Rabu, 10 Desember 2008

Ana Tidak kenalin Ente

Balikpapan,7 Desember 2008. Keinginan hadir terjadi dalam acara pernikahan di Balikpapan begitu besar dalam diri August Ferry Raturandang. Entah apa yang membuatnya demikian. Hal yang tidak biasa dilakukannya selama ini. Sewaktu Johnny Santoso mengundang acara pernikahan putrinya di Surabaya, tidak bisa dipenuhinya. Percaya tidak percaya, keinginan besar ini bisa mempertemukan rekan lama dari Ampenan Lombok Chalid Al Huradi (lahir 7 Oktober 1946) rekan keturunan Arab yang sangat familiar dikalangan keluarga Raturandang maupun Kawanua di Lombok.. Yang punya hajatan Johnny Santoso berasal dari Ampenan Lombok dimana August Ferry Raturandang menikmati SMP dan SMA di Mataran Lombok.

Saat berlangsungnya Piala Ferry Raturandang-59 di Family Club Bukit Damai Indah, muncullah rekan satu angkatan di Ampenan Lombok bersama Johnny Santoso. Langsung disambut oleh August Ferry Raturandang. “Chalid ya ! “ ujar AF Raturandang. Karena Chalid sendiri tidak menyangka ketemu August Ferry Raturandang masih terbengong bengong . Kemudian dibisikin. “Raturandang.” ujar Ferry kepadanya. “ Oh Ferry Raturandang ya !” sambutnya dengan gembira langsung memeluknya. “ Bagaimana dengan Ongek, Neni dan Joan.” Tanyanya tentang adik adik August Ferry Raturandang yang cukup familiar dengannya. Hanya rekan rekan di Lombok yang memanggil sang adik Alfred Henry Raturandang dengan panggilan Ongek.

Pertemuan terakhir tahun 1965, saat August Ferry Raturandang melanjutkan pendidikan ke Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. “Ana (saya) tidak kenalin karna ente (kamu) pake songkok.” ujarnya terbengong bengong karena tidak disangka sangka bisa bertemu di Balikpapan setelah berpisah 43 tahun. Pembicaraan berlangsung hangat mengingat ingat rekan rekan sekolah SMA di Mataram. Chalid Al Huraidi menyampaikan teman teman banyak yang sudah dipanggil Tuhan.

Satu satunya keturuan Arab yang bisa bergaul dengan semua golongan saat itu adalah Chalid Al Hurabi, bahkan bisa berbahasa Cina bisa dilakukan karena saking familiarnya bergaul termasuk dengan masayarakat Kawanua. “Saya ingat dulu Mami pernah minta ana main tenis, tapi ana lebih suka basket.” Kemudian diceritakannya kalau sering numpang mobil gaz (jeep buatan Rusia) bersama Stien Raturandang kalau mau ke sekolah di Mataram. Keakraban masa lalu terungkap semua disaat bertemu kembali di Balikpapan.
“Istri ane orang Arab dan mamanya Bali. Putih, kalau ditanya ane bilang dari Filipina.” Ujarnya terbahak bahak. “Ketemu dimana ?.” Diceritakan pula ketemunya di Denpasar, sewaktu sering ke Denpasar, dia punya took kaset. “Memang ente bahlul, pintar merayu dari dulu.” Ujar AF Raturandang.

“Ente harus ke Mataram, karena Ongek (Alfred ) pernah ke Mataram sama pelatih Australia waktu itu.” ujarnya.
August Ferry Raturandang menjanjikan akan ke Mataram dengan membawa turnamen tenis Piala Ferry Raturandang. Ingat sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. “OK ane janji akan ke Lombok.”

Tidak ada komentar: