Minggu, 17 Mei 2009

Piala Ferry Raturandang diselenggarakn setiap bulan di Solo


Solo,17 Mei 2009. Udara panas cukup bersahabat pagi ini dilapangan GOR Manahan Solo yang penuh aktivitas olahraga berupa jalan pagi, senam bersama maupun latihan bola voli membuat suasana kota Solo yang tidak henti hentinya kegiatannya. Naik becak dari Hotel IBIS ke lapangan GOR Manahan cukup makan waktu 15 menit dimana terlihat dengan jelas kegiatan masyarakat dari segala golongan maupun umur berjalan selesai berolahraga di GOR Manahan.
Tidak perlu kuatir terhadap kecelakaan karena begitu santunnya dalam berlalu lintas membuat penumpang becakpun tidak perlu kuatir disenggol kendaraan mobil lainnya. Begitulah suasana kota Solo dihari Minggu. Ini pengalaman keempat bagi August Ferry Raturandang ke kota Solo dalam rangka kegiatan olahraga khususnya tenis. Yang pertama sebagai persiapan turnamen nasional yunior Bati Keris itahun 1990an, kemudian kedua kalinya saat memimpin pelaksanaan turnamen antar Dokter se Indonesia (ATMI Tournament) di Solo Baru. Kemudian ketiga kalinya selama 7 hari mengurus persiapan pelaksanaan Kejuaraan Dunia Davis Cup by BNP Paribas tahu 2009.

Saat ini suasana kota Solo berseri maupun Spirit of Java terlihat sekali selama mengunjungi Solo, sehingga membuat ada keinginan kembalke Solo. Keiginan ini ternyata mendapatkan sambutan cukup serius dari rekan rekan tenis di Solo. Oleh Elfa Pahlevi sudah menyetujui setiap bulan di Solo akan diadakan Persami Piala Ferry Raturandang.
Tak mau kalah juga rekan rekan dar Yogyakarta yang hadir di GOR Manahan, mulai dari Joko Wahyono, Indrawan S, Bambang S mengharapkan bukan hanya di Solo tetapi ada keinginan diselenggarakan di Yogyakarta.
"Bukan hanya Persami Piala FR tetapi TDP Yuniorpun akan saya janjikan di Yogyakarta, asalkan siapkan lapangan yang dibutuhkan." ujar August Ferry Raturandang memenuhi keinginan rekan rekan orangtua dari Yogya , dan begitu juga salah satu pelatih asal Solo lainnya yang masih muda kakak dari petenis Irfan Dwi N, sangat anthusias dengan terselenggarakannya turnamen di Solo maupun Yogyakarta. Katanya justru makin banyak turnamen makin baik untuk petenis sendiri. Hl ini diiyakan juga oleh pelatih asal Semarang Benny Siswanto yang ikut membawa anak asuhnya dari Semarang.

Disayangkan juga Piala Ferry Raturandang -65 ini banyak juga petenis yang no shor. Dari 73 petenis yang daftar ternyata yang datang hanya 60 petenis. "Hal ini sering terjadi dalam setiap pelaksanaan turnamen tenis.

Tidak ada komentar: