Rabu, 26 September 2012

Persiapan Munas dengan Laptop Kreditan

Jakarta, 26 September 2012. Saya telah ikuti pelaksanaan Musyawarah Nasional Pelti sejak tahun 1990 seaktu pergantian Ketua Umum Moediono ke Cosmas Batubara di Samarinda, di Bali sewaktu Sarwono Kusumaatmaja terpilih, kemudian 2002 di Makassar ketika Martina Widjaja terpilih dan 2007 di Jambi ketika Martina terpilih. Sewaktu di Samarinda saya tidak aktip dalam proses pemilihan karena say ditugaskan menjalankan Indonesia Masters di amarinda juga. Sedangkan sewaktu di Bali saya sebagai utusan tambahan dari Pengda Pelti DKI Jakarta. Tugas saya waktu itu memanaskan suasana pemilihan dengan menyebarkan klipping surat kabar kedalam kamar kamar peserta dan sayapun kena tegur tidak langsung dari PB Pelti, harus ada ijin karena saya tidak duduk di PB Pelti tetapi di Pengda Pelti DKI Jakarta. Waktu itu tujuannya memuluskan Sarwono Kusumaatmaja sebagai pilihan Pengda PeltiDKI Jakarta. Jadi saya menjalankan tugas Pengda PeltiDKI Jakarta. Ini pelajaran pertama tentang Munas. Jadi masih belum tahu liku liku permaian politik di Munas. Sayapun belajarnya di Munas Makassar. Teringat sudah saat menjelang di Munas Makassar. Mualilah dihimpun mantan petenis nasional di Surabaya dalam rangka mensukseskan Martina lolos jadi Ketua Umum PB Pelti (2002-2007). Menghimpun mantan atlet tidaklah mudah, maka dilakukan pertandingan Wismilak Nostalgia ditahun 2002 dilapangan tenis Embong Sawo Surabaya. Iniawalnya dicetuskannnya Martina sebagai kandidat permintaan mantan atlet nasional. Sayapun ikut aktif bertanding bernostalgia. Mulailah dibulan Agustus 2002. Setelah itu dimainkan peranan Media Massa dengan gencar mengangkat Martina Widjaja sebagai kandidat Ketua Umum PB Pelti (2002-2007). Saingan juga ada yaitu mantan Direktur Bea Cukai RI. Sayapun mendapat berita kalau stafnya saingan tersbut ahli dalam komputer sedangkan saya belum ahli. Dengan modal hasil Persami saya beli laptop NEC dengan cicilan perbulan menggunakan unag dari hasil lebih turnamen Persami. Bayangkan tidak ahli buat Power Point, sayapun bertanya kepada putri saya yang waktu itu kuliah di Bina Nusantara. Tetapi anak sayapun berkilah. " aya belajar 3 tahun mana mungkin bisa dalam sehari dua hari ." uajrnya. Ini tantangan saya, dengan belajar sendiri sakhirnya bisa gunakan Power Point. Sewaktu presentasi seharusnya ada back up dengan USB tetapi saya tidak ngerti dan percaya sekali laptop NEC yang baru dibeli Juli 2002 so pasti tidak ngadat. Dan bersyukurlan tidak ngadat.

Tidak ada komentar: