Kamis, 07 Mei 2009

Sibuk lain, lupa milik sendiri


Jakarta, 7 Mei 2009. Keasyikan mendorong daerah daerah selenggarakan turnamen nasional maupun Persami sehingga bisa melupakan tugas sendiri didalam menjalankan turnamen Piala Ferry Raturandang. Sudah direncanakan di Palangka Raya ternyata belum bisa dijalankan karena waktu saat ini belum tepat diselenggarakan turnamen tenis akibat padatnya ulangan ataupun ujian mulai dari Sekolah Dasar, Sekolah Menegah Pertama .Maklum sudah tidak punya anak kecil lagi yang masih sekolah, kecuali cucu sendiri yang masih kecil, 4 tahun.

Hal ini juga pernah terjadi beberapa tahun silam, yang baru menyadari setelah menerima SMS dari petenis sendiri menanyakan Persami Piala Ferry Raturandang di Jakarta. Langsung di SMS keseluruh peserta di Jakarta dan bisa berhasil.
Melihat kalender ada hari libur ditanggal 9 dan 10 Mei 2009, maka langsung kirimkan SMS ke rekan di Palangka Raya dan Banjarmasin. Tidak ada respons tetapi kemudian muncul dari Palangka Raya SMS yang menyatakan waktunya tidak tepat karena tanggal 11 Mei 2009 ada ujian anak anak Sekolah Dasar.
Akhirnya dicoba ke Solo, yang kelihatannya ada respons. Hubungi pemilik lapangan GOR Manahan yang sudah dikenal, dan lapanganpun bukan masalah.
Langsung dikirimkannya SMS kepada rekan rekan di Jawa Tengah , Yogyakarta maupun yang di Solo sendiri. Memang ada usulan juga agar tidak tanggal tersebut tetapi diundur ke 16-17 Mei 2009. Usulan datang dari rekan di Yogyakarta, karena tanggal 11 Mei ada ujian Sekolah Dasar.
Sampai dengan waktu penutupan pendaftaran ternyata hanya mencapai 33 peserta baik dari Purwodadi, Pati, Klaten, Solo, Semarang dan Yogyakarta.
Mengingat beaya lapangan cukup besar sehingga perlu dipikirkan juga secara bisnis agar tidak sampai merugikan diri sendiri dimana beaya ke Solo bukannya murah. Ternyata dengan jumlah yang minim ini dimana 33 peserta ikut di kelompok 10 tahun, 12 tahun, 14 tahun dan 16 tahun, hanya putra 12 tahun yang terbanyak yaitu 10 peserta. Berarti kelompok lainnya tidak layak dipertandingkan.
Keputusan harus segera diberikan, dan dengan sangat menyesal diundurkan pelaksanaan sesuai dengan usulan dari rekan di Yogyakarta. Mundurlah ke tanggal 16-17 Mei 2009.
Pemberitahuan langsung melalui SMS kepeserta yang sudah mendaftarkan diri tersebut.

Awalnya ada kebimbangan karena antara ke Solo atau ke Tarakan, karena sudah lama tidak berkunjung ke Tarakan. Jika waktunya bersamaan maka salah satu harus dikorbankan. Tidak mungkin kirim orang saja ke Solo karena baru pertama kali selenggarakan Piala Ferry Raturandang, sehingga dianggap perlu datang sendiri, karena jika berhasil maka otomatis akan selenggarakan Turnamen nasional yunior di Solo. Ini target selanjutnya.

Inilah jika mau lakukan kegiatan dengan kebimbangan maka akan hadapi hambatan alias diundur atau batal.
Kenapa memilih Solo, salah satu alasannya adalah kota Solo memiliki fasilitas lapangan tenis cukup memadai dalam satu lokasi sehingga memudahkan pelaksana turnamen. Disamping itu juga ada permintaan dari rekan tenis di Solo yang memiliki Sekolah Tenios di Gelora Manahan. Permintaannya bukan hanya Persami Piala Ferry Raturandang, tetapi juga turnamen nasional di Solo. Keinginan ini mucul setelah ada kekeceawaan yang didapat mereka terhadap perlakuan pelaksana TDP sebelumnya di kota tersebut. Kedua rekan ini pernah membantu untuk 2 event tersebut. Sebenarnya tidak tertarik karena terjun ke Solo bukan untuk membuat pihak lain sakit hati tetapi untuk memenuhi kebutuhan atlet tenis di Jawa Tengah yang cukup besar potensinya. Disamping itu muncul desakan datang dari yang pernah dikecewakan membuat terbuka hati memenuhi kehendak mereka. Sebenarnya tidak perlu saling menyalahi, kalau memang niat untuk memajukan tenis benar benar datang dari hati ayng bersih, bukan dengan melemparkan fitnah kepada pihak lain yang juga berkeinginan menjalankan amanat dari petenis yunior ini.
Kekecewaan bukan hanya datang dari Solo, tetapi juga dari tetangganya yaitu Yogyakarta yang sempat disampaikan secara terbuka saat berjumpa di Solosewaktu Davis Cup berlangsung.

Sayang sekali ! Memang kalau tidak mau pusing sebaiknya batal saja, tetapi ini bukan solusinya.

Tidak ada komentar: