Rabu, 26 September 2012

LO Jalankan Tugas dengan Baik dan Benar

Jakarta, 26 September 2012. Satu pengalaman baru dalam kehidupan saya dipertenisan Indonesia. Ditunjuk sebagai Technical Delegate di PON (Pekan Olahraga Nasional) mulai dari 2004 (Palembang), Balikpapan (2008) dan Pekanbaru (2012). Di Palembang mulus, tetapi di Balikpapan menjelang PON saya diganti oleh induk organisasi tetapi saya cukup legowo karena menyadari saya gagal mengupayakan keinginan kualifikasi PON itu seminggu sebelum PON . Padahal ini melanggar ketentuan PON yang menyebutkan minimal 6 bulan sebelum PON. That's OK. Diganti dan saya masih berkomunikasi dengan rekan pengganti saya dan komunikasi ini masih berlangsung sampai selesai. Bahkan saya diminta sama rekan saya untuk mengisi kekosongan waktu yang dia tinggalkan ke Jakartasewaktu pelaksanaan PON sedang berlangsung. Inipun saya jalani dengan baik. Menjelang PON XVIII Riau saya tetap bertugas sampai akhir PON selesai dan sehari setelah pertandingan tenis sayapun kembali ke Jakarta karena akan mengikuti PilGubDKI Jakarta. Saya terkesan kali ini dengan LO yang mendampingi saya, seorang mahasiswa di Pekanbaru. Saya tiba dijemput sama dia, walaupun dia sudah dapat instruksi agar tidak perlu dijemput. Diapun menggunakan akal sehatnya berkonsultasi dengan atasannya dan diperintahkan tetap menjemput saya. Karena berbekal dengan SK KONI maupun Gubernur Riau selaku Ketua Umum PB PON XVIII maka diapun tetap menjalankan tugasnya. Hebatnya apa yang diceritakan kalau dia diberitahu sebagai petugas LO PON agar melakukan tugas tidak sampai mengecewakan tamunya. Kalau perlu gunakan mobil pribadi kalau tidak disediakan kendaraan oleh PB PON. Sayapun kaget ketika dikatakan akomodasi saya sudah beres, karena sebelumnya saya sudah cek hotel yang disebutkan sebagai tempat penginapan para Technical Delegate PON yaitu hotel Pangeran dan hotel Labersa. Tidak ada nama saya. Ternyata dipindah ke hotel Grand Central. Perjalanan dilakukan dengan mobil pribadi. Setiba dihotel saya langsung check in dan nama saya sudah ada tetapi kuncinya dipegang petugas akomodasi PB PON XVIII. Firasat saya mengatakan ada masalah karena so pasti petugas ini terprovokasi. Saya biarkan LO saya berbincang bincang dengan petugas tersebut ( kalau tidak salah namanya A). Sayapun dengan tenang duduk dilobi dengan koper saya. Perjuangan LO saya terlihat berhasil juga. Saya didatangi oleh petugas A tersebut." Bapak bawa SK penunjukkan?" Langsung saya berikan karena sudah siapkan semua berkas nya dan tunjukan SK tersebut dan langsung kunci kamar diberikan. Ya, tenang sudah karena bisa tidur malam ini. Tidak jadi gembel.

Tidak ada komentar: