Jumat, 12 Desember 2008

Penjelasan August Ferry Raturandang

Jakarta, 12 Desember 2008. Begitu masukan datang di situs Pelti dalam forum komentar dengan berbagai gaya bahasa (kadang2 menyakitkan) terhadap pelaksanaan Piala FR-59, August Ferry Raturandang dengan senang hati mau membuka diri terhadap pelaksanaan yang masih belum maksimal dilaksanakan. Karena ini merupakan usaha pribadi diluar institusi tenis ( tidak melibatkan institusi dalam pelaksanaan, hanya ada dukungan baik dari rekan rekan di Pelti Balikpapan) sehingga merasa tidak perlu untuk dijelaskan disitus institusi tersebut, lebih afdol melalui situs pribadi.
Kenapa muncul tiba tiba buat Piala Ferry Raturandang di Balikpapan. Akibat dari undangan perkawinan dari pemilik Bukit Damai Indah ( 6 Des) sehingga muncullah inisiatip datang ke Balikpapan bukan dalam rangka undangan institusi (Pelti), tetapi pribadi. Kesempatan ke Balikpapan urusan pribadi bersama istri yang selama ini tidak pernah dilakukannya. Karena kunjungan berkali kali ke Balikpapan sejak beberapa tahun silam mulai dari persiapan Women's Circuit dilanjutkan persiapan Davis Cup Indonesia melawan Malaysia, persiapan pembangunan lapangan tenis Balikpapan Baru dan persiapan PON XVII, adalah tugas alias dinas institusi yang tidak pernah melibatkan istri ataupun anak sendiri alias keluarga.
Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui. Memenuhi undangan perkawinan, buat turnamen dan rekreasi dihari Senin melihat lihat kota Balikpapan bahkan mengitari dari Kebon Sayur ke Kampung Baru (Bugis) melihat rumah diatas laut, terus mengelilingi kota tembus ke DOM dan lapangan tenis Balikpapan Baru (PON).
Melihat fasilitas lapangan tenis sangat memadai (Samarinda diPalarang, Balikpapan di Balikpapan Baru terbaik di Indonesia dan Asean) sangatlah disayangkan tidak ada kegiatan turnamen khususnya untuk yunior. Sewaktu PON XVII kemudian dengan Balikapan Junior International Champs, menghimbau rekan rekan didaerah termasuk Kaltim perlunya suatu turnamen bagi petenis yunior. Ada kemungkinan kurang memahami maksud adanya turnamen maka melihat tingkat kesulitan yang ada maka ditawarkan juga turnamen kelas Persami (pertandingan sabtu minggu) tetapi kurang mendapatkan respons seperti yang diharapkannya.
Pengalaman sebelumnya sebagai modal dalam menghadapi daerah daerah, harus terjun langsung dengan tidak melibatkan banyak orang sehingga keinginan ini tidak terhambat maka August Ferry Raturandang selalu terjun langsung ketempat tempat didaerah daerah tersebut. Sebagai contoh pernah selenggarakan turnamen Persami (Piala FR) di Bandung, Cilegon, Palembang, Manado, tanpa melbatkan banyak orang , cukup 1-2 teman teman yang mau membantunya sehingga tanpa kesulitan menyelenggarakannya. Pengalaman selama ini makin banyak personalia yang dilibatkan maka niat selenggarakan turnamen lebih cederung batal. Lebih enak single fighter. Sebagai perbandingan selenggarakan turnamen internasional di Jakarta selama ini hanya melibatkan anggota kepanitiaan 5 orang diluar wasit.
Turnamen Piala Ferry Raturandang adalah turnamen Persami dimana tanpa wasit, ballboys dan hadiah UANG ( uang dilarang Pelti dan ITF), merupakan solusi terhadap kesulitan dana (sponsor) dalam setiap kegiatan turnamen dimana beberapa faktor yang justru terlalu besar beban beayanya dihilangkan (wasit, ballboys, bola,hadiah dan panitia). Kenapa menggunakan nama sendiri yang sebenarnya sah sah saja. Ini sebagai kenang kenangan bagi August Ferry Raturandang dipertenisan Indonesia sebelum PENSIUN alias dipanggil Tuhan.
Tanpa wasit juga bisa digunakan sebagai pembelajaran kepada petensi yunior untuk belajar sportip, dan tanpa ballboys (tidak melanggar aturan turnamen tenis) agar petenisnya terlatih juga fisiknya. Bola-pun sesuai petunjuk Persami bisa digunakan bola bekas (tapi layak dipertandingkan). Masalah score, petunjuk Persami diperkenankan main the best of 11 sampai 6 games saja). Jika jumlah lapangan lebih dari 4 lapangan maka digunakan 2 x 4 games dimana set ketiga menggunakan tie break. (peraturan ini bisa bervariasi sesuai dengan jumlah lapangan dan waktu yang tersedia, artinya cukup fleksibel)
Sejak awal sudah disadari kalau hanya 4 lapangan yang digunakan maka event yang dipertandingkan cukup 4 event yaitu kelompok 12 tahun dan 14 tahun baik putra dan putri. Awalnya informasi melalui SMS dikirimkannya kedua kelompok umur tersebut, tetapi kemudian ada permintaan dari pelatih Bontang untuk putra KU 16 tahun karena ada 8 petenisnya. (Tapi ternyata tidak dikirim juga). Karena peserta yang terdaftar 8 petenis sehingga event ini bisa dilaksanakan juga. Bahkan peserta hanya 5 pun masih diterima karena tujuannya beri kesempatan bertanding. Sehingga sistem pertandingan dirubah disesuaikan dengan situasinya.
Rencana awal setiap pemain yang kalah dibabak pertama maupun kedua masih dipertandingkan sehingga beri kesempatan petenis latihan tanding lebih banyak. Tetapi ternyata sewaktu diberitahukan 1 lapangan akan digunakan oleh pejabat pemerintahan setempat maka pelaksana kesulitan memainkan pemain yang kalah tersebut. Jadi memang diutamakan yang berhasil menang sehingga acara penyerahan hadiah kepada pemenang bisa tepat waktunya. Memang ini janji yang belum bisa dipenuhi. Apakah ini yang dimaksud dengan tidak profesional, diserahkan saja cara menilainya alias sah sah saja. Memang dalam komentar disebutkan tentang seeding, dan sudah dijalankan.
Kedatangan August Ferry Raturandang ke Balikpapan juga untuk memperlihatkan kepada rekan rekan di Kalimantan Timur, bagaimana caranya dengan tenaga yang sangat minim ( hanya AFR dan istri) bisa jalankan suatu turnamen tenis yunior di Balikpapan dengan 47 peserta. Sudah berkali kali datang ke Balikpapan melihat pelaksanaan suatu turnamen internasional dimana melibatkan banyak personalia dalam kepanitiaan. Ini disebut high cost. Timbul pertanyaan, apakah dengan high cost bisa selenggarakan suatu turnamen setiap bulannya. So pasti sulit dimana situasi perekonomian saat ini tidak mendukung. Turnamen kelas Persami tidak perlu high cost, bahkan sangat murah sekali. Bisa dilaksanakan setiap bulan dan setiap saat.
Turnamen Persami pertama kali dijalankannya sejak tahun 1996 setiap bulan dilaksanakan di Jakarta sampai saat ini. Bahkan dengan menggunakan nama Piala Ferry Raturandang sudah memasuki ke 59 kali dan dilaksanakan di Balikpapan. Sedangkan menutup tahun 2008 , akan diselenggarakan ke 60 di Jakarta. Keinginan selenggarakan di Samarinda, Tenggarong dalam waktu singkat akan dibuktikan setelah ada konfirmasi kesediaan lapangan yang ada, karena AFR tidak bisa berkomunikasi dengan pengelola lapangan dikota kota tersebut. Kalau lapangan BDI, sudah kenal pemiliknya yang dulu juga sama sama atlet PON dari Nusa Tenggara Barat (NTB). Johnny Santoso dulu atlet tenis meja NTB , sedangkan AFR atlet tenis. Jadi permintaan langsung bisa dilakukannya tanpa melibatkan institusi atau Pelti.
Masalah nama August Ferry Raturandang, bukanlah nama besar, sehingga tidak perlu kuatir rusak nama tersebut dalam pelaksanaan turnamen. Nama ini sudah sering dihujat (karena kedudukan diinstitusinya) maupun dipuji yang perimbangannya tidak pernah dicatat. Karena dalam pemikirannya sampai saat ini yaitu bisa memajukan tenis didaerah karena dia juga pernah sebagai petenis daerah (bukan dari pulau Jawa) dan sudah mengerti kalau turnamen didaerah sangatlah minim. Sedangkan turnamen adalah kebutuhan. Tetapi berita cukup menyenangkan bahkan membangakan setelah melihat keberhasilan di Balikpapan, adalah adanya permintaan selenggarakan Piala Ferry Raturandang di Samarinda, Tenggarong, Bontang dan Tarakan, yang semuanya akan dipenuhi di tahun 2009. Perlu diketahui sewaktu pertama kali kirim SMS tentang rencana di Balikapan, datanglah SMS dari rekannya . " Om, serius atau bercanda," ini menunjukkan ketidak percayanya dalam waktu 5 hari bisa selenggarakan suatu turnamen yunior. Pandangannya impossible, sedangkan tugas kita ada possible saja karena ada pengalaman. Berita gembira juga setelah kembali ke Jakarta ada keinginan buat TDP (kejurnas) yunior di Samarinda dan Balikpapan. Ini dampak positipnya.
Himbauan August Ferry Raturandang, marilah rekan rekan didaerah temasuk Kaltim mau bersama sama selenggarakan turnamen nasional baik itu TDP (Turnamen Diakui Pelti) ataupun turnamen Persami didaerah masing masing. Yang untung siapa, tentunya petenis daerah tersebut yang cikal bakal sebagai petenis nasional Indonesia dimasa mendatang. Jika ada kendala, AFR membuka diri memecahkan permasalahan tersebut. Kalau hanya masalah turnamen silahkan tilpon 08561900943, so pasti keinginan trersebut akan diterima dengan dada lapang. Marilah kita buktikan, anak anak menunggu janji janji kita semua. Tidak perlu berpolemik dimedia membuat anak anak jadi bingung. Karena selama berpikiran positip maka semua jadi terang. Kita perlu BUKTI

Tidak ada komentar: