Rabu, 26 September 2012

Sumatra sudah dikuasai

Jakarta, 25 September 2012. Apa saja yang saya lakukan untuk mensukseskan Martian Widjaja bisa jadi Ketua Umum PB Pelti 2002-2005? Sewaktu itu 2000 saya dipangil Martina duduk dalam kepengurusan PB Pelti di posisi yaitu Wakil Ketua Bidang Hub LN. Karena Martina dipanggil kembali oleh Ketua Umum PB Pelti 1998-2002 Tanri Abeng duduk sebagai Ketua Bidang Pengembangan, Hubungan Luar Negeri. Tahun 2002 sebagai salah satu strategi saya usulkan diadakan turnamen tenis regional Sumatra di Jambi. Kalau tidak salah turnamen beregu antar Pengda.Maka dikumpulkannya Pengda Pelti dari NAD, Sumut, Sumbar, Bengkulu, Riau, Sumsel, Lampung, Babel dan Jambi. Maka saya atur dengan Ketua Pengda Pelti Jambi Ade Syuhada selaku tuan rumah dan disela sela pertandingan malamnya saya minta Ade Syuhada mengundang rekan rekan Pengda rapat dan saya sebagai tamu bukan tuan rumah untuk menghindari dari tujuan sebenarnya untuk menghimpun dukungan terhadap Martina. Akhirnya semua setuju dibuatlah Kriteria dulu seperti permintaan Ketua Pengda Pelti Bengkulu. Sebenarnya adakekuatirans aya waktu itu ketika Ketua Pengda Pelti Bengkulu yang mantan Kapolda Bengkulu yangbicara cukup keras dengan permintaan asal jangan wanita.. Berabe juga nih. Sayapun cari akal sewaktu di Makassar mengatasi masalah ini. Dan secara terslubung mayoritas kedelapan Pengda dukung Martina. Pulang ke Jakarta dengan optimis saya sampaikan kalau Sumatra sudah dikuasai Disamping itu pulasayapun dengan gencar kirimka surat surat ke Pengda seluruh Indonesia masalah program program pengembangan seperti penawaran mini tenis, kepelatihan didaerah supaya nama Martina dikenal orang Pengda. Dan ternyata cara ini cukup ampuh karena banyak pengurus Pelti didaerah muka muka baru yang belum kenal beliau

Tidak ada komentar: