acara perkawinan di Family Club Bukit Damai Indah, August Ferry Raturandang bersama Sarah Hariette Raturandang menyempatkan diri ke acara Malam Natal dari Perkumpulan Keluarga Toulour (perkumpulan asal Tondano ) dari Balikpapan. Karena Raturandang berasal dari Tondano Tidak disangka bisa bertemu dengan keluarga sendiri Ben Raturandang bersama istri. Selama ini kunjungan ke Balikpapan sering dilakukan baik untuk kepentingan POR Maesa ( 2 kali kunjungan) dan Pelti yang paling sering sejak awal pembibingan Panpel turnamen Women’s Circuit US $ 10,000 maupun Davis Cup by BNP Paribas Indonesia melawan Malaysia dan terakhir kali setelah PON XVII adalah Turnamen internasional yunir Asia Oceania (closed) . Memang selama bertugas ke Balikpapan yang singkat sekitar 3-7 hari untuk persiapan turnamen dan 3 minggu untuk Pekan Olahraga Nasional XVII 2008, tidak pernah ketemu dengan Keluarga Raturandang lainnya kecuali dengan Tyrone Warouw- Raturandang. Tidak disangka kalau di Balikpapan banyak juga berkumpul keluarga Raturandang karena mereka bekerja di Pertamina maupun Oil Company lainnya dan juga di Bontang.

Perkumpulan warga Kawanua yang ada di Balikpapan cukup banya mewakili kampung masing masing di Sulawesi Utara (Minahasa). Bulan Desember merupakan pertemuan paling banyak, boleh dikatakan setiap malam ada acara Malam Natal. Dan sekian banyak perkumpulan ada wadah lainnya seperti Wakor (Wadah Koordinasi) Maesa dan KKK (Kerukunan Keluarga Kawanua). Tetapi dengan adanya 2 wadah ini ternyata merupakan bibit perselisihan yang terjadi. Awalnya muncul adalah Wadah Koordinasi Maesa (Wakor Maesa) yang sudah berlangsung lama . Kemudian muncullah KKK yang awalnya ada di Jabotabek saja dan sudah melebar ke Balikpapan. Pengamatannya, jika acara dilaksanakan oleh KKK, maka pengurus Wakor Maesa tidak mau datang. Sayang sekali. So jauh jauh merantau dinegeri orang kok tidak rukun. Tapi begitulah Kawanua , tidak mau kalah karena gengsi saja. Teringat juga akan cerita cerita Jangan Kalah Aksi Biar Kalah Nasi. " Manado dilawan " ujar rekan yang kawin dengan orang Sonder di Jakarta

Tidak ada komentar: